Gadis dengan rambut hitam pekat yang sedang sibuk didapur itu terkejut saat sepasang tangan melingkar diperutnya, dan juga suara serak khas bangun tidur yang langsung masuk ketelinganya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Uh? Sudah bangun?" tanya Narin sembari menoleh kearah pria dibelakangnya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Yeonjun.
"Siapa yang tidak bangun saat mencium wangi masakan seperti ini?" balas Yeonjun balik bertanya, diiringi kekehan oleh Narin.
"Kau sedang memasak apa? Pasta?" tanya Yeonjun lagi.
"Hm. Apa kau ada yang harus diurus hari ini? Sepertinya kita harus membeli beberapa bahan makanan."
"Ada beberapa, tapi itu bisa diurus nanti. Aku akan memenemanimu saja hari ini,"
"No! aku bisa pergi sendiri kalau kau memang harus mengurus sesuatu. Lagian tempatnya tidak jauh dari si—"
"Aku akan menemanimu, tidak ada penolakan. Lagipula aku akan sangat sibuk beberapa hari kedepan, jadi sebagai gantinya aku akan menemanimu hari ini." ucap Yeonjun memotong perkataan Narin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah, indah sekali!" pekik Narin saat melihat hasil dari jepretannya barusan.
"Terima kasih,"
"Bukan kau, tapi pemandangannya." ucap Narin, membuat Yeonjun menekuk wajahnya kesal.
"Apa itu restoran lobster? Aku mau lobster, Yeonjun-ah!" sahut Narin sembari menunjuk sebuah tempat makan yang tidak jauh dari mereka dengan wajah dan mata yang berbinar. Membuat Yeonjun mau tidak mau terkekeh melihat tingkah menggemaskan gadisnya tersebut.
"Baiklah, kita makan—"
"Aku juga sedang ingin makan lobster, apa aku boleh bergabung dengan kalian?"
