8) Bad

450 44 0
                                    

Pagi ini adalah jadwal pengambilan hasil tes darah Minhyuk seminggu yang lalu. Kali ini, Minhyuk datang sendirian.

Menunggu di depan laboratorium sambil menunggu namanya di panggil.

"Lee Minhyuk," panggil seorang perawat.

Lantas Minhyuk langsung menghampirinya dan mengambil sebuah amplop coklat berukuran sedang. Membuka isinya dan membacanya. Nihil. Ia tidak bisa mengerti maksud dari lembaran kertas itu.

Kemudian ia menuju ruang dokter yang kemarin menanganinya.

"Permisi dok!"

"Pak Minhyuk ya? Bagaimana apa hasilnya sudah keluar? Silahkan duduk," Dijasnya terpampang namebadge "김태형"(Kim Tae Hyung).

"Sudah dok, tapi saya kurang paham mengenai hasilnya. Maka dari itu saya menemui dokter Taehyung," jelas Minhyuk sembari memberikan amplop tadi.

"Dari hasil ini, kandungan leukosit atau sel darah putihnya diluar batas normal. Yaitu 28.000 per mikroliter," ucap Taehyung.

"Memang batas normalnya berapa dok?"

"Untuk orang dewasa sekitar 3.000 - 10.500 per mikroliter. Dalam kasus kamu ini harus ditindak lebih lanjut. Kalau boleh saya tahu, keluhan apa saja yang dirasakan selama satu minggu ini?" jelas Taehyung.

"Terkadang sendi saya terasa sakit, terus sakit kepala yang intens, terakhir 4 kali saya mimisan perharinya," jawab Minhyuk.

"Dari keluhan anda, saya menduga bahwa ini masuk pada gejala leukemia atau kanker darah. Untuk memastikan benar atau tidaknya dugaan saya, anda harus melakukan beberapa tes lagi hari ini juga," saran Taehyung.

Leukemia. Seketika wajah Minhyuk terkejut. Serasa dunianya hancur setelah mendengar kabar itu.

"Baik, dok! Saya akan mengikuti sarannya."

"Mari ikut saya," ajak Taehyung.

•••••

Loona POV on

Aku kini berada di kafe dan menunggu seseorang yang tak lain dia adalah Wonhyung. Karena kami tidak jadi bertemu sesuai dengan janji kemarin. Sibuk. Wonhyung beralasan seperti itu.

Aku sendirian Kihyun tidak jadi menemaniku, dia sedang ada tugas.

Waktu menunjukkan pukul 13.00 Wonhyung tak kunjung datang, lantas segera aku meneleponnya.

Terhubung, bukannya menerima telepon dariku dia malah menolaknya.

"Apa kau tidak bisa sabar? Jalanan Seoul ini sedang padat merayap!" ucap seorang di depanku. Dia Wonhyung.

"Perjalanan dari Busan ke Seoul tuh cukup panjang. Memakan banyak waktu," lanjutnya.

Aku hanya diam, dia kemudian duduk menghadapku.

"Jadi apa yang kau mau?"

"Aku hanya ingin tanya alasannya apa?" tanyaku.

"Kau mau aku jujur atau bohong?"

"Jujur!" tegas ku.

"Baiklah, tapi kau jangan marah ataupun kesal karena kau yang meminta. Aku suka Sohee!"

"Sebenarnya niat ku berpacaran dengan mu hanya semata mata agar aku bisa mengenal Sohee lebih dalam lagi melalui dirimu. Awalnya aku hendak menjadikan Sohee pacar, sayangnya aku terdahulu oleh Wonho. Dan asalkan kau tahu, Sohee lah yang meminta ku untuk berpacaran dengan mu. Intinya aku berpacaran dengan mu karena Sohee. Cukup?" lanjutnya.

Demi Tuhan, rasanya dunia ku seperti terguncang guncang. Pria yang selama ini aku cintai ternyata  hanya menjadikan aku boneka, agar dia bisa dekat dengan perempuan yang tak lain adalah sahabat ku.

MY HUSBAND IS MY ENEMY • LEE MINHYUK MONSTA X [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang