Jangan lupa vote and comment💕
|
|
📖Selamat membaca📖"Kenapa kau bisa tau kalau aku sedang ada masalah dengan Taehyung?"tanya Sohyun.
Sejeong menatap manik mata Sohyun,"Seluruh karyawan membicarakan kalian, jadi bagaimana bisa aku tidak tau."
"Ternyata sudah menyebar?"gumam Sohyun.
"Gwaenchana, semua orang berpihak padamu, aku yakin itu,"ucap Sejeong.
"Kau ke sini bersama Mingyu?"tanya Sohyun.
"Tadinya iya, tapi aku menyuruhnya pulang karena Jisung akan kembali sekolah besok, aku tidak ingin Jisung kelelahan, dan juga aku berniat bermalam di rumahmu...sudah sangat lama rasanya tidak menginap di sini,"ucap Sejeong.
"Maaf karena merepotkanmu,"Sohyun menunduk.
"Aku tidak merasa seperti itu, jadi berhentilah meminta maaf,"ucap Sejeong.
Sohyun mengangguk paham.
~M I N E ?~
Taehyung berjalan tertatih menuju meja kerjanya, ia mengambil ponselnya yang ada di meja. Sebuah pesan panjang ia ketik di sana.
"Aku harap kau membaca semuanya Sohyun,"lirih Taehyung.
Ia melihat sekeliling ruangannya, semuanya berantakan. Ia melihat jejak darah yang berasal dari kakinya menggenang di lantai. Pria ini hanya bisa tersenyum miris melihat, bahkan ia tak peduli lagi dengan rasa sakit di kakinya.
Tangannya bergerak merogoh laci meja, obat penenang kini adalah jawaban terbaik dalam segala masalahnya.
"Taehyung!!"
Seseorang menghampir Taehyung, wajahnya nampak panik melihat keadaan Taehyung sekarang.
"Apa yang kau lakukan di sini?"tanya Taehyung dingin.
"Sebelum aku menjawab itu, sebaiknya kita obati kakimu,"ucap gadis itu.
"Pergi!!"teriak Taehyung.
"Aku ke sini hanya ingin memberikan ini padamu,"ucap Eun Ri sambil menyodorkan sebuah kertas pada Taehyung.
"Undangan pernikahan?"ucap Taehyung.
"Ya, aku akan segera menikah dan aku datang ke sini untuk mengundangmu bersama Sohyun, tapi jika keadaanmu seperti ini lebih kau tidak usah pergi,"ucap Eun Ri.
"Selamat,"ucap Taehyung.
"Apa kau punya masalah?"tanya Eun Ri.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I N E ?(Complete✔)
Fanfiction(Warning 17+) Sequel of 'SWEET LIES?' Ternyata mempertahankan hubungan itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Moment awal memang manis, namun mengapa kemanisan itu kini berubah menjadi rasa pahit. Apakah hubungan memang semestinya begitu? Sohy...