Sudah bulan ke-5 pasca kelahiran Jin Hyuk dan Jin Hee, begitu pula dengan proses kemoterapi Minhyuk sudah masuk pertemuan ke empat.
Namun hari ini bukan jadwal Minhyuk untuk kemoterapi, jadi ia memilih seharian bersama istri dan kedua buah hatinya family time.
Minhyuk menggendong Jin Hyuk dan becanda riang. Sementara Sohee sedang berusaha menidurkan Jin Hee.
"Yaampun, kalian sangat asik sekali bermain," ujar Sohee.
Minhyuk hanya tersenyum.
"Min, beri Jin Hyuk padaku. Sudah waktunya ia tidur siang."
"Baiklah, kesayangan appa mainnya lanjut nanti ya, kau harus istirahat terlebih dahulu," ujar Minhyuk sembari mencium pipi Jin Hyuk.
"Iyaa, lanjut mainnya nanti ya kamu harus istirahat dulu!" Ucap Sohee yang mengambil alih Jin Hyuk.
Sohee pun menuju kamar anak mereka. Sementara Minhyuk menatap jam dinding ruang tamunya dan ternyata sudah waktu ia meminum obat. Ia pun berlari menuju dapur, mengambil segelas air minum dan bergegas menuju nakas yang ada di kamarnya. Kemudian ia segera meminum obat itu, agar tidak ketahuan Sohee.
"Min!" Panggil Sohee.
"Iya, sayang! Aku di kamar!"
Sohee membuka pintu, "Kau lagi apa, Min? Kenapa ada segelas air."
"Oh tadi aku mengambil minum dan mencari handphone-ku di kamar, aku lupa menaruhnya. Bantu aku cari ya," bohong Minhyuk.
"Kebiasaan kau ini. Baiklah aku carikan."
Sohee mencari keberadaan handphone suaminya itu di ruang tamu. Kemudian di ikuti Minhyuk yang keluar kamar.
"Min! Masa handphone sebesar ini tak terlihat?" Ujar Sohee.
"Eh ada di mana itu?" Minhyuk pura-pura.
"Di sofa loh! Bagaimana bisa tidak terlihat oleh bola matamu? Min, Min!"
Minhyuk hanya cengengesan, "Hehehe, sudah jangan galak seperti itu. Kebetulan sekali mereka sedang tidur. Mari kita mengobrol berdua."
Sohee ditarik Minhyuk menuju sofa. Sohee terduduk, sementara Minhyuk menjadikan paha Sohee menjadi bantal dan menggenggam tangan Sohee.
"Astaga apa harus seperti ini?"
"Harus, karena kita jarang melakukannya," jelas Minhyuk.
"Baiklah," Sohee hanya pasrah.
Mereka saling menatap satu sama lain. Minhyuk sesekali mencium punggung tangan Sohee, sementara itu Sohee memainkan rambut Minhyuk.
"Sohee terima kasih!" ujar Minhyuk memecahkan keheningan.
"Untuk apa Min?"
"Untuk semuanya. Terima kasih. Maaf kalau selama menjadi suamimu aku kurang baik," ucap Minhyuk.
"Kau sudah sangat baik, Min. Kau benar-benar menjaga aku dan kedua anak kita. Kau juga sangat menyayangi kami. Kau rela melakukan apa saja demi kami. Kau sudah menjadi suami sekaligus ayah yang baik Min di keluarga kita," ujar Sohee sembari mengelus pipi Minhyuk.
"Maaf juga kalau aku kurang membahagiakan kamu," ujar Minhyuk.
"Kau selalu memberikan aku kebahagiaan, Min! Banyak dan bahkan sampai tidak bisa disebutkan satu-satu."
"Sohee kau harus bahagia ya di masa yang akan datang nantinya. Maukah kau berjanji untuk tidak menangis dikemudian hari nanti, kalau ada kejadian buruk kepadaku?" tanya Minhyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS MY ENEMY • LEE MINHYUK MONSTA X [END]
FanfictionHanya sekedar fiksi penggemar, yang tercipta dari imajinasi dan sudut pandang penulis yang menjadi sebuah karya. Pertemuan naas seorang gadis cantik bernama Park So Hee yang akrab disapa Sohee dengan seorang pria tampan bernama Lee Minhyuk, yang ker...