2.3

3K 295 9
                                    

"Nggak mau, gue masih marah sama kalian semua," rajuk New siang itu.

Kelas keempatnya baru saja berakhir beberapa menit yang lalu. Saat ini mereka sedang merapihkan barang bawaan mereka sambil membujuk New yang sedang merajuk sedari tadi. Beruntung dosen mereka datang sebelum New berhasil menerjang salah satu dari mereka, alhasil laki-laki itu melakukan aksi ngambek untuk melampiaskan rasa malu dan kesalnya.

"Yah, New. Kita mana tau kalau ujungnya malah kayak gitu," bujuk Kit.

"Kan tadi gue udah bilang, Tay tuh pasti ngeledekin gue. Bener aja kan ternyata. Gara-gara kalian, gue bisa jadi bulan-bulanan Tay tau gak. Pokoknya gue kapok, nggak mau ngikutin tips tadi lagi," ucap New, masih merajuk.

"Gak usah lebay lo jadi manusia," ucap Gun menoyor kepala New. "Gue tau walaupun lo malu, lo seneng kan dipanggil sayang tadi."

New tidak mampu berkata-kata lagi. Pipinya terasa memanas sementara telinganya mulai memerah karena malu.

"Ih, beneran seneng dong dia ternyata," ledek Kit. "Muka New malu-malu masa."

"Ih, lo mah pada tega banget sama gue. Gue masih marah yah. Mau ditaro dimana muka gue pas ketemu tay nanti," ucap New sambil menutup wajahnya, malu.

Seperti biasanya, Win sudah siap sedia menenangkan kakak tingkatnya. Tangannya menggandeng lengan New seraya kakinya melangkah keluar gedung. "Kak newwie tenang aja, nanti kita pikirin sama-sama. Sekarang kita makan dulu, tenang aja, nanti Win bayarin," ucap Win.

"Seriusan, Win?" tanya New yang dibalas anggukan menyakinkan oleh si adik tingkat. "Aaaa, emang yang baik sama gue Cuma Win doang," ucap New penuh suka cita. Dengan senang hati, New menggandeng Win seraya mengayunkan tangan mereka sepanjang perjalanan ke kantin.

"Kit, liat noh kelakuan temen lo," sindir Gun, sarkas.

"Temen lo kali, gue gak punya temen kayak gitu," balas Kit, tidak kalah sarkas.

"Gue denger yah," ucap New, menoleh ke belakang. "Inget, gue masih marah sama kalian."

Belum sempat, keempatnya memasukki kantin, langkah New terhenti tiba-tiba. Sontak saja, teman-temannya ikut berhenti dan melayangkan protes.

"Loh, Kak New kok malah berenti?" tanya Win heran.

"Guys, mendingan kita makan di tempat lain," jawab New panik.

"Kok tiba-tiba ganti tempat makan deh? Baru juga sampe," protes Kit.

"Jangan ngadi-ngadi deh lo, New. Udah laper banget gue, mau makan," tambah Gun.

"Kalian harus nurut sama gue kali ini, kita bener-bener harus pindah tempat se-"

"Sayang!"

Suara teriakan seorang pria di tengah kantin fakultas, tidak terkecuali ketiga sekawan tersebut. Dapat dilihat ada sosok Tay Tawan disana, dengan kemeja putih dan celana hitam yang membalut tubuhnya. Dengan senyum merekah, dia memanggil New sambil melambaikan tangannya.

Dalam hitungan detik, New membalikan tubuhnya. Telinganya sudah memerah karena malu. "Oke, guys. Perubahan rencana, kayaknya gue yang harus pindah tempat sekarang juga. Pokoknya gue tipsen yah," ucap New sebelum akhirnya meninggalkan tepat tersebut secepat mungkin. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stupid Te - Taynew SNS AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang