2.1

3.3K 264 0
                                    

New dan teman-temannya sudah berada di dalam kelas. Lima belas menit lagi, kelas mereka akan segera dimulai. Oleh sebab itu, keempat sekawan tersebut sudah duduk manis di tempatnya masing-masing. Walaupun adik tingkat, Win berada di kelas yang sama dengan tiga temannya yang lain. Ipknya yang tinggi, membuatnya dapat mengambil mata kuliah semester atas.

Selagi menunggu, mereka mengisi waktunya dengan mengobrol dengan riang. Terlebih, mereka memiliki topik yang menarik untuk dibahas pada pagi hari ini.

"Gimana, New? Lo udah mepet Tay belom?" tanya Kit penasaran.

Sudah hampir seminggu berlalu sejak New berniat untuk mendekati sosok sahabatnya tersebut. Meskipun begitu, tidak ada laporan progress dari usaha yang laki-laki itu lakukan. Bahkan pergerakan dari New pun tidak kunjung terlihat, tentu saja jiwa penasaran teman-temannya terus meronta, mereka ingin New secepat mungkin memiliki hubungan yang lebih dari sahabat bersama Tay. Selain karena mereka takut Tay keburu wisuda, mereka tidak ingin New terus menerus dilanda rasa galau terkait perasaannya.

New yang sedang menghabiskan sarapannya, mengangkat bahunya pelan. Pagi-pagi sekali Tay mengiriminya sarapan, yang tentu saja lebih menarik untuk dimakan dibanding menanggapi pertanyaan teman-temannya.

"Lo gimana sih, New? Katanya mau usaha, nggak takut ketikung orang apa lo?" omel Gun sebal.

"Ya, gue bingung. Gue harus ngapain," jawab New tidak serius.

"Kebanyakan alesan lo mah," omel Gun lagi.

Win yang sedari tadi mendengarkan, kini membuka suara. "Kak New, win kan udah kirim di grup cara buat ngode Kak Tay. Kak New udah baca belum?"

Merasa tertangkap basah, New mengeluarkan cengiran tak bersalahnya.

"Ketauan kan lo, belom baca tipsnya," ucap Kit sebal.

"Kebiasaan emang," balas Gun tidak kalah sebal.

"Gimana sih, kak? Kan win udah ngirim dari lama, masa belum dibaca juga," rajuk Win.

"Ya, maaf, Win. Gue lupa baca, lagian tingkat literasi gue rendah, pusing duluan gue kalau liat tulisan banyak," ucap New, alasan.

"Banyak alesan emang lo ya jadi manusia," ucap Gun kedua kalinya.

"Marahin aja Win itu si newwie. Nggak niat banget lagian mau mepet tay," ucap Kit mengompori Win.

"Ya udah, Win maafin kakak. Tapi kak New harus lebih semangat mepet kak tay nya yah," ucap Win, yang baru saja ingin dibalas dengan protesan Gun dan Kit jika saja ia tidak melanjutkan perkataannya. "Karena Kak New males bacanya, Win bacain aja tipsnya, biar kak New tau. Bentar Win cari dulu."

Senyum kemenangan tampak jelas di wajah Kit dan Gun. Kepolosan sang adik tingkat ternyata tidak selalu berdampak negative.

"Rasain lo, emangnya enak," kata Gun puas. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stupid Te - Taynew SNS AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang