Chapter-4

5.3K 319 27
                                    

"Eyang... Eyang..." panggil kedua gadis cantik itu dengan heboh ketika memasuki rumah.

"Mita? Risa?" kaget tuan Darma yang telah kehadiran tamu pagi-pagi sekali.

"Eyaaaang!" keduanya menghambur ke dalam pelukan pria paruh baya yang tengah terduduk di kursi rodanya.

Kedua wajah gadis cantik itu sudah tidak asing lagi bagi seorang tuan Darma. Terlebih wajah Mita yang juga sebagai cucunya. Karena mereka sering berkunjung ke Bandung, tepatnya ke rumahnya bersama Adara membuat tuan Darma juga mengenal baik sosok Risa. Meskipun gadis itu tidak termasuk ke dalam anggota keluarganya. Namun tuan Darma menganggap Risa adalah bagian dari keluarganya. Dan termasuk dalam jajaran salah satu cucunya.

"Kok pagi-pagi sekali ke sini. Ada apa?" tanya tuan Darma.

Mata Mita berkeliling mencari sosok yang semalaman ia khawatirkan bersama Risa.

"Ara kesini 'kan eyang?" tanya Risa to the point. Tuan Darma mengangguk.

"Tadi malam tiba-tiba dia ke sini," jelas tuan Darma. "Apa yang terjadi Mita, Risa? Bisa ceritakan sama Eyang? Eyang rasa ada sesuatu yang terjadi dengannya. Apa dia baik-baik saja?" tanya tuan Darma bertubi-tubi.

Risa melihat Mita sekilas. Bingung ingin menjawab apa atas pertanyaan tuan Darma yang bertubi-tubi. Mereka tau jika eyang sangat menyayangi Adara. Tuan Darma akan lebih khawatir jika ia tau apa yang sebenarnya terjadi. Dan semua itu dapat mempengaruhi kesehatannya.

Mita tersenyum. "Nggak ada apa-apa kok eyang. Eyang tenang aja, jangan khawatir!" jawab Mita.

Tuan Darma seakan ragu dengan jawaban cucunya itu. Ia beralih menatap Risa meminta kepastian. Risa yang paham dengan tatapan itu pun juga ikut tersenyum dan mengangguk membenarkan perkataan sahabatnya itu.

"Mita bener kok, Eyang. Nggak ada masalah apa-apa. Eyang tenang aja ya?"

"Oh begitu. Syukurlah!" lega tuan Darma. "Ara ada di kamar eyang. Masih tidur dia," kata tuan Darma memberitahu.

"Kita ke sana ya, Eyang," izin Mita.

Tuan Darma mengangguk. Setelah mendapat izin, mereka berdua melangkah ke salah satu ruangan yang ditunjuk eyang tadi.

"Jangan dibangungin!" titah eyang sebelum kedua sahabat Adara itu menghilang dari pandangannya.

"Iya eyang. Nanti Mita bangunin!" balas Mita berteriak.

Dasar Mita! Disuruh apa dijawab apa.

Sekarang Mita dan Risa menatap tajam seseorang yang dengan damainya masih bergelut dalam mimpi meskipun ayam jantan sudah berkokok sedari tadi. Dengan santainya Adara tertidur setelah apa yang dia lakukan tadi malam. Hingga membuat Risa dan Mita mengkhawatirkannya semalam penuh. Yang mengakibatkan mereka berdua tidak tertidur sepanjang malam.

Mita dan Risa saling menatap satu sama lain. Kemudian tersenyum mencurigakan. Risa mengambil langkah ke sisi kiri kasur, sedangkan Mita tetap berada di sisi kanan. Mereka berdua lantas menaiki ranjang besar itu. Dan tanpa aba-aba mereka berdua menarik tangan Adara secara kompak hingga membuat tubuh Adara yang semula berbaring menjadi terduduk. Seketika itu Adara membuka matanya karena terkejut dengan pergerakan itu.

DASAR TEMAN LAKNAT!

Adara mengatur nafasnya karena rasa terkejut. Kesadarannya yang belum sepenuhnya pulih membuat dia mengerjapkan matanya beberapa kali. Setelah sadar ia melihat di kedua sisinya yang sudah ada Mita dan Risa tengah tersenyum puas akan tindakannya.

1....

2....

3....

"SIALAN KALIAN!" amuk Adara. Dia memukul Mita dan Risa dengan guling yang tadi ia peluk. Sedangkan Mita dan Risa tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal Adara.

MAID IN 30 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang