War Of Hormones | 12

4.7K 459 84
                                    

BTS - War Of Hormones

[Tau kan asal-usul terbentuknya judul cerita ini terinspirasi dari Mane😂]

Tolong, tandai bagian yang typo...

Dua hari berlalu sejak kejadian di pesta ulang tahun teman Ali. Semua terjadi secara mendadak dan yang pasti adalah, perubahan pada Ali kini mulai terjadi. Meski sedikit, namun dia bahagia. Setidaknya, perhatian itu mulai dia dapat dari tunangannya itu. Perhatian kecil, namun sukses membuatnya menghangat dan merasa bahagia.

Jangan tanya kejadian apa saja yang dia dan Ali lalui pada malam itu. Yang jelas, semua masih dibatas wajar dan...dia menikmati itu. Menikmati perubahan Ali yang membuatnya terbuai dan semakin jatuh hati pada tunangannya itu. Meski hati Ali masih tertuju pada Rita, setidaknya perlahan tapi pasti semua akan berpaling padanya. Hanya menunggu waktu yang tepat, tak akan lama dan dia berharap semoga dia tak jenuh dengan penantian semu ini.

Melupakan sejenak masalah hati Ali yang tertuju pada Rita. Untuk sekarang, dia ingin menikmati momen-momen indah bersama Ali. Meski terkesan datar dan monoton, setidaknya Ali tak lagi membentang jarak dengannya. Ali berubah sedikit demi sedikit dan dia sangat yakin, suatu saat, semua berada di genggamannya.

Saat ini dia berada di lab multimedia. Bel istirahat berbunyi beberapa detik lalu dan ajaibnya, Ali ternyata sudah menunggunya di depan kelasnya. Setelah melihatnya keluar kelas, lelaki itu langsung menggenggam tangannya dan membawanya ke lab untuk menemani lelaki itu yang tengah memberikan flashdisk kepada guru produktif MM.

Beberapa menit dia menunggu, sosok yang dia tunggu akhirnya menampakkan batang hidungnya dan mendekatinya. Hal pertama yang dia dapat ketika lelaki itu berdiri di depannya adalah, tepukan pelan di pucuk kepalanya. Sederhana, namun cukup membuat jantungnya berdebar. Hanya sebuah tepukan dan dia merasa disayangi.

Mungkin terkesan berlebihan, tapi tak ada yang tahu jika Ali begitu berpengaruh padanya. Setiap sentuhan lelaki itu selalu membuat sel-sel dalam tubuhnya mati rasa dengan jantung yang berdebar melebihi batas normalnya. Dan...tak ada yang tahu jika dia benar-benar mencintai Ali melebihi kecintaannya kepada dunia kpop.

Melempar senyum, dia berdiri dari duduknya sehingga terlihat jelas betapa mungilnya dirinya. Tingginya hanya sebatas dada Ali membuat Ali terlihat lebih berkuasa darinya.

"Mau makan di mana?" pertanyaan dengan nada datar yang berusaha dilembutkan itu membuatnya ingin tertawa terbahak-bahak. Masalahnya, lelaki itu ingin membuang nada datarnya ketika berbicara dengannya sehingga seperti inilah hasilnya, terdengar gugup dan tak beraturan. Benar-benar lucu, apalagi setelah melihat wajah tampan itu yang masih datar dengan tatapan tajam, sangat tak sesuai dengan nada suaranya.

Menahan tawa yang sedari tadi memaksa untuk dilepaskan, dia menatap iris hitam favoritnya itu, "Beli makanan di kantin aja terus makannya di kelasku. Aku harus selesaikan tugas produktif animasi dulu."

"Tugas apa?"

Dia menahan nafas ketika pertanyaan keingintahuan itu terlontar dari bibir merah alami milik tunangannya yang sama sekali tak pernah merasakan nikmatnya rokok.

"Tugas baru, merender animasi 3 dimensi."

Ali berdecak, "Itu bukan tugas baru, itu tugas dari dua minggu lalu dan lo...lelet dalam hal semudah ini."

War Of HormonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang