War Of Hormones | 25

5.2K 513 125
                                    

Best Of Me - BTS

Tandai bagian yang typo...

Setelah mengetahui Prilly mengandung benihnya, Ali membiasakan dirinya membawakan susu hamil untuk Prilly ke sekolah dan setiap pulang sekolah membawa Prilly ke apartemennya untuk membuatkan Prilly susu hamil. Malam harinya, dia bertandang ke rumah Prilly membawa botol minum yang berisi susu hamil.

Tak ada yang curiga. Dia cukup lega akan itu. Setidaknya dosanya dan Prilly tidak terlalu banyak.

"Diminum susunya, kali ini rasa cokelat biar lo gak ngambek lagi kayak tadi," ujar Ali setelah Prilly mempersilahkan dirinya duduk di kursi teras rumah Prilly. Botol minum berukuran sedang berwarna hitam dia berikan pada Prilly yang berisi susu hamil buatannya khusus untuk Prilly.

Mata Prilly berbinar ketika Ali memberitahunya jika susu hamil yang kali ini Ali berikan rasa cokelat. Memang, tadi di sekolah dia mendiamkan Ali karena Ali membawakannya susu hamil rasa stroberi, padahal dia sedang ingin rasa cokelat. Tapi untungnya moodnya bisa diajak kompromi sehingga beberapa menit berada dalam mode ngambek dan tak mau meminum susu hamil rasa stroberi yang Ali bawakan, akhirnya dia menenggak habis susu hamil rasa stroberi itu karena dia tak mau anaknya kekurangan gizi.

"Diminum mumpung masih anget. Gue bikinnya agak terburu-buru, jadi takarannya gak kayak biasanya. Kalo rasanya gak kayak biasanya, buang aja biar gue balik lagi ke apartemen bikinin susu lagi buat lo."

Prilly terenyuh. Ali begitu perhatian padanya membuatnya gemas sendiri ketika melihat lelaki itu bolak-balik dari apartemen ke rumahnya hanya demi memberinya susu hamil buatan lelaki itu. Kadang, tengah malam tepatnya malam senin, dia ngidam dan menghubungi Ali yang lagi nyenyak tidur untuk memenuhi ngidamnya sehingga pada pagi harinya dia dan Ali telat datang ke sekolah. Dihukum bersama hormat ke tiang bendera selama tiga puluh menit dan setelah hukuman selesai, Ali langsung menggendongnya ala bridal membawanya ke UKS. Bahkan Ali melarangnya ikut mata pelajaran dan menyuruhnya untuk istirahat di UKS karena takut dia kelelahan yang berdampak buruk pada kandungannya.

Terkesan biasa saja, tapi dia bahagia akan itu. Ali berubah meski lelaki itu tetap bersikeras tidak mau merawat anak Rita.

"Ehmm...Li."

"Lo ngidam apa?" bisik Ali yang langsung mendapat tamparan pelan darinya.

"Jangan terlalu frontal, nanti ketahuan," balasnya berbisik dengan tatapan tajam.

Ali menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Akhir-akhir ini, semenjak Prilly hamil, mulutnya memang kelewat lemes. Setiap Prilly memanggilnya, pasti secara otomatis mulutnya bertanya Prilly ngidam apa. Mungkin karena dia akhir-akhir ini sering membaca artikel tentang kehamilan membuatnya siap siaga ketika menginginkan sesuatu karena katanya, ngidam yang tak terpenuhi akan membuat anak ileran.

"Sori, gue kayak gini karena gue tau lo itu kadang suka sungkan kalo minta sesuatu ke gue. Jadi, gue gak mau lo mendem keinginan lo hanya karena alesan takut repotin gue."

Prilly diam. Ali benar, dia kadang sungkan untuk meminta sesuatu pada Ali dengan alasan takut merepotkan lelaki itu. Dia seperti itu karena akhir-akhir ini Ali ditunjuk oleh guru produktif MM untuk membimbing adik kelas yang ikut sinematografi. Dia tak mau Ali kelelahan hanya karena memenuhi keinginannya yang selalu aneh dan tak kenal waktu.

War Of HormonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang