25) Fight

243 30 30
                                    

Minhyuk telah tiba di tempat itu. Ketika iya hendak melangkah masuk, ada yang menahan bahunya. Lantas ia menengok.

"Wonhyung? Kenapa kau bisa datang kesini?"

"Seseorang mengirimkan ku pesan singkat, lantas aku segera kemari," jelas Wonhyung.

"Kau tidak membaca pesan ku?" tanya Minhyuk.

"Aku sudah membaca dan tenang saja sekitaran gedung ini sudah dikepung oleh polisi," bisik Wonhyung.

"Kerja bagus. Ayo kita segera temukan Sohee!"

Mereka pun memasuki bangunan tua itu. Pencahayaan gedung itu sangat temaram. Sehingga mereka menyalakan senter diponsel masing-masing.

Sampai diujung gedung, Minhyuk dan Wonhyung berfokus pada satu ruangan yang tertutup rapat. Alhasil mereka memasuki ruangan tersebut. Dan benar di pucuk mata Sohee sedang terikat dan mulut terbekap lakban hitam. Lantas mereka menghampirinya dan membukakan ikatannya.

"Sohee, gwaencanha?" tanya Minhyuk.

Sohee hanya menangis histeris dan menggelengkan kepalanya. Mengisyaratkan, seharusnya kau tak perlu datang kemari.

"HAHA, kedua pahlawan Park Sohee telah datang!" ujar Wonhoo dengan memegang tongkat bisbol.

"Wonhoo? Jadi kau dalang dibalik semua ini?" sentak Wonhyung.

"Haha, tak perlu kaget seperti itu Wonhyung," ucap Wonhoo.

"Kenapa bisa kau ada disini? Keparat sialan!" ujar Minhyuk.

"Keparat sialan berteriak keparat sialan. Ingat kau itu mantan pembunuh," teriak Wonhoo.

"Lantas mau kau apa?!" bentak Minhyuk.

"Aku hanya butuh nyawa kalian berdua dan juga Sohee noona. Hahahahah!" jelas Wonhoo sembari memukul pelan tongkat bisbol itu ke lengannya.

"Kau boleh bunuh aku, tapi jangan pernah kau sakiti Sohee," ujar mereka bersamaan.

"Langkahi dulu mayatku!" teriak Minhyuk.

"Baiklah kita akan memulai lagi pertarungan hebat setelah 10 tahun lamanya. Pasukan serang mereka!" ujar Wonhoo memanggil para pasukannya yang tak lain para preman tadi siang.

Minhyuk dan Wonhyung sudah mengambil ancang-ancang.

Pertarungan dimulai.

Minhyuk dan Wonhyung berbagi tugas. Minhyuk mengambil alih bagian kanan dan Wonhyung bagian kiri. Mereka dengan mudah melawan preman yang 10 kali lipat jumlahnya dengan santai. 10 tahun yang lalu dia adalah anggota gangster di SMA-nya bersama Wonhyung, Minhyuk, Wonho, dan bisa dibilang Minhyuk panglima tempurnya. (awas kepikiran dilan wkwkwk)

Tetap saja terkadang mereka terlambat melesat dari pukulan preman tersebut. Tanpa disadari terhitung 20 preman terkapar dalam sekejap. Namun karena kecerobohan Wonhyung, lengannya terbesit pisau dan mengeluarkan banyak darah akibat serangan dari preman terakhir.

"WONHYUNG!" Minhyuk berlari menghampiri Wonhyung.

"Arghh!" erang Wonhyung sembari memegangi lengannya.

"Astaga kau mengeluarkan banyak darah," ujar Minhyuk.

Prokk, prookk

Wonhoo tepuk tangan sembari membawa Sohee.

"Sudah selesai? Hebat sekali kalian. Aigoo, kau kenapa Wonhyung?" ejek Wonhoo.

"Diam, kau keparat sialan!" bentak Minhyuk.

"Kembalikan Sohee pada kami!" ujar Minhyuk.

"Hahahaha, baiklah akan kuserahkan Sohee padamu, tapi izinkan aku untuk memberi tanda ditubuhnya ini," ujar Wonhoo dan menodongkan pisau ke arah perut Sohee.

MY HUSBAND IS MY ENEMY • LEE MINHYUK MONSTA X [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang