16. di saat patah hati.

248 22 0
                                    

* happy reading guys *

Kini tika tengah duduk di depan meja rias dengan balutan gaun pengantin yang sangat cantik di dampingi oleh Adila yang juga mengenakan pakaian yang sederhana namun terlihat elegan di sini Adila berperan sebagai pendamping tika. Mereka tengah menunggu calon suami tika untuk merapalkan janji sucinya (mungkin kali ya, gak tau juga deng) dari dalam kamar tika dan Adila dapat mendengar dengan sangat jelas suara seorang laki laki tengah mengucapkan janjinya dengan sangat lantang. Setelah ucapan tersebut selesai tak di sangka tika justru menangis tapi bukan menangis karena sedih loh ya melainkan tangis kebahagiaan. Adila pun sama dia juga menangis, ada dua hal yang membuat Adila menangis pertama dia sangat bahagia karena sahabat baiknya sudah resmi menjadi seorang istri yang kedua sebuah tangis kekecewaan karena orang yang ia cintai justru menikah dengan orang lain eh ralat maksud nya dengan sahabatnya sendiri.

" selamat ya tika kamu sudah menjadi seorang istri, semoga kalian SAMAWA ya " ucap Adila.

" iya Makasih atas ucapannya aku Bener Bener merasa sangat bahagia bisa menikah dengan laki laki yang aku kagumi sejak lama, dan kebahagiaan ku jadi bertambah berkali kali lipat karena kamu Adila sahabat aku ada untuk mendampingi aku " tutur tika panjang lebar karena saking bahagia nya, tanpa tau perasaan Adila yang sedang menahan gemuruh hati nya dan berusaha membendung air mata nya yang sewaktu waktu dapat mengalir. Untuk menutupi luka nya Adila berusaha tetap tersenyum dengan tulus. 

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk tika dan Adila turun ke bawah untuk menemui para tamu dan suami tika. Tika dan Adila berjalan menuruni tangga dengan sangat anggun. Di depan ayahnya tika terlihat seorang laki laki tampan sedang duduk sambil sesekali tersenyum lalu laki laki itu menoleh ke arah tangga lebih tepat nya ke arah tika dan Adila yang tengah berjalan, laki laki itu tak lain  adalah Adnan suami Tika. Adnan menatap tika kemudian tersenyum hangat kepada tika begitu pun dia membalas senyum Adnan dengan seluruh rasa bahagianya, tanpa merasa bahwa ada seseorang yang tengah menahan air matanya agar ia tak menangis dia adalah Adila ya benar kalian tidak salah tika dan adnan kini sudah berstatus sebagai suami istri dan Adila mungkin dia hanya benalu yang tidak berguna. Kini tika sudah duduk di samping Adnan mereka berdua saling melempar senyum bahagia nya.

Sekarang Adila tengah menyaksikan tika dan Adnan yang tengah memasang cincin di jari manis pasangannya dengan mata kepalanya sendiri.

kecewa, sedih bahagia ya itulah yang Adila rasakan saat ini, ia merasa sedih karena ternyata Adnan yang telah mengkhitbah tika, kecewa karena ia sudah menaruh harapan besar pada Adnan, dan bahagia karena melihat sahabat baiknya sudah memiliki suami yang baik.

Apa yang kalian rasakan jika berada di posisi Adila saat ini, mungkin marah, kecewa, sakit hati, atau yang lainnya. Tapi walau begitu Adila tidak akan marah karena ia tau di balik kesedihan pasti akan datang sebuah kebahagiaan yang berlipat ganda.

------------------------------------------------------

The And

Assalamu'alaikum
para pecinta novel aku harap kalian suka ya. Jangan lupa kasih vote dan komentar kalian.

Akhirnya tamat juga.













Tapi boong!!!!

Maaf jangan di bawa hati ya aku emang suka becanda, tapi makasih loh buat yang udah setia nunggu kelanjutan chapter ini, dan maaf kalo di chapter ini aku gak up panjang

Sekali lagi terimakasih atas dukungannya.

Cuma mau ingetin jangan lupa buat vote dan komen ya

Assalamu'alaikum

takdir cinta anak pesantren (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang