Aku bangkit dari bangku cafe dan memasukkan kedua tangan ku di saku jaket yang kupakai.aku pergi dari cafe dan menyusuri jalanan kota washington yang entah kenapa tidak terlalu ramai hari ini.ku tundukkan kepala ku fokus pada jalan yang ku lewati hingga aku menangkap sebuah suara.
Aku menghentikan langkah ku lalu melihat ke sekitar.ternyata aku sedang melewati area gang yang sepi.lalu dari mana asal suara tadi?
"Akh...fuck!!"
Aku menoleh ke gang yang letaknya sekitar 10 langkah dari ku.gang itu gelap dan sepi,kutoleh sekitar juga semakin sepi.mungkin karna ini hari rabu dan sudah jam 11 malam,alhasil jarang orang berlalu lalang dan bahkan cuaca malam ini sangat dingin pula.
Tersadar ke dunia nyata,aku menaikkan satu alisku lalu berpikir.
"Apa suara nya dari sana?seperti suara pria,tapi belum tentu juga."
Aku menarik nafas lalu menghembuskan nya pelan.karna penasaran ku putuskan mendekat ke gang untuk sekedar memeriksa apa benar suara orang tadi dari sana.
Aku sampai di gang gelap dan bau itu,bulu kuduk ku mulai berdiri padahal aku tidak takut.mungkin karna aku mulai kedinginan dan tidak nyaman dengan suasana gang ini.
"Hello...?is someone there?" tanyaku dengan suara lumayan keras.namun tidak ada jawaban atau tanda-tanda seseorang di sini.hanya suara kucing yg seperti mengacak tong sampah terdengar di pojok gang.aku pun memutuskan berbalik dan hendak pergi dari gang bau ini tapi—
"Waiiit...."
Aku berhenti ditempat lalu menoleh perlahan ke belakang.
"Iyaa??a-ada seseorang?" tanyaku gelagapan.
"Tolong ak-kuu...." dengan sedikit terkejut aku pun bergegas menghampiri asal suara itu dengan hati-hati.Astaga...tempat ini sangat bau dan gelap.aku ingin muntah.
"Here..i am here."
"Tunggu!kau dimana?aku tidak bisa melihatmu..tempatnya gel—eh.."
Aku terkejut saat tanganku tiba-tiba di pegang seseorang yg belum aku tau siapa.karna sungguh tidak ada cahaya ditempat ini,hanya ada di pojokan sana.aku baru tau ada tempat seseram ini.dan anehnya gang ini berada di sekitar jalan yg selalu ku lewati setiap hari.
"Aku...terluka!" suara serak dan beratnya membuatku tanpa berpikir panjang langsung meraih tangan itu dan menarik tubuhnya.aku menuntunnya yg jalan sempoyongan ke tempat yg lebih terang karna mau membawa nya keluar gang masih susah,tubuhnya berat.
"O-okay,duduk—lah!" aku terpaku setelah dapat melihat rupa nya dengan bantuan cahaya dari lampu kecil di pojok gang.hmm..dia lumayan tampan,walaupun belum jelas tapi sudah terlihat tampan.pria muda berambut curly dengan pakaian serba hitam dan jaket kulit.penampilan nya mirip anggota geng motor.
"Akh...thanks!" aku mengangguk dan memperhatikan tangan nya yg memegangi perut kiri nya.apa dia terluka?wajahnya juga babak belur.
"Apa kau terluka?astaga,biar ku hubungi 911!"
"Tidak!!tunggu!" dia menahan tangan ku.
"Jangan hubungi siapapun,aku di keroyok geng motor.kalau kau hubungi 911,bisa saja aku yang akan dipenjarakan!"
"Oh,begitu..." aku mengangguk paham.lalu dengan cepat kutarik lagi tangannya agar merangkul bahuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
FETISH [H.S] 18√
RomanceKARYA NO. 2, cerita dan pengetikan masih berantakan. Copyright ©2021 by @babysugar9898 18+