Seindah apapun taman, ulat kecil akan tetap tau bagaimana caranya mengganggu.
***
Pagi ini, Jaehyun mengajak Rose ke sebuah pantai. Mereka hendak menikmati momen kebersamaan mereka sebagai seorang teman satu sama lain. Di Depannya Rose tersenyum riang berlari kecil di pinggir pantai. Jaehyun tertawa menatapnya."Berjalanlah pelan-pelan agar tidak terjatuh." Ucap Jaehyun, Rose kemudian menghampiri Jaehyun yang berada jauh di belakangnya.
"Kau berjalan terlalu lambat!" Ucap Rose, Jaehyun tertawa. Kemudian mereka kembali berjalan menyusuri hamparan pantai tersebut.
Rose kemudian menatap sebuah kerang kecil yang dia injak, dia mengambil kerang tersebut dan membasuhnya dengan air. Jaehyun menatap apa yang dilakukan Rose.
"Cantik bukan?" Tanya Rose memperlihatkan kerang tersebut, Jaehyun tersenyum kemudian mengangguk.
"Cantik." Ucap Jaehyun, Rose tersenyum dan kembali melepas kerang tersebut. Mereka kembali berjalan menyusuri pantai tersebut.
***
Eunha menatap perempuan berambut panjang di depannya. Perempuan itu sedang tersenyum licik menatap foto di ponselnya.
"Lihatlah dirimu, kau sudah seperti penyihir." Ucap Eunha, Perempuan itu kemudian meremas ponselnya.
"Dia merebutnya dariku!" Ucapnya sembari melempar ponsel ke bawah, Eunha terjingkat kaget. "Dia pikir dia siapa? Bisa merebut seseorang dariku?!"
"Sadarlah! Kau sudah punya Chanyeol dan mencuci otaknya dengan perkataan mu! Apa itu tidak cukup?!" Hentak Eunha, Perempuan itu mendekat.
"Kau membela dirinya?" Tanyanya, ditatapnya Eunha dengan mata nyalangnya. "Kau membela dia daripada aku?"
"Kau melampaui batas mu, sadarlah." Ucap Eunha. Perempuan itu tersenyum, kemudian mengambil ponselnya lalu pergi dari sana. Eunha mengatur nafasnya, dia kemudian mengambil jaketnya dan menyusul perempuan itu. Di luar gedung, dia melihat sebuah mobil dengan ugal-ugalan membelah jalanan. Eunha menatapnya dengan sedih. Eunha berlari menuju parkiran, dia menaiki mobilnya dan menuju ke tempat yang perempuan itu akan tuju.
Sampai disana, Eunha melihat mobil yang sudah terparkir disana. Eunha menatap sekelilingnya, dia mencari keberadaan perempuan tersebut. Hingga dia melihat Jaehyun menggendong perempuan menuju mobilnya. Perempuan basah kuyup dengan akting yang sesuai dengan keadaan. Dan jauh di belakang mereka, seorang perempuan menatap keduanya. Jaehyun dengan mobilnya pergi dari sana, meninggalkan perempuan yang kini terdiam di tempatnya.
Eunha mendekati perempuan yang kini duduk di pinggir pantai tersebut. Perempuan itu tersenyum ketika melihat Eunha.
"Kebetulan sekali, kau disini sendiri?" Tanya Eunha. Rose mengangguk kemudian kembali menatap pantai.
"Kau juga sendiri?" Tanya Rose, Eunha menganggukkan kepalanya. Rose dengan rambutnya yang berkibar kembali menatap lautan. Mereka terdiam lama, dalam diam Rose tersenyum.
"Eunha!"
Kedua perempuan itu memutar kepalanya, menatap laki-laki yang kini mendekati mereka. Rose tersenyum kecut, laki-laki itu semakin mendekati mereka.
"Apa yang terjadi dengannya?" Tanyanya kepada Eunha. Tatapan menghakimi ditujukan kepada Rose. Eunha kemudian menghela nafasnya, menyadari betul ada permainan licik yang terjadi disini.
"Bagaimana kau bisa mengetahui tentang dia?" Tanya Eunha.
"Dia menelfon ku, dan berkata akan mengakhiri hidupnya. Karena ada seseorang yang rela merebut kebahagiaannya." Ucap laki-laki itu tanpa menatap Rose, Eunha kemudian mengajak Rose untuk berdiri.
"Aku heran, bagaimana caranya dia mencuci otak mu itu." Ucap Eunha, Rose masih diam. Dia menundukkan kepalanya. "Ayo Rose, tidak baik berada di sekitar pengkhianat seperti dia."
Eunha menarik Rose pergi, beberapa langkah Rose berhenti dan memutar tubuhnya. Menatap laki-laki yang kini juga menatapnya.
"Chanyeol Oppa, terimakasih untuk semuanya."
***
Jaehyun mengendarai mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit, perempuan di sampingnya masih juga belum tersadar. Di perjalanan, sebuah suara membuatnya menatap perempuan itu.
"Pelanlah menggunakan mobil!" Ucap perempuan itu sembari Merapikan rambutnya yang basah kuyup.
Jaehyun menatap perempuan itu, kemudian perempuan itu tersenyum kepada Jaehyun. Jaehyun menepikan mobilnya.
"Kau berbohong?" Tanya Jaehyun. Perempuan itu tersenyum dan mengangguk.
"Bukankah kau tersiksa ketika tidak ada aku disampingmu?" Perempuan itu tersenyum menatap Jaehyun.
"Keluar." Ucap Jaehyun. Perempuan itu terdiam, dia kemudian menatap Jaehyun dengan pandangan tidak percaya.
"Jaehyun-a."
"Keluarlah!" Hentak Jaehyun, perempuan itu tersenyum kecut dan tertawa.
"Bagaimana bisa dia mencuci otakmu?" Tanyanya, dia memeluk erat lengan Jaehyun.
Jaehyun menyentaknya, dia keluar dan membuka pintu di seberangnya. Menyeret perempuan itu untuk keluar dari sana.
"Jangan melewati batasanmu, dulu memang aku mencintaimu. Tapi tidak untuk sekarang dan selanjutnya."
Jaehyun kembali memasuki mobilnya, dia kemudian memutar balik mobilnya. Pergi menuju pantai yang tadi ia singgahi. Semoga saja, yang diharapkan berakhir seperti yang di inginkan. Semoga saja.
***
Rose menatap Jaehyun yang berlari ke arahnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Dia kemudian memeluk Rose, melihat itu Eunha yang berada di sampingnya tersenyum.
"Maafkan aku." Ucap Jaehyun, Rose menganggukkan kepalanya.
"Dimana dia?" Tanya Rose, Jaehyun mengendikkan bahunya. "Kau meninggalkan dirinya begitu saja? Kau tak kasihan kepadanya, bagaimana jika ia tidak bisa pulang?"
"Rose, sadarlah." Ucap Eunha, Rose kemudian menatap Eunha. Jaehyun menepuk bahu Rose pelan.
"Dia tidak benar-benar pingsan." Ucap Jaehyun, Rose kemudian menaikkan sebelah alisnya.
"Bukankah tadi dia tenggelam? Dan kau berlari menolongnya." Ucap Rose masih dengan kebingungan.
"Rose, dengarkan aku. Kau hanya tertipu oleh aktingnya karena dia menganggap kau merebut Jaehyun darinya. Kau selalu di bodohi Rose, dan kau tidak pernah sadar akan hal itu." Papar Eunha, Rose kemudian menatap Jaehyun. Jaehyun menganggukkan kepalanya. "Dan dia akan tetap mengganggu kalian, ketika apa yang ia inginkan tidak tercapai begitu saja."
"Percayalah kepadaku, aku akan melindungi mu." Ucap Jaehyun, Eunha mendengar itu tersenyum. Begitu juga dengan Rose.
***
Di belakang mereka Chanyeol menatapnya. Dia sadar dengan apa yang selama ini ia lakukan. Pengkhianat adalah kata yang tepat untuknya. Namun, demi cinta dia akan tetap berusaha. Berusaha membahagiakan orang yang di cintai ya.
Ponsel Chanyeol berdering keras di sakunya, nama perempuan tersebut menghiasi dering ponsel.
"Oppa! Jemput aku sekarang."
Satu kalimat perintah meluncur begitu saja, dan selanjutnya adalah hening yang mengatakan bahwa panggilan tersebut telah di akhiri. Chanyeol bergegas pergi dari sana, menjemput tuan putri yang sudah menunggunya. Berjalan bagai robot dengan perintah sang tuan, Chanyeol terpedaya dengan cinta sesungguhnya.
***
Next?
Tbc ya
KAMU SEDANG MEMBACA
O SEE AN [On Going]
عشوائي"Semuanya adalah tentang bagaimana kita beretika di depan kamera." -Rose "Dan hidup sudah di setting sebegitu indahnya, untuk saling memilik, menjatuhkan, bahkan menyakiti." -Jaehyun since, 18 July 2020