XXVI. Pembebasan Tahanan (2)

660 148 41
                                    

“Our work is the presentation of our capabilities.” — Edward Gibbon

.
.
.

Dark V, Nepal-Tibet

Ten dengan segenap kekuatannya berlari, memukul, dan menendang para petugas. Dan ya, petugas nampaknya kewalahan dengan Ten yang hanya seorang diri. Kemampuannya dalam bela diri sangatlah baik, sehingga sulit mengetahui gerakan yang terkadang terkesan mendadak.

DUAR! kembali bom mulai terdengar di bagian depan penjara Dark V. Itu berarti tak lama lagi penjara ini akan hancur sepenuhnya.

Di antara lorong tiga dan empat, terdapat sebuah bom berukuran raksasa buatan Doyoung yang dipasang oleh Sungchan dan Shotaro. Saat ini, Ten dan para petugas berdiri di dekat bom tersebut dipasang. Meskipun Ten tidak mengetahui di mana letak bom itu sebenarnya, namun ia tidak peduli. Ia hanya fokus untuk memukul dan mencabut nyawa para petugas dengan bela diri yang ia ketahui.

Semakin lama, para petugas juga semakin banyak, membuat Ten harus ekstra dalam menghajar para manusia memuakkan ini.

***

"Ten tidak ada di sini?!" seru Doyoung dengan mata yang terbelalak.

Winwin yang mendengar itu, kemudian mengamati kedua tangannya yang mengalami lecet. Winwin mengerjap beberapa kali, tidak percaya dengan yang baru saja ia dan Ten lakukan.

Hendery meraih kedua bahu Winwin, membantunya untuk bangkit. "Kita harus tolong Ten!"

Winwin setuju. Mereka berdua kemudian memutar tubuh menuju pintu keluar. Sayang, tangan Winwin ditahan oleh Doyoung yang sudah menggeleng lemah.

"Aku mohon, jangan kembali ke sana!" ucap Doyoung dengan mata yang berkaca-kaca.

"Apa maksudmu? Mengapa kami tidak boleh kembali?" sergah Hendery dengan cepat.

"Karena... aku sudah memasang tiga bom besar di dekat persimpangan koridor tadi. Aku tidak mau kalian terlambat dan..."

Winwin dan Hendery saling pandang. "Mungkin aku bisa menggunakan teleportasi untuk kedua kalinya!" ujar Winwin membuang tangan Doyoung dengan kasar.

Ia pun menarikan kedua tangannya di udara. Namun, portal teleportasi gagal terbentuk. Hanya ada portal dengan ukuran kecil yang terlihat, lalu lenyap tak bersisa. Winwin frustasi karena dirinya yang sulit untuk fokus di saat genting seperti ini.

"Arrghh... tidak ada waktu lagi," panik Winwin, lalu berlari menuju ke persimpangan koridor bersama Hendery.

Doyoung tidak dapat membiarkan itu terjadi. Ia menyuruh Sungchan dan Shotaro untuk membawa Jaehyun, Jungwoo, Renjun, dan Mark menuju kereta dalam goa.

Sempat ada penolakan dari Jaehyun, namun Renjun meyakinkan bahwa mereka semua akan baik-baik saja. Renjun sendiri juga memutuskan untuk mengikuti Doyoung, Winwin, dan Hendery. Sedangkan sisanya pergi ke kereta dan akhirnya keluar dari Dark V dengan selamat.

***

Winwin memanggil Ten dengan keras. Makhluk yang dipanggil itu pun menoleh dengan senyum mengembang. Terlihat jelas bulir keringat di kening dan badannya yang penuh lecet, lalu ia  kembali sibuk untuk melawan para petugas.

Ledakan bom yang seolah beruntun memang tidak dapat diperkirakan. Sebab, Sungchan dan Shotaro hanya diberitahu oleh Doyoung jika mereka dapat memasang di mana saja. Kecuali bom dengan ledakan intensitas yang besar. Entah bagaimana, Doyoung menyuruh keduanya untuk meletakkan di koridor tersebut dan di ruang tahanan para cyborg itu sendiri. Doyoung sudah memperhitungkan semuanya, namun tampaknya ada yang meleset.

SAVIOUR : KINGDOM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang