"Cepetan telepon," perintah Gun dengan nada mengancam. Ketiga temannya sedang duduk mengelilingi New, memastikan agar laki-laki itu tidak menghindar lagi serta segera melaksanakan rencana mereka.
"Harus banget telepon apa," protes New. "Malu tau gue."
"Kayak punya malu aja lo," ucap Gun galak.
"Atau gak lo chat pake aku-kamu aja kalau malu," usul Kit.
"Justru lebih malu, ada jejak digitalnya malah kalau chat," sanggah New lagi.
Seakan tak menghiraukan New, Win kembali bersuara. "Kak New, ada chat dari kak tay. Ayo bales!"
"Ini kan gue yang mau pdkt, Kenapa kalian yang semangat sih?" ucap New frustasi.
"Karena kalau gak ada kita, lo gak bakal gerak. Udah paham gue sama betapa cupunya lo, New," ucap Kit mulai kesal.
"Udah, Kak. Ayo dibales chat Kak Tay-nya," bujuk Win, masih memberi semangat.
"Nanti Te pasti ngeledekin gue habis-habisan. Malu banget gue nanti," ucap New, masih menyanggah.
"Lama lo. Ketik sekarang atau gue yang ngetik balesannya," ancam Gun.
Nyali New langsung ciut seketika. Gun bukan tipe orang yang main-main dengan perkataannya. Dengan berat hati, New membuka pesan chat miliknya. Harusnya gue nggak usah ngiyain ide buat pdkt-in Te, batinnya menyesal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"DAKJAL YA LO PADA, SINI GAK LO SEMUA!" ucap New kesal sambil menggebrak meja. Mukanya merah padam, sementara handpone-nya masih menampilkan chat dari sang sahabat yang belum dibalas. New sendiri tidak peduli dirinya sudah menjadi pusat perhatian di kelas. Bagaimana pun caranya, ia harus memberikan temannya pelajaran. Sungguh, ia benar-benar malu sekarang.
Merasa ada tanda bahaya, ketiga temannya segera menjauhi New. Meski begitu, tawa tidak lepas dari bibir ketiganya. Melihat New yang malu-malu benar menarik bagi mereka. Ketiga temannya tidak menyangka terlibat dalam usaha pdkt New akan semenyenangkan ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
