Tolong, tandai bagian yang typo...
Alur dipercepat. Kenapa? Biar langsung ke konflik:vPrilly sengaja berangkat sekolah lima belas menit lebih awal dari biasanya. Dengan membawa sepeda motornya sendiri, dia mengendarai dengan kecepatan stardart. Suasana hatinya sedang buruk dan sulit baginya untuk mencoba berpikir dengan jernih. Semua menyakitkan membuatnya enggan bertemu dengan Ali.
Hari ini, sengaja dia membawa sepeda motor agar dia tak lagi berangkat dan pulang sekolah bersama Ali. Perlahan tapi pasti, dia harus menyiapkan hatinya karena cepat atau lambat, Ali tak bisa lagi dia genggam. Karena...Rita tempat Ali berpulang. Rita pilihan Ali dan dia hanyalah pengganggu antara keduanya.
Menarik nafas panjang, dia melajukan sepeda motornya memasuki parkiran yang terlihat sepi. Beruntung dia berangkat lebih awal sehingga dia tak bertemu Ali. Mungkin saat ini lelaki itu berada di rumahnya untuk menjemputnya dan terkejut setelah mendengar kabar jika dia sudah berangkat sekolah lebih awal dengan membawa sepeda motor. Untuk saat ini, dia ingin egois dengan tidak memikirkan perasaan Ali. Terserah jika lelaki itu marah padanya karena tindakannya ini. Yang jelas, dia tengah berusaha tak perduli dan tak memikirkan apapun tentang lelaki itu.
Bukannya menyerah, namun mencoba melepas. Dia masih punya otak dan perasaan dengan tidak mempertahankan seseorang yang jelas-jelas tak mencintainya. Bagaimanapun juga, dia tak mau bersikap bodoh dengan tetap berada di sisi Ali yang hatinya hanya untuk Rita. Cinta bertepuk sebelah tangan sangat menyakitkan dan sebelum dia hancur karena cintanya, lebih baik dia mundur dari awal.
Menghapus pikiran yang terus tertuju pada permasalahannya yang pelik, dia melebarkan senyumnya dan melangkahkan kakinya menuju kelasnya.
Suasana koridor sepi, hanya beberapa siswa yang berlalu lalang. Sesekali dia melempar senyum pada teman beda jurusan ketika dia melewati koridor jurusan Tata Busana di lantai dua. Memperbaiki letak tas punggungnya, dia mulai menaiki tangga yang menuju lantai tiga dan tepat di undakan tangga ketiga, langkahnya terhenti. Menunduk, dia melihat ujung sepatunya berada satu tingkat dengan sepatu yang begitu dia kenali.
Menormalkan raut wajah, dia mendongak untuk memastikan siapa pemilik sepatu di hadapannya itu.
Dan...ketika dia mendongak, detik itu pula tangannya ditarik dengan paksa oleh seseorang yang akan dia hindari mulai hari ini. Ali.
Dengan langkah tertatih-tatih, dia mengikuti langkah Ali yang membawanya menaiki lantai tiga dan memasuki kelasnya. Dia meringis setelah melihat di kelasnya ada lima temannya yang tengah membersihkan kelas menoleh ke arahnya dan Ali. Melepas cengkeraman tangan Ali, dia berjinjit pada Ali dan berbisik, "Kalo mau marah, jangan di sini."
Ali mendengkus dan membungkukkan badannya ke arahnya dan balas berbisik, "Jangan coba-coba menghindar dari gue."
Prilly meneguk kasar ludahnya. Menarik tangan Ali keluar kelas, dia menatap wajah Ali setelah membawa Ali ke depan lab multimedia yang sepi.
"Jangan tarik ulur perasaanku. Aku gak sebaik itu untuk terus bersabar tanpa kejelasan."
Ali terkekeh dan menatapnya tajam.
"Jadi, pilihan lo adalah, mutusin pertunangan ini?"
Mendadak Prilly menjadi sulit bernafas mendengar pertanyaan Ali. Memutuskan pertunangan? Apa dia bisa? Tapi, bukankah itu yang akan dia lakukan ke depannya? Menyerah dari awal sebelum tersakiti di akhir.
Menatap sendu wajah datar Ali, dia menggerakkan tangannya menyentuh pipi Ali dan mengusapnya pelan. Air matanya jatuh seiring dengan anggukan kepalanya yang langsung mendapat dorongan dari Ali membuatnya kontan menjauh dari Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
War Of Hormones
Teen FictionSemua orang tahu bahwa Ali dan Prilly berstatus sebagai tunangan. Namun, tak ada yang tahu seperti apa kehidupan Ali dan Prilly. Ali baik dan romantis, menurut pandangan orang lain. Tapi menurut Prilly, Ali adalah sosok misterius yang memiliki bany...