IA berjalan dengan langkah santai, memasuki gedung fakultas. Tokyo University, tempat ia mengemban ilmu. Kedua tangan yang membawa buku tebal. Ia mengetuk pintu kayu dan menggesernya "Ohayou minnasan."
"Ohayou [Last name]-sensei!"
Kageyama terbangun dengan tubuh lumayan pegal, kemarin latihannya cukup berat. Terlebih banyak porsi latihan hingga memakan waktu tengah malam. Ia meregangkan otot tangannya sedikit meringis kecil, netra biru gelap melihat jam digital pada punggung ranjangnya.
Ia mendesah lelah, memejamkan matanya beberapa menit. Suara dering telfon menginterupsi telinga tangannya meraih dan menggeser icon hijau "Hai?"
"Latihan diundur besok, hari ini gunakan waktu untuk beristirahat saja." Ujar Hirugami kaptennya diseberang sana.
"Hai, wakatta Hirugami-san."
Kageyama beranjak dari ranjang, ia membuka jendela apartemennya. Netra biru memandang jalanan, tidak ada salju seperti waktu itu.
"Kageyama Tobio?"
"Ya, ini aku."
Keduanya duduk pada kursi panjang taman, tangan Kageyama ia masukkan pada kantung hoodienya.
"Jadi, um apa yang ingin kita bicarakan?" Dalam cahaya lampu taman yang menimpa mereka wajah gadis itu memerah, bahkan Kageyama tersenyum kecil.
"Aku tidak tahu." Katanya menyandarkan punggung, matanya menatap kearah langit hitam.
[Name] mengerucutkan bibir "Kau tidak tahu, kenapa mengajakku bertemu?"
Kageyama menoleh "Untuk mengenalmu lebih dalam." Katanya.
Pemuda itu mengusak surai hitam yang terlihat basah menggunakan handuk, percakapan pada taman itu dibumbui oleh kisah mereka masing-masing. [Name] yang bercerita tentang pendidikannya dan Kageyama yang menceritakan bagaimana ia bermain voli dan menyukai bola itu.
Cukup menarik. Kageyama pikir gadis itu sangat cocok dengannya.
Barangkali Kageyama memang memikirkan tentang hal ini sebelumnya, bahwa ia memiliki sebuah perasaan pada gadis itu. Meraih ponselnya ia mendudukan dirinya pada pinggir ranjang, handuk putih melingkari leher. Mengetikkan sesuatu disana dan mengirimnya.
Tidak butuh waktu lama, suara notif membuat dirinya berhenti saat tangan hendak meraih kaus dalam lemari. Matanya membaca kalimat balasan,
[Full name] :
Aku sedang jalan pulang ke apartemen. Bagaimana denganmu? Tidak latihan?
Kageyama mengetik papan keyboardnya dengan senyum kecil. Tangannya meraih kaus hitam polos dan memakainya. Masih belum ada balasan dari gadis itu, Kageyama beranjak dari kamar menuju beranda apartemennya untuk menjemur handuk. Menjadi orang mandiri terpaksa ia lakukan sejak kepindahannya pada Tokyo beberapa tahun lalu setelah meninggalkan Miyagi.
Telinganya mendengar suara bel. Kakinya membawa tubuh si pemuda beranjak dari beranda menuju pintu apartemen,
Kala tangannya memutar knop pintu, pupilnya melebar menemukan sosok [Name] tepat di hadapannya dengan senyum "Konnichiwa."
Benar, Kageyama ingat saat pulang dari taman malam itu ia mengantarkan [Name] pulang kerumah dan mengetahui apartemen gadis tersebut yang bisa dibilang jaraknya– cukup dekat.
"Soreyori, apartemenku juga akan memakan waktu tiga puluh menit jika berjalan seperti tadi." Kata Kageyama saat itu.
"Benarkah?"
"Ya, kau tahu lokasi xxx kan?" Tanya Kageyama saat mereka sampai di depan rumah gadis tersebut.
"Iyah aku tahu, itu jalan yang setiap hari aku lewati. Apartemenmu disekitar situ?" Kageyama mengangguk.
"Namun, jika dari apartemenmu. Tempat latihanku cukup dekat." Lanjut pemuda tersebut.
[Name] menaruh kantung belanjaan pada dapur, meletakkan sayur yang ia beli pada mangkuk saring khusus mencuci "Aku tidak menyangka kau benar kemari." Kageyama membuka plastik putih yang gadis itu taruh pada meja makannya mengambil susu kotak yang gadis itu beli. Sejujurnya Kageyama benar tidak menyangkanya sama sekali.
"Kau yang berkata padaku untuk mampir kemari. Aku tahu kau baru bangun jadi perutmu itu belum diisi makanan bukan?" Toleh [Name] sedikit tersenyum mendapati Kageyama yang tengah meminum susu kotaknya.
Canggung tentu saja. Namun Kageyama tidak bisa menggambarkan kebahagiaannya sekarang "Um, yah. Latihan kemarin cukup menguras tenaga."
[Name] terkekeh "Sudah pasti bukan?" Tangannya dengan lincah memotong sayur, sedang mata Kageyama terus mengikuti gerak kecil gadis di depannya.
"Sepertinya kau akan menjadi istri yang di idamkan semua pria."
Pipi gadis itu memanas "Jangan mengatakan hal seperti itu Kageyama."
"Aku mengatakan yang sejujurnya [Last name]."
Kageyama mendudukan dirinya pada kursi meja makan selagi matanya terus memandang punggung kecil gadis itu, sudah berapa lama ia tidak memakan masakan rumah? Bahkan Kageyama tidak mengingatnya dengan jelas "Ini makanlah."
Sebuah piring nasi dengan kari terpampang pada wajahnya, asap yang melambung keatas ditangkap indra penciumannya, harum.
Ia mengambil sendok dan menyuap, ahh entah kenapa Kageyama merindukan kampung halamannya merasakan rasa kari yang seperti masakan sang ibu. Kageyama melirik gadis didepannya yang masih belum menyentuh makanannya, ada apa dengan tatapan itu? Apakah ia sedang menunggu komentarnya?
"Ini enak, lain kali kau harus membuatkan makanan favoriteku." Kalimatnya meluncur begitu saja, tapi hey Kageyama orang yang jujur. Memang benar ia berharap gadis itu akan membuatkan makanan favoritenya nanti.
Dan lagi Kageyama suka sekali saat ia melihat senyuman gadis itu seperti sekarang, "Arigatou." Katanya dengan senyuman.
Air mengalir kedua tangan sibuk mencuci piring sesekali bersenandung kecil, tak menyadari presensi tubuh tinggi berada dibelakang.
"Hey, aku tahu ini terlalu cepat bagi kita–" barulah ia menyadari saat pemuda itu membuka suaranya, membuat [Name] menghentikan kegiatan dan menunggu kalimat kelanjutan sang pemuda walaupun jantung terus berdentum ria.
Tubuh keduanya saling bersitatap, membiarkan suara detik jam memenuhi ruang. Netra biru gelapnya menatap gadis yang masih mengenakan apron biru terang. Kageyama membasahi tenggorokan sebelum berkata "Aku, masih ingin mengetahui semua tentang dirimu [Full name]."[]
━━━━━━━━━━━━━━━━━
Ukiyo, Aug 14th 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐔𝐘𝐔𝐍𝐎𝐇𝐀𝐍𝐀𝐒𝐇𝐈
Fanfiction˚ ༘♡ ⋆。˚ 𝒌𝒂𝒈𝒆𝒚𝒂𝒎𝒂 𝒕𝒐𝒃𝒊𝒐 ↳completed. ❝tolong katakan padaku bagaimana aku harus menutup pintu hati ini?❞ Based anime song Given °Fuyunohanashi° ©𝐮𝐤𝐢𝐲𝐨. 𝐄𝐬𝐭 : 2020/08/11 ©𝖬𝖾𝖽𝗂𝖺/𝖿𝖺𝗇𝖺𝗋𝗍�...