Di Kota Kairos logika lebih diutamakan, karenanya tidak banyak orang yang mudah percaya akan adanya hal-hal yang bersifat astral. Seperti yang tengah disampaikan oleh seorang guru mata pelajaran arkeologi yang sedang membahas tentang kematian seorang raja hebat di zaman dulu.Dari keterangan yang ada di dalam foto dalam tab setiap murid. Jasad sang raja berada di dalam sebuah peti mati kuno berlapis perak yang dipenuhi banyak simbol-simbol aksara kuno, disimpan di sebuah museum yang tidak jauh dari UIHS.
Disinyalir, sang raja mati karena melindungi sebuah benda berbahaya nan misterius yang bahkan malah ikut dikubur bersamanya. Benda berbahaya tersebut diyakini adalah sebuah senjata yang bisa mengguncang dunia dan menyebakan siapa pun yang hendak mengambilnya mati seketika.
Terdapat juga gambar peti yang sudah dibuka. Menampilkan mumi sang raja yang sedang memeluk sebuah kotak yang cukup panjang dengan simbol naga yang melingkar di atas bunga lotus. Tepat di bagian tengah di atas kotak panjang tersebut.
Hal tersebut membuat Gio tercenung, mengingat beberapa hal selama beberapa saat. Kemudian, ia menatap Lavina yang ternyata malah sedang tertidur nyenyak dengan posisi kepala yang menempel di atas meja dan wajah menoleh ke arahnya.
"Ck! Dia malah tertidur," gerutu Gio.
Akan tetapi, Gio tidak membangunkan Lavina. Ia tahu sepanjang malam tadi Lavina tidak tertidur karena terus bermeditasi, karena ingin segera menemukan takdir pasangannya yang membuat perasaan Gio cukup merasa aneh saat merespon hal tersebut. Gio hanya diam menatap Lavina selama beberapa saat, sebelum akhirnya kembali memperhatikan guru, karena menyadari jika Albert tengah menatap ke arahnya.
"Sang Raja adalah keturunan terakhir yang menjaga senjata bernama 'Gladius Mortis' ini. Senjata berbahaya ini tidak pernah digunakan siapa pun, karena memang tidak ada orang yang bahkan bisa membuka kotak senjata mematikan itu, apalagi melihat dan menyentuh senjata tersebut secara langsung. Kecuali oleh sang pemiliknya sendiri!"
"Pemilik?" heran salah seorang murid dibalas anggukan oleh sang guru.
"Benar. Tercatat di dalam buku, sebelum senjata tersebut berada di tangan Sang Raja dan para leluhurnya yang dipercaya harus menjaga 'Gladius Mortis', senjata tersebut adalah senjata milik seorang Fatum Numen terkuat di semesta."
"Apa itu 'Fatum Numen'? Dan mengapa mereka harus menjaga benda berbahaya itu? Bahkan sampai mempertaruhkan nyawa mereka?" tanya Gio dan guru itu pun menoleh ke arahnya. Namun, Lavina terhalangi orang yang duduk di depan sehingga tidak terlihat oleh mata berkacamata sang guru.
"Bagi yang meyakini akan adanya hal seperti ini. Fatum Numen adalah nama lain yang diberikan sebangsa makhluk alam untuk sang Dewi Takdir—Aku lupa, golongan apa namanya—Dia adalah dewi yang memimpin, menghukum, dan mengendalikan beberapa hal juga takdir yang berkaitan dengan dunia makhluk alam, termasuk semesta," jelas guru sejarah berkacamata bundar tersebut.
"Gladius Mortis' jelas harus dilindungi. Karena jika sampai jatuh ke tangan yang salah, hal buruk bisa terjadi. Bahkan, ada riwayat yang mengatakan, 'Gladius Mortis' sengaja dititipkan kepada Sang Raja dan leluhurnya, karena para makhluk bangsa alam, guardian, dan makhluk khayangan kerap memperebutkan senjata berbahaya itu."
Gio kembali tercenung seraya memikirkan simbol yang pernah muncul di dahi Lavina dan beberapa hal lainnya. Ia memikirkan apa semua itu memiliki keterkaitan satu sama lain atau tidak.
***
Awan hitam dan badai petir menjadi pelengkap amukan ribuan pasukan yang sedang bertempur. Para monster dari golongan dunia bawah juga ada di sana, begitu buas menerkam dan mencabik setiap prajurit. Monster berwujud seperti tirex dengan tujuh mata merah yang nyaris keluar dari tempatnya, serta bergigi-gigi tajam dan bermulut lebar dengan lendir merah yang menjijikan. Bangkai monster dan darah biru bangsa Fýsi yang melumuri pedang dan tanah Negeri Anhfi yang porak poranda seketika melenyapkan kedamaian dan keindahan yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS LAVINA & THE FIRST HUMAN (COMPLETED)
AcakBermaksud melenyapkan diri Gio malah harus berakhir diikuti seorang perempuan yang mengaku berasal dari dunia lain yang tidak masuk di akal. Terjebak satu atap bersama seorang putri raja yang beralibi sedang mencari takdirnya. Melewati hari-hari tak...