5.2

2.8K 267 2
                                    

"Udah selesai foto-fotonya?" tanya New saat Tay berjalan menghampirinya.

Kini hari sudah petang. Kerumunan wisudawan yang tadi memadati auditorium kampus mulai pulang satu per satu. "Kok bajunya dilepas?" tanya Tay tanpa menggubris pertanyaan yang lebih muda.

"Malu te," rengek New. "Lagian juga kita kan udahan foto-fotonya."

Tanpa pikir panjang, Tay duduk di samping New dan menyenderkan kepalanya ke bahu yang lebih muda.

New, yang mendapat perlakuan seperti itu, merasa sedikit terkejut. Sebenarnya bukan hal yang aneh jika laki-laki yang lebih tua melakukan skinship seperti ini padanya. Namun, sejak menyadari perasaannya, sebisa mungkin New membatasinya. Hal ini sungguh tidak sehat untuk jantungnya. "Te, berat," rengek New, mencoba menutupi rasa gugupnya.

Tidak menggubris ucapan yang lebih muda, Tay malah melingkarkan tangannya ke pinggang yang lebih muda, mendekapnya erat. Matanya kini sudah tertutup, sementara kepalanya masih berada di posisi yang sama. "Bentar dulu, hin. Capek banget aku," jawab Tay.

"Malu te, banyak orang," sahut New, bohong. Sebenarnya kondisi taman rektorat tidak seramai itu. Hanya ada segelintir orang yang berlalu lalang. Namun, yang ada di pikiran New saat ini hanyalah bagaimana cara menjauhkan Tay dari dirinya. Sungguh, skinship dengan pria tersebut benar-benar tidak baik untuk jantungnya.

"Lima menit lagi deh. Aku janji," bujuk Tay akhirnya.

New hanya menghela napas pasrah sambil terus berharap yang lebih tua tidak dapat menyadari detak jantungnya yang sudah tidak terkendali.

"Tay!"

Suara tersebut tentu saja mengejutkan kedua sahabat yang sedang menghabiskan sore di pinggir taman. Merasa seperti tertangkap basah, New segera menarik bahunya yang dibalas oleh gerutu kesal dari yang lebih tua.

"Gue cariin dari tadi, ternyata malah disini," ucap Gunsmile, teman Tay.

"Kenapa emang?" tanya Tay sebal. "Ganggu aja kerjaannya."

"Iya deh yang lagi pacaran mah. Dunia berasa berdua yah," ledek Gunsmile.

"Jelas dong," ucap Tay seraya merangkul yang lebih muda. "Makanya jangan jomblo aja lo."

"Sombong banget yah lo," ujar Gunsmile.

Tay melihat reaksi kesal Gunsmile hanya tersenyum senang. Sementara yang lebih muda hanya menundukkan kepalanya menahan malu.

"Anak-anak mau pada makan bareng nih. Lo mau ikut gak?" ajak Gunsmile. "Ajak pacar lo aja, gapapa. Biar makin rame."

"Next time deh. Gue capek, mau langsung balik," tolak Tay, masih merangkul New.

"Bilang aja mau pacaran lo," ucap Gunsmile. "Btw, ini pacar lo kok diem aja dah Tay? Lagi sakit gigi atau gimana?"

Mendengar pertanyaan Gunsmile, Tay tidak bisa menahan tawanya, membuat New malu sekaligus kesal.

"Gue nggak sakit gigi yah," jawab New kesal. "Gue juga bukan pacarnya Tay."

"Lah, kata Tay kalian pacaran?" tanya Gunsmile, bingung.

Belum sempat New menyanggah, Tay sudah mengalihkan kecurigaan Gunsmile. "Biasa, Gun. Baru jadian, jadi masih malu-malu gitu," jawab Tay yang dibalas pelototan kesal dari yang lebih muda.

"Gun!" panggil Off yang kini menghampiri ketiganya. "Gece ego, udah pada pengen jalan itu."

"Kan gue tadi ngajakkin Tay,"

"Ngapain anjir? Gangguin orang pacaran aja," omel Off. "Kalau gangguin orang pacaran, nanti susah dapet jodoh lo."

Gunsmile yang menerima omelan Off hanya cemberut sambil menggerutu kesal.

Stupid Te - Taynew SNS AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang