Chapter 14

489 34 0
                                    


Kelas baru saja selesai dengan pendalaman materi dan juga tugas yang semakin menumpuk. Namun setidaknya Kyla masih bisa mencicil beberapa tugas. Sedangkan Ramond lebih mendalami prakteknya dan mengacuhkan tugas-tugasnya. Memang ada beberapa kelas mereka yang berbeda. Tapi masih ada beberapa kelas yang mereka ambil bersama. Dan itu membuat Kyla kesal, karena dia harus mengerjakan dua tugas sekaligus.

Kyla berpamitan dengan Alex, dia meminta seluruh mahasiswa memanggilnya seperti itu, karena memang usianya masih sangat muda. Lalu dia berlari menuju ke kantin kampus. Saat pergi ke kampus tadi mereka sudah berniat untuk makan siang di luar kampus. Kyla memberikan pesan pada Ramond kalau dia tidak akan bisa makan diluar, karena masih ada banyak jadwal untuk hari ini. jadi mereka akan makan bersama dia kantin. Kyla pun berlari menuju kantin secepatnya. Dia hanya memiliki waktu satu jam untuk bersama kekasihnya itu, karena pukul tiga nanti dia sudah membuat janji dengan dosen pembimbing untuk persiapan skripsinya.

Sesampai di kantin tempat dia dan Ramond janjian, Kyla sudah melihat Ramond di meja kantin dengan dua piring nasi goring dan jus buah.

" Thanks," Ucap Kyla. Ramond tersenyum dan mencium ujung bibir Kyla. Cewek itu memukul bahu Ramond dan memperhatikan sekitar, juga menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Ini tuh tempat umum! Bikin malu aja," Ucap Kyla. dia mengaduk makanannya dan menyuapnya. Ramond tertawa dengan pipi kekasihnya yang sudah kembali merona. Entah kenapa dia sangat suka setiap kali pipi kekasihnya itu merona karenanya.

"Di kamar juga lo masih suka malu," ledekan Ramond membuat Kyla terbatuk karena tersedak makanan. Dia segera mengambil jus buahnya dan meminumnya. Kini lirikan Kyla semakin tajam pada kekasinya itu dan berucap," apaan sih lo!? Kalo ada yang denger gimana!?" Ramond hanya tertawa dengan ocehan dan rona merah di pipi Kyla. Kyla berusaha memasang wajah marah, tapi cowok itu sekarang tidak perduli dan tertawa semakin keras. Kyla berhenti memelototkan matanya, dia memilih menunduk dan menghembuskan napasnya.

Namun tiba-tiba Ramond mendekatkan mulutnya ke telinga Kyla dan berbisik," Gue lebih suka rona pipi lo, dan bibir lo yang memerah setelah gue cium lo."

"Ramond!" teriak Kyla tertahan. Dia sudah hapal dengan jalan pikir Ramond. Melihat Kyla yang berteriak membuat Ramond semakin tertawa senang dan menangkup wajah Kyla. Dengan santai lelaki itu mencium bibir Kyla di kantin yang sedang penuh dengan mahasiswa. Beberapa memilih mengacuhkan, tapi beberapa terlihat iri dengan sikap romantis Ramond. Namun beberapa wanita juga mengutuk Kyla yang beruntung memiliki pria seperti Ramond.

Setelah puas Ramond tersenyum dan kembali melanjutkan makannya. Kyla pun terlihat tidak ingin berbicara apa-apa, jantungnya sudah berdetak tidak normal. Dan itulah yang terjadi setiap Ramond menggodanya. Kyla mengaduk nasi gorengnya dengan tidak berselera. Jantungnya masih berdegup tidak karuan.

"Kalo lo gak mau makan, gue bakal cium lo lebih panas," Ucapan Ramond membuat Kyla kembali menarik piringnya dan memakan makanannya. Sedangkan Ramond hanya tersenyum sambil memakan jeruk yang baru dikupasnya.

****

BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang