13. di ajak ta'arufan dan sudah di khitbah.

305 20 1
                                    

*happy reading*

" kamu mau gak, jadi pacar aku " tanya Adnan sedikit ragu pasalnya ia takut di tolak.

'Degh'


' ya allah ini Bener Adnan nembak aku, ya allah aku seneng banget tapi kata abi kan aku gak boleh pacaran '

" Adnan maaf, abi bilang aku gak boleh pacaran " tolak Adila secara halus ia tidak takut melukai hati Adnan. Ea..

" oke, kalo gitu kamu mau gak ta'aruf sama aku " tanya Adnan lagi tanpa ada rasa ragu maupun takut bila di tolak untuk ke dua kalinya.

Adila terdiam sebentar mencerna pertanyaan yang di berikan oleh Adnan tadi dia sangat kaget pasalnya ini ta'aruf loh gak boleh main main.

" nanti ya, aku tanya sama abi dan umi dulu, kalo mereka setuju insya allah aku juga setuju, boleh kan " tanya Adila lalu tersenyum, Adnan pun mengangguk dan tersenyum kepada Adila. Tanpa mereka sadari ternyata ada orang yang mendengarkan percakapan mereka dari awal sampai akhir orang itu bukan falah juga bukan ihsan.

Skip. Kamar asrama

" assalamu'alaikum " salam falah dan Adila

" wa'alaikumsalam "

Adila dan falah pun masuk dan berjalan mendekati para sahabat nya namun ada yang aneh tatapan mata tiara. Tatapan nya memancarkan kebencian yang cukup besar kepada Adila. Falah yang mengetahui itu pun segera bertanya.

"Tiara, kenapa kamu natap kak Adila segitu nya sih, aku gak suka ya sama tatapan kamu " cerca Falah. Yang lain pun segera memandang ke arah tiara dengan tatapan bingung setelah mendengar suara Falah. Oh ya kamar itu adalah kamar khusus untuk Adila dan falah juga para sahabatnya jadi yang lain berada di kamar lain kalian paham kan.

"Emang tatapan gue.... em, sorry emang tatapan aku kenapa, ada yang salah " tanya tiara dengan santai lalu tersenyum miring.

"Sssstt.... jangan berisik nanti yang lain pada dengar " ujar asya.

"Tau nih Tiara suara kamu itu bisa di pelanin dikit gak sih " tanya vika. Kalian masih inget sama vika kan.

" emang kenapa, mau marah " tantang tiara

" cukup " ujar Adila dengan nada datar nya. Seketika pun ruangan jadi hening.

" tiara kenapa sikap kamu ke kita jadi berubah gini sih, apa kita ada salah sama kamu hm " tanya Adila selembut mungkin. Ia tidak ingin memperkeruh suasana hanya dengan nada tinggi.

" iya em-- "

" diem dulu falah biar Adila aja yang menyelesaikan masalah ini ngerti " potong asya.

Setelah mereka semua kembali diam tiara angkat bicara.

" kalo boleh jujur sih sebenarnya iya " jawab tiara

" salahnya apa, coba deh kita selesaikan dengan kepala dingin jangan pakai emosi " tuntun Adila.

" kita omongin masalah ini di sana aja nanti gu-- maksudnya aku di serang lagi "

" ya udah iya " pasrah Adila.

Lalu mereka berdua (tiara dan Adila) pun ke teras kamar asrama.

" gini, sebelumnya aku mau tanya ke kamu " ucap tiara

" tanya apa "

" apa Bener Adnan ngajakin kamu ta'aruf "

" tiara tau dari mana perasaan aku sama falah belum cerita ke mereka deh " gumam Adila dalam hati.

" jawab Adila " tekan tiara.

" kalo emang iya kamu mau apa, mau marah ke kakak ku, kamu gak berhak karena Adnan bukan siapa siapa kamu " cerca falah. Yang tidak sengaja ups lebih tepat nya sengaja mengikuti mereka. Seketika tiara pun bungkam.

" ayo kak kita pergi aja, assalamu'alaikum " ajak falah yang mulai kesal pada tiara. Tanpa menunggu jawaban dari Adila falah langsung menarik tangan Adila agar menjauh dari tiara. Kemudian sampai lah mereka di lorong asrama yang banyak di lalui para santri.

" kak, kakak jangan diem aja dong harusnya tadi itu kakak jawab kalau kakak emang di ajak ta'aruf sama Adnan jadi dia gak seenak jidat nyudutin kakak, enak aja dia nyudutin kakak aku kaya tadi, emang dia kira aku bakal diem aja apa ya gak lah bikin emosi aja deh. Sumpah ya aku kesel banget sama dia " cerocos falah, Adila yang mendengar cerocosan falah itu pun hanya memutar bola matanya malas.

" kak,jangan diem aja dong kan aku serasa ngomong sendiri " ujar falah mulai memelankan suaranya.

" makanya kamu jangan nyerocos kaya gitu dong, udah mendingan sekarang kamu temenin aku ke rumah abi dan umi aja, yuk " ajak Adila tulus.

" ya udah ayo "

Mereka pun pergi menuju rumah umi dan abi Adila. Sesampainya mereka di rumah abi dan umi mereka mengucap salam dan si jawab oleh Abi dan uminya Adila. Lalu mereka pun di persilakan duduk oleh umi, mereka pun menurut.

" tumben pada kesini, ada apa" tanya umi.

" jadi gini mi ada ya-- "

" tunggu dulu Adila, sebelum kamu bicara, Abi ingin mengatakan suatu hal yang amat penting " ucap Abi yang tadi memotong perkataan Adila.

" ya udah Abi katakan saja lebih dulu " jawab Adila.

" jadi gini Abi akan Meng khitbah kan kamu sama santri dari pondok pesantren ini, "

Adila dan falah seakan tak percaya akan hal yang di ucapkan oleh Abi mereka.

" apa! Abi meng khitbah kan aku sama santri dari pondok pesantren ini? " terkejut Adila.

" iya "

" tapi bi, kalo semisal ada yang mau ta'aruf an sama kakak gimana " tanya falah.

" gak bisa " putus Abi.
" pokok nya sudah Abi putuskan jika kamu akan ber khitbah sama santri pilihan Abi "

Adila nampak sangat sedih dengan keputusan Abi. Namun sebagai anak yang baik dan taat kepada orang tua dia harus rela di khitbah kan dengan santri pilihan Abi nya itu walau di hati nya terbesit rasa kecewa.

' bagaimana cara aku menolak ta'aruf an sama Adnan, apa aku harus jujur jika aku akan di khitbahkan dengan santri pilihan Abi, tapi bagaimana kalau Adnan kecewa. Ya allah bantu lah hamba dalam menyelesaikan masalah ini ' pikir Adila dalam hati.

" jadi kamu setuju kan " tanya Abi. Dan respon Adila. Sedangkan yang di tanya dia malah masih asik melamun.

" kak " Panggil falah setengah berbisik. Yang berhasil membuyarkan lamunan Adila.

" iya, kenapa "

" di tanya sama Abi "

" a-apa bi, pertanyaannya bisa di ulang gak " tanya Adila gugup. Mendengar itu Abi dan umi nya pun hanya geleng geleng kepala. Sedang kan falah dia malah menepuk jidat nya sendiri. Dan Adila dia hanya tersenyum kikuk melihat reaksi keluarganya itu.

Kemudian Abi pun menceritakan semua dari awal dan reaksi Adila dia hanya mangut mangut saja. Setelah selesai mereka berdua kembali ke kamar asrama mereka.




Assalamu'alaikum

Hai vote and komen ya....
Ini adalah chapter yang panjang sekali menurut aku jadi jangan lupa buat kasih vote and komen.

Satu vote dari kalian itu sangat berarti banget buat aku, Satu komen kalian bisa jadi semangat buat aku.
Aku mohon pengertiannya ya.

Assalamu'alaikum

.

:v

takdir cinta anak pesantren (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang