“Anyone who has lost something they thought was theirs forever finally comes to realise that nothing really belongs to them” — Paulo Coelho
.
.
.Temple of Artemis, Turkey, 15.10
"Kau kepanasan?" tanya Jaemin dengan lembut.
Wanita itu hanya tersenyum lebar seraya menggenggam tangan kakaknya. Sesekali, Bella menunduk, memperhatikan tangannya yang telah menghitam.
Saat berada di pesawat menuju ke negara ini, Bella memang telah menggunakan sarung tangan dan kaos kaki untuk menutupi warna kulitnya yang bagi banyak orang terlihat menjijikkan.
Setelah tiba di tempat tujuan, Jaemin menyuruh untuk melepaskan sarung tangan itu dan ia sama sekali tak jijik melihat tangan Bella. Tentu saja, bahkan saat ini Jaemin telah menggenggamnya dengan erat.
"Tidak."
"Oh, ya? Tapi aku merasa kau kepanasan. Buktinya, keningmu mulai basah," ucap Jaemin.
Bella terkekeh, "Tidak, Kakak. Ayo, terus berjalan. Ini masih jauh." Bella kemudian menarik tangan Jaemin.
Hingga akhirnya mereka tiba tepat di depan satu tiang terakhir Kuil Artemis. Bella memutar tubuh seraya mengedarkan pandangannya.
"Ini... dulunya sangatlah indah. Namun, sayang. Hancur begitu saja," sedih wanita berkulit putih itu.
"Ini akan selalu jadi tempat terindah. Lihat!" tunjuk Jaemin ke arah depan. Bella mengikuti jari Jaemin dan melihat Kuil Artemis berdiri kembali.
Untuk sesaat, Bella hanya termangu. Ia menatap kuil di depannya dengan takjub. Tak ada lagi puing-puing sisa banjir, terbakar, ataupun dihancurkan oleh suku Goth. Jalan yang semula bergelombang, kini menjadi rata dan teratur. Semuanya berdiri kokoh, menghadap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIOUR : KINGDOM [✓]
Fanfiction[COMPLETED - NCT OT23] ⚠️Tidak direvisi, maaf jika penulisan berantakan⚠️ Pada awalnya, kehidupan cyborg, mutan, demigod, dan manusia di muka Bumi berlangsung harmonis. Namun, banyaknya kebohongan besar berhasil memecah dan meluluhlantakkan equilibr...