III. Menuju Spanyol

1.2K 233 28
                                    

“You cannot control the behavior of others, but you can always choose how you respond to it.” — Roy T. Bennett, The Light in the Heart. 

.
.
.

Paris, Perancis, 02.03

Winwin melukai sekumpulan pria dengan menggunakan sebuah pedang tajam di samping Place du Pantheon, Latin Quartier, Perancis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Winwin melukai sekumpulan pria dengan menggunakan sebuah pedang tajam di samping Place du Pantheon, Latin Quartier, Perancis. Hal itu membuat mereka kehilangan nyawa hanya dengan sekali tebas.

"Dimana kalian menyembunyikan tablet itu?" tanya Winwin yang dengan erat menggenggam leher lawan bicaranya. Pria itu menjadi orang terakhir dari perkumpulannya yang Winwin sisakan agar dapat diinterogasi dengan leluasa.

"Ak-Aku sungguh... tak... tak tahu.. arrrggghhhh."

Winwin geram. Ia pun mencengkram leher sang pria hingga terdengar bunyi tulang yang patah. Winwin berhasil membunuh pria itu dalam sekali genggaman. Sesungguhnya, ia tak puas dengan yang baru saja ia lakukan. Toh, pada akhirnya ia tak menemukan jawaban dimana obat-obatan itu disembunyikan.

"Aarrrgggghhhh," erang Winwin frustasi. Winwin mengacak rambutnya dan bersimpuh di pinggir jalan. Ia terlihat sangat putus asa malam itu.

"Aku harus kemana lagi?" gumamnya.

Winwin kemudian menyadari sesuatu. Ia dengan cepat membuka tasnya dan mencari sebuah peta yang ia lipat dengan rapi. Tak lupa pula, sebuah pena ia gunakan untuk memberi tanda di peta tersebut. Winwin dengan lincah memberikan tanda centang untuk negara yang telah ia dikunjungi.

"Apakah aku harus kesini? Ah, rasanya aku tidak kuat. Tenagaku mulai terkuras," tunjuk Winwin pada satu negara kepulauan di peta tersebut.

Tidak lama kemudian, beberapa mobil polisi dengan cepat menuju Place du Pantheon. Winwin kemudian mengayunkan tangannya membentuk lingkaran tepat di samping kanan. Dari gerakan tangannya itu, terbentuklah sebuah portal menuju ke bagian Bumi lainnya. Ia pun masuk ke portal dan menghilang. Naas, polisi hanya menemukan pedang yang Winwin gunakan serta mayat sekelompok pria dengan darah yang berceceran.

***

Elektra, 09.22

"Kami punya beberapa alat untukmu," ujar Taeyong pada Kun yang kini sibuk memperhatikan koleksi senjata para cyborg.

Kun takjub dengan berbagai senjata tersebut. Mulai dari pistol, bahan peledak, pedang, dan senjata lainnya yang tidak terdefinisi, ditata rapi di lantai 50.

"Ini, gunakan ini untuk jaga-jaga." Taeyong menyerahkan sebuah pistol berwarna hitam yang sangat ringan. Untuk sesaat, Kun mengira jika pistol itu mainan. Hal yang sama ia lakukan pada Lucas.

SAVIOUR : KINGDOM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang