Chapter-12

3.8K 237 8
                                    

"Apa?!" kaget Risa.

"Lo kok jadi ketularan alaynya si Mita sih," cibir Adara.

"Oh my gosh... Ara... Lo jadi emm. " Dengan gerakan kilat Adara membekap mulut Mita.

"Jaga rahasia bisa kan? Gausah toa gitu," geram Adara.

"Gila nggak sih, gue kira lo pacaran sama Bara. Soalnya kemarin gue liat lo jalan bareng sama dia."

"Jangan bocorin ke siapapun, oke?  Ini rahasia berempat," peringat Adara.

Semenjak mereka menginjakkan kakinya di cafe Dandelion, tempat favorite mereka, kedua teman Adara gencar memberi pertanyaan seputar Bara, Bara, dan Bara. Tepatnya mengenai surat kontrak yang mereka sepakati. Terpaksa Adara menceritakan semuanya kepada para sahabatnya. Jarang-jarang Adara berbagi rahasia kepada orang lain. Namun kali ini selepas menceritakan rahasianya ada kelegaan tersendiri di dalam lubuk hatinya. Meski begitu Adara tetap mewanti-wanti kedua sahabatnya untuk tidak membocorkan masalah ini kepada siapapun.

"Misal ya, Ra. Ini misal aja. Kalau tiba-tiba lo cinlok sama Bara gimana?" celetuk Mita. Dia menggoda Adara dengan menaik-turunkan alisnya.

"Ngaco!"

"Ih beneran, biasanya emang gitu kok. Btw... Bara perhatian nggak sama lo?" Mita semakin gencar menggoda.

"Makan dulu!" titah Adara mengalihkan pembicaraan mereka.

"Ish. Jangan mengalihkan pembicaraan, ya!" sengit Mita.

Adara menghela nafasnya jengah. "Gue laper Mita sayang." katanya.

"Bara orangnya sweet kan?" tanya Mita di sela-sela makannya.

"Sweet apaan? Orang muka tembok gitu lo bilang sweet," timpal Risa.

"Setuju Risa," kata Adara dengan mulut penuh makanan.

"Biasanya orang cuek itu kalau udah sayang sweet nya nggak ketulungan," ujar Mita sembari tersenyum-senyum membayangkan.

"Korban ftv lo!"

"Ih beneran, Sa. Soalnya gue pernah liat sendiri," sanggah Mita.

"Liat apa?" tanya Risa.

"Bara,"

"Bara?" kening Adara berkerut. Atensinya beralih menatap Mita.

"Iya, Bara sweet banget sama orang yang dia suka."

"Bara pernah punya pacar?" tanya Adara.

"Masa' sih?! Selama ini nggak ada simpang siur berita Bara pacaran. Kalau dia punya pacar pasti akan menggemparkan satu sekolah," sambung Risa tidak percaya.

"Eh." Mita menggigit bibir bawahnya. Keceplosan.

Mita terkesiap. Dengan cepat ia menetralkan ekspresinya agar Adara dan Risa tidak bertanya lebih mengenai hal itu.

"Itu nggak penting," jawab Mita. "Tentang pertanyaan gue tadi, apa jawabannya?" Mita mengabaikan tatapan penasaran dari kedua sahabatnya. Dia lebih penasaran tentang hubungan Adara dengan Bara sudah sejauh mana. Anggap saja sebagai pengalihan pembicaraan.

"Pertanyaan mana?" Adara pura-pura tidak mengerti.

"Astaga, Ara. Lo belum tua udah pikun. Gimana kalau udah tua? Demensia akut lo?" cibir Mita.

"Ish. Sialan lo!"

Mita mengambil jus alpukat dan menyeruputnya. Namun tiba-tiba gelas itu diseret paksa dari hadapannya.

"Ini minuman gue, bego!" seru Risa.

Mita kembali menggeser gelas itu ke hadapannya. "Ini minuman gue!"

MAID IN 30 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang