4.2

2.8K 267 1
                                    

Gun langsung melambaikan tangannya saat melihat mobil bmw berwarna hitam melaju ke arahnya. Tidak hanya itu, ia bersama Kit langsung masuk ke dalam mobil yang sudah dikenalinya tersebut menepi.

"Udah lama nunggunya kak?" tanya Win saat kedua temannya masuk.

Kit dengan cepat menggeleng, tidak ingin membuat Win merasa khawatir. "Kita baru aja nyampe kok, Win. Santai aja," jawab Kit menenangkan.

"Eh, lo ikut juga bright?" ucap Gun, sedikit terkejut.

Perhatian tiga sahabat itu langsung beralih ke sosok pemuda berdarah campuran di balik kemudi.

"Lah iya, kok lo ada disini deh bright?" tanya Krist bingung. "Sejak kapan lo suka ngikutin kehidupan percintaan taynew?"

Bright yang dibom banyak pertanyaan oleh dua orang di kursi penumpang, hanya bisa mengusap lehernya yang tidak gatal sambil tersenyum canggung. "Iya nih, gue disuruh mama nemenin win. Mama khawatir Win keluar malem-malem," jawab Bright salting.

"Aduh, susah emang pasangan baru. Lagi mesra-mesranya, jadi gak bisa lepas," ledek Krist.

"Pantes, begitu masuk gue ada bau-bau aneh. Ternyata ada bau-bau kebucinan," tambah Gun.

Win yang mendengar ledekan tersebut hanya merajuk malu, sementara pipi dan telinganya sudah memerah. "Ih kak, apaan sih," rajuk Win lucu. "Terus ini masalah kak new gimana kak?"

"Yah, ada yang mengalihkan pembicaraan nih," ucap Gun, belum puas meledek yang lebih muda.

"Ih kak gun mah, win serius tau," ucap Win kesal, yang malah membuatnya terkesan lucu.

Merasa kasihan melihat Win menahan malu karena diledek, Kit mencoba menengahi. "Belom berangkat anaknya, Win. Tadi pas otw kesini sih, gue sekilas ngeliat mobilnya masih ada di garasi."

"Kok lama banget? Udah lewat 20 menit padahal," sahut Bright sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

"Gak ngerti gue juga," balas Gun sambil mengangkat bahunya. "Biasanya New paling gercep kalau udah urusan Tay. Kok tumben masih di rumah dia."

"Apa jangan-jangan mereka perginya gak pake mobil kak new kali? Makanya, mobil kak new masih ada di garasi," ujar Win.

Gun menggelengkan kepalanya, tidak setuju. Kemudian berkata, "Nggak mungkin win. kalau mereka jalan, pasti selalu new selalu bawa mobil."

"New itu selalu nyamperin Tay, soalnya tay nggak bisa bawa mobil," tambah Krist, yang dibalas anggukan meyakinkan dari Gun.

Belum sempat mereka berbincang lebih jauh, sebuah mobil sudah berada di depan pagar rumah New. Meskipun agak kagok, mobil tersebut berhasil terparkir tepat di rumah bercat putih tersebut.

"Itu mobil siapa? Kok parkir disitu?" tanya Bright, membuat perhatian ketiga sahabat tersebut terfokus pada pemandangan di depan mereka.

Tidak lama setelah mobil tersebut terparkir, sosok yang dikenali keempatnya keluar dari kediamannya. Dengan raut wajah kesal dan khawatir, New mengetuk jendela pengemudi dan menyuruhnya keluar.

Mengikuti perintah New, Tay keluar dari mobil miliknya. Cengiran tanpa dosa tergambar jelas di wajahnya, berharap dapat meruntuhkan kekesalan yang lebih muda.

"Wah, gila. Demi apa Tay nyetir mobil?" ucap Gun, tampak tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Serem banget sih bawanya. Kayak masih kaku gitu," timpal Kit, sama terkejutnya dengan Gun.

Win di kursi depan mengangguk setuju. "Pantes aja, kak New belum berangkat sampe sekarang," ucap Win, seakan mengerti.

"Tapi kok mereka kayak berantem gitu sih?" tanya Bright heran.

"Wajarlah, siapa yang khawatir kalau gebetannya bawa mobil tapi cara nyetirnya masih kayak gitu," jawab Krist, masih tidak percaya.

"Liat aja, bentar lagi, New bakal ngambil kunci mobil Tay, terus gantian dia yang nyetir," prediksi Gun.

Bak peramal sungguhan, prediksi Gun benar-benar tepat sasaran. Setelah beberapa menit Tay dan New bertengkar, New langsung mengambil kunci mobil Tay dan duduk di balik kemudi. Sementara Tay berjalan mengontai ke kursi penumpang.

Win yang menyaksikan semuanya, hanya bisa takjub dengan ketepatan prediksi si kakak tingkat. "Tapi untung aja Kak Tay yang bawa mobil, jadinya, kita nggak telat mau buntutin mereka," ucap Win, yang disetujui oleh semua penumpang yang ada di dalam mobil.

Melihat mobil Tay mulai melaju, keempatnya refleks menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat oleh sepasang sahabat tersebut. "Ayo, kita kejar!" ucap Gun setelah mobil berwarna putih tersebut melewati mobil milik Win.

Stupid Te - Taynew SNS AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang