19. penjelasan dan ungkapan

288 24 6
                                    

* happy reading *

Seorang gadis cantik  yang memakai jilbab berwarna pink baby tengah duduk bersama dengan seorang laki laki tampan di taman belakang rumah, mereka adalah Adila dan Adnan. Mereka duduk berdampingan layaknya sepasang kekasih namun masih ada jarak. Tidak ada yang memulai percakapan dan hanya keheningan yang terasa diantara mereka. Adila terlalu canggung dengan situasi ini Sungguh Adila tidak tahan dengan segala keheningan dan kecanggungan ini. Akhirnya Adila memutuskan kan untuk memulai percakapan ini.

" Adnan " Panggil Adila.

" iya ada apa " jawab Adnan sambil tersenyum.

" aku mau tanya, kenapa kamu mengkhitbah aku dan juga tika " rasa penasaran yang kini bersarang di hati Adila tak bisa lagi ia tutup tutupi

" karena aku mencintai kamu Adila " jawaban Adnan membuat pipi Adila memanas dan tanpa sadar membuat Adila tersenyum Adnan yang melihat itu pun ikut  tersenyum.

" pipi kamu merah, apa disini terlalu panas ya " ucap Adnan tidak peka.

" em itu.. bukan " jawab Adila ter gagap.

" em kalau kamu cinta sama aku mengapa kamu mengkhitbah tika juga, apa kamu juga mencintai tika " tanya Adila lirih di akhir kalimat nya sambil menundukkan kapala nya.

" aku enggak mencintai tika, aku hanya mencintai kamu "  jawab Adnan yang berusaha meyakinkan Adila tentang cinta nya itu.

" waktu itu.... "

////

Adnan sedang duduk bersama Alan di danau belakang pondok lalu seorang santri wan datang dan berkata.

'Adnan Alan orang tua kalian datang tuh'  ucap santri wan tersebut yang tak lain adalah ihsan.

'Dimana' tanya Adnan.

'Di ndalemnya umi lah bang, mau dimana lagi coba' jawab Alan santai sambil melangkahkan kaki meninggalkan Adnan dan juga ihsan yang sedang diam membeku. Lantas Adnan menghembuskan nafas kasar

'Aku nyusul Alan dulu yah assalamu'alaikum' pamit Adnan kepada ihsan. Setelahnya Adnan pun berjalan menghampiri Alan yang sudah lumayan jauh. Sesampainya Adnan dan Juga Alan di ndalemnya umi.

'Assalamualaikum' ucap Adnan dan Alan bebarengan.

'Wa'alaikumsalam' jawab semua orang yang ada di ndalem nya umi dengan kompak. Adnan dan Alan pun masuk ke ndalem lalu salim kepada umi, Abi, dan kedua orang tua mereka.

'Akhirnya anak anak bunda datang juga' ujar shifa selaku bundanya Alan dan Adnan.

'Maaf kalau boleh tau ini sebenarnya ada apa ya kok tumben ada Ayah sama Abi juga' tanya Alan

'Jadi gini Adnan, Bunda sama keluarga Adila sudah sepakat untuk menjodohkan Adnan dengan Adila' jelas Bunda shifa.

'Wah, jadi abang sama kak Adila mau di jodohin' tanya Alan lagi

'Iya Alan' sahut musa (Ayahnya Adnan sama Alan ya readers)

////

"Saat itu aku merasa senang, karena akhirnya keinginan aku terwujud" ucap Adnan sambil tersenyum simpul Adila juga ikut tersenyum.

"Terus kenapa kamu mengkhitbah tika juga" Tanya Adila

"Kamu tau kan aku punya adik"

"Iya terus"

"Aku mengkhitbah tika untuk adikku Alan" jawab Adnan. Jawaban Adnan ini mampu membuat Adila terkejut.

"Jadi Alan juga akan menikah? Dengan tika? Sahabat aku?" tanya Adila bertubi tubi. Adnan tersenyum melihat wajah penasaran Adila bagi nya itu sangat menggemaskan. Adnan hanya menjawab dengan anggukan kepala saja. Tanpa sepengetahuan mereka ternyata dari tadi ada yang mendengarkan pembicaraan mereka. Seorang itu pun mulai mendekati Adnan dan Adila sambil tersenyum

"Assalamualaikum" ucapnya saat sampai di belakang Adnan dan Adila lantas mereka pun kompak menengok ke belakang.

"Wa'alaikumsalam" jawab Adnan dan Adila kompak

"Cie.... dengar dengar tadi ada yang salah paham nih" kata orang tersebut yang berniat menggoda Adila. Adila yang merasa malu pun hanya bisa menundukkan kepala nya sambil memainkan jarinya.

Adnan yang melihat Adila menunduk pun jadi tersenyum sambil memandangi wajah cantik Adila lalu beralih menatap orang tersebut.

"Alan gak boleh gitu dong nak kasihan tu calon kakak ipar kamu jadi malu" ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah shifa, shifa berjalan mendekati Adila dan Adnan lalu saat sampai di depan mereka Adnan langsung bangun dan mempersilakan bundanya itu untuk duduk. Bunda Shifa pun duduk di samping Adila lalu meraih tangan Adila dan mengusap nya secara perlahan. Adila yang mendapat perlakuan seperti itu pun mendongakkan kepalanya dan tersenyum simpul.

"Iya maaf bunda, maaf ya calon kakak ipar" ucap Alan yang merasa bersalah dan memanggil Adila dengan sebutan 'Calon Kakak Ipar'

"Ya udah sekarang kita masuk yuk" ajak nya bunda shifa pada mereka. Mereka pun mengangguk kompak dan berjalan menuju ndalem.

Tamat

Assalamualaikum

Oh ya sebelumnya aku mau nanya kalian pada setuju gk kalo aku bikin extra part?

Pengen aku bikinin extra part buat cerita ini gk?

Kalo mau ramein kolom komentar ya?

Kalo semisal part ini tembus 50 komen sama 50 vote dengan CEPAT nanti Aku janji bakal up Extra part nya ya..

Gampang kan😁

Yey akhirnya dah tamat juga ada yang nunggu kelanjutan cerita ini kah?

Aku minta maaf ya karna jarang up, aku minta maaf banget.

Aku jarang up karna masih sibukk banget. Jadi maaf ya.

Btw ini beneran gada yang mau extra part? Atau aku yang terlalu antusias ya... 😞😔

Assalamualaikum

ѕαℓαм мαηιѕ ∂αяι ѕαуα:
αя∂ιℓℓα_24


takdir cinta anak pesantren (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang