17. ternyata tadi hanya sebuah mimpi.

218 20 2
                                    

* happy reading *

" Adila kamu kenapa, kenapa kamu nangis " seorang gadis cantik kini tengah mengguncang guncangkan tubuh Adila dengan segala ke khawatir annya gadis tersebut adalah tika. Tika sungguh bingung karena ia melihat Adila tidur sambil mengeluarkan air matanya.

" Adila bangun dong jangan buat aku khawatir kayak gini " ujar tika khawatir. Dan tak lama Adila pun bangun dari mimpinya.

" akhirnya kamu bangun juga, aku bener bener khawatir tau gak " ucap tika dengan mata yang sudah berkaca kaca dan setetes cairan bening itu keluar dari mata tika. Adila yang melihat itu pun jadi tak tega.

" hey jangan nangis, aku gak suka liat sahabat ku nangis kayak gini oke " ucap Adila mencoba menenangkan tika. Adila menyeka air mata tika dengan tangannya, sungguh Adila tak suka jika sahabat baiknya ini menangis.

' lebih baik aku saja yang terus menangis dari pada aku harus melihat sahabat baikku menangis di depan mataku ' gumam Adila dalam hati.

Setelah tika sudah reda (maksudnya sudah tidak menangis lagi)

" kamu belum jawab pertanyaan aku" tukas tika

" pertanyaan yang mana ya" tanya Adila, lah Adila emang Bener lupa apa cuma pura pura ya. Wah penyakitnya udah kambuh nih hehe maksudnya penyakit pelupa nya hehe. Sorry tika yang mendengar itu pun langsung mengerucutkan bibirnya kesal.

" ihh aku tanya kamu kenapa? habis mimpi buruk ya? Kalo iya kok bisa sampe nangis gitu? Mimpinya serem ya? Atau mimpi kamu tentang hal yang buruk ya? Adila jawab jangan diem aja dong " Adila bingung menghadapi pertanyaan tika yang beruntun itu ia bingung harus menjawab apa dan yang mana dulu yang harus ia jawab. Ohh sungguh Adila tak menyangka jika ternyata tadi hanya sebuah mimpi, mimpi yang membuatnya harus terombang ambing oleh perasaannya sendiri.

" huft gini ya tika aku gak apa apa, tadi itu aku cuma mimpi aku yakin mimpi hanya bunga tidur jadi kamu gak perlu khawatir dan jangan panik oke" jelas Adila kepada tika, mendengar penjelasan dari Adila tika hanya mampu mengangguk dan mencoba untuk tetap tersenyum begitu pun dengan Adila dia juga terus tersenyum tulus kepada tika.

" ya udah lebih baik kita sholat tahajjud aja yuk, biar kamu enggak mimpi buruk lagi " ajak tika. Dan Adila menanggapinya dengan menganggukkan kepala nya. Mereka pun berwudhu dan segera manunaikan sholat tahajjud.

Sementara itu di lain tempat seseorang terlihat sedang melipat baju nya. Maksud nya seorang laki laki tampan yang sedang melipat sarungnya dan meletakkannya di atas tempat tidur. Lalu datang lah seorang laki laki adik dari laki laki itu.

" assalamualaikum bang " ucap sang adik yang baru memasuki kamar sang kakak.

" wa'alaikumsalam ada apa dek " jawab kakaknya lalu bertanya dan adik nya malah hanya tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya. Lalu sang adik berjalan ke arah abangnya dan duduk di samping tempat tidur.

" gak ada apa apa deng, "

" terserah "

" cie ngambek. Bang kata bunda kalo mau nikah itu ga boleh ngambek bang " goda adiknya.

" dek kalau gak ada urusan yang penting mending kamu keluar deh " ucap abangnya tenang.

" gak mau ah, abang aja sana "

" lah inikan kamar abang "

" eh iya deng, ya udah pokok nya adek enggak mau keluar "

" terserah "

" ya udah terserah "

" diem "

" ya udah diem "

" dek "

" apa bang "

" diem "

" gak mau "

" abang bilangin bunda loh "

" gapapa "

" bunda Alan nya berisik " teriak sang kakak memanggil bunda mereka lantas adiknya yang bernama Alan pun membelalakkan matanya lalu menoleh pada sang kakak dan secepat mungkin membekap mulut abangnya.

Cklek

Seseorang membuka pintu kamar dengan lebar. Dia adalah shifa bunda Alan dan sang kakak.

" Adnan, Alan kenapa ribut ribut, masih pagi juga " ujar shifa lembut.

" ini bun si Alan ga mau diem " adu Adnan kepada ibunda tercinta.

" pengadu " gumam Alan lirih.

" Alan kamu ga boleh berisik "

" na'am bunda "

" ya udah Adnan nanti kamu siap siap ya kita mau ke rumah calon istri kamu " tutur bunda shifa.

" na'am "

Setelah itu shifa pun keluar dari kamar putra sulungnya. Sementara Alan dia malah asik rebahan di kasur abangnya. Adnan juga sudah tidak peduli dengan keberadaan adik laki laki nya itu, Adnan sibuk membaca kitab saffiyatun nadjah dan kitab 'aqidatul awwam. Yang pertama Adnan baca ialah kitab 'aqidatul awwam Adnan mulai melantukan setiap bacaan.

" bismillahirohmanirohim "

"abdau' bismillah hiwarohmani wabirohimi da'imil isani "

Suara nya terdengar sangat merdu Adnan terus membaca sambil menghafal kannya dengan sangat cermat tak terasa Adnan sudah hampir selesai membaca nya.

" samaituha 'aqidatal awwami, mi wajibi fidit nibit tamammi " dan selesai sudah kitab 'aqidatul awwam.

Skipp

Keesokan harinya Adila baru saja pulang dari rumah tika di jemput oleh mobil abinya. Sampai di rumah Adila merebahkan tubuhnya ke ranjang empuk milik nya. Saat Adil mencoba memejamkan matanya seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Tok Tok Tok

Cklek

Adil membuka knop pintu dan malihat ada umi yang sedang tersenyum pada nya dan Adila membalas senyum umi lalu bertanya.

" ada apa umi " tanya Adila ramah.

" kamu cepet siap siap, karena calon suami kamu akan datang untuk mengkhitbah kamu " jawab umi menjelaskan.

" umi aku.. aku.. aku akan turun setelah selesai mandi " ucap Adila sedikit mengelak.

" ya udah tapi mandi nya jangan lama lama ya, keluarga calon suami kamu sudah datang " ujar Abi yang tiba tiba sudah berdiri di samping umi.

" baik Abi " jawab Adila patuh kemudian Abi dan umi nya turun untuk menyapa tamu mereka sementara Adila dia bergegas ke kamar mandi setelah sebelumnya menutup pintu kamar. Selesai mandi Adila turun ke dapur dan membantu umi membawa makanan dan minuman ke ruang tamu. Saat sampai di ruang tamu alangkah terkejut nya dia saat mendapati seseorang yang tak asing lagi baginya lantas Adila pun menghentikan langkah nya sejenak lalu melanjutkan langkahnya menuju para tamu atau lebih tepat nya ke arah keluarga calon suaminya.

Setelah meletakkan makanan dan minuman itu di atas meja Adila segera duduk di samping Abi nya dengan wajah yang meng ekspresi kan bingung.

" jadi gini kedatangan kami ke sini itu untuk mengkhitbah Adila putri dari pemilik pondok pesantren ini " ujar ayah dari calon suami Adila.

























Assalamu'alaikum
Wah Adila bakal terima apa enggak ya. Jangan lupa buat vote dan komen....
Assalamu'alaikum

takdir cinta anak pesantren (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang