Hari ini Yaera sedikit malas ke sekolah karena kejadian kemaren. Tapi mau gimana lagi?
Seperti biasa nya Yaera menyapa orang-orang yang lewat dan juga tersenyum.
Tapi hari ini ia sedikit malas menyapa Jay dkk.. Ntah kenapa, mungkin karena kejadian kemaren.
Jadi ia hanya melewati Jay, Jake dan Sunghoon.
Lagipula keliatan nya tidak ada yang peduli.
Sesampai nya dikelas Yaera dikejutkan oleh Somi,
"DORRR!!" Teriak Somi di depan muka Yaera, yang membuat Yaera hampir menyerapahi Somi. Somi hanya tertawa puas melihat sahabat nya seperti itu.
"Aduh, mbak muka nya kusut teros, lom di seterika yaw?" Tanya Somi kemudian duduk di samping Yaera.
"Apa si Som?" Ketus Yaera. Mood nya sedikit tidak bagus hari ini.
"Hadeh mbak nya lagi pms ya? Cem singa galak bet dah ah!!"
"Diem Som."
"Napa cii cayang na comii?? Mau comi panggiyin aa Jaynudinn??" Tawar Somi bercanda. Tapi candaan Somi membuat muka Yaera tambah kusut.
Somi menyadari hal itu dan langsung meminta maaf, ia sadar kalo ia salah ngomong.
"Lo lagi ada masalah ama si Jaynudin?" Tanya Somi yang dibales anggukan sama Yaera.
"Gua capek." Kata gua singkat.
"E-eh? Lo mau nyerah?" Tanya Somi lagi.
"Udah ah gausah bahas itu." Kata Yaera malas dan menidurkan kepala nya di meja, juga ia memejamkan mata nya.
Somi mengangguk tanda mengerti.
Pokoknya gua harus tau mereka berdua kenapa, batin Somi.
Skip istirahat.
"Ayo beb, kita ke kanten~" kata Somi sambil narik lengan Yaera mengajak Yaera ke kantin.
"Males."
"Hylyh, gosah sok galao galao an lo patimah." ucap Somi sambil bergaya alay, ugh, Yaera tak tau Somi kenapa hari ini.
"Nama gua Yaera ya anjing."
Ngegas mbak nyaa..
"Idiw idiw jahat qmeo sama aqeoh mazz!!"
Ok.
Seseorang selamatkan Yaera dari sahabat nya yang sedang sakit jiwa ini.
Akhirnya Somi menyerah karena Yaera benar benar menolak pergi ke kantin.
Tapi bukan nya ke kantin, Somi malah berjalan ke arah kelas nya Jaynudin, gebetan Yaera.
"PUNTEN KAWAN KAWAN, SOMI YANG CANTEQ NAN IMEOT INI INGIN BERJUMPAH DENGAN KALYAN SEMWAH!!" Ucap Somi 4l4y.
Iya.
Sepertinya Somi benar benar tidak waras hari ini.
Anak murid kelas 11-1 IPS hanya melihat Somi aneh.
"Mangga eneng,, eneng mau nemuin saha kesini?? Apa eneng mau nyuci mata ngeliat aa ya neng??" kata Jake, buaya berkaki dua nya sekolah.
"Najis Jek. Oiya, gua lupa tujuan gua ke sini— HEH JAYNUDIN SINI LOOO!!!" Somi berjalan memasuki kelas 11-1 IPS seperti kelas nya sendiri. Kemudian menghampiri Jay dan menjewer telinga Jay sambil menyeret Jay keluar.
"Heh apa lo?! Main nyeret nyeret!! Lepasin kagak?!?!" Somi tak menghiraukan ocehan Jay itu.
"Sadis euy si siomay,," ucap Jungwon.
"Njirr ngakak gua liat nya,," ucap si receh Youngbin.
"Somay kek emak emak di kosan anjer.." tambah Geonu.
Yang hanya dibalas tatapan tajam setajam silet oleh Somi.
Di luar kelas Somi melepaskan jeweran nya kemudian menyilang tangan nya dan menatap Jay sok keren.
Padahal mah kalo tidur aja iler kemana-mana, ngorok lagi.
Jay mengelus kuping nya yang di jewer, kuping nya sangat sangat merah sekarang. Somi menjewer nya dengan kekuatan yang tak main.
"Untung aja kuping gua ga copot." gumam Jay pelan kemudian menatap Somi sinis.
"Apa lo?" tanya Jay dengan muka songong nya.
"Lo apain sahabat gua hah?!" tanya Somi tudepoin, yang membuat Jay mengerutkan kening nya.
"Hah? Sahabat lo? Si bocah ganjen ntu?" tanya Jay. Somi hanya mengangguk.
Jay ber-oh ria kemudian berdecih.
"Gua gak apa apain sahabat lo ya su, dia nya aja yang ngeselin di taman kemaren. Oiya, gua risih ama sahabat lo itu, so, suruh dia menjauh dari gua." ucap Jay santai.
"Bodo amat Jaynudin. Tapi sahabat gua muka nya kusut gegara loo!!" kata Somi sambil menyipitkan mata nya dan menatap Jay sinis.
"Hargai dikit perasaan orang." ucap Somi.
"Gua—" sebelum Jay melanjutkan kalimat nya sudah dipotong terlebih dahulu oleh Somi.
"Apa? Lo ga suka? Tapi coba ya, hargai dikit perasaan orang Jay. Ntar kalo lu yang suatu saat ada di posisi Yaera, lu bakal nyesel kayak begini. Inget, karma berlaku." masih dengan tatapan sinis nya Somi pergi dari situ membiarkan Jay berfikir dan mengolah ucapan Somi tadi.
Somi menghentikan langkah nya,
"Yaera bilang dia capek, dia lelah, dia mau berhenti. Jadi mungkin lo bakal bebas sebentar lagi."
H-hah? Yaera mau berhenti mengejar nya?
Bukan nya Jay seharusnya senang? Tapi kenapa malah ada perasaan tidak terima dengan kata berhenti?
Jay harus membuat Yaera tak berhenti berjuang bagaimana pun cara nya. Ia tidak tau mengapa dan kenapa ia seperti ini, tapi ia rasa, ia tak rela jika Yaera berhenti.
Memang, Jay aneh sekali.
Ia sendiri tak mengerti akan perasaan nya itu.
Bisa gila dia lama-lama karena satu cewek itu.
Jay menggeleng kepala nya pelan kemudian memasuki kelas nya.
© chipmunk_awu
KAMU SEDANG MEMBACA
#%. 𝐁𝐔𝐋𝐎𝐋 ; p. jay
Fanfiction" Orang yang benar, waktu yang salah terpaksa, walau sebenarnya ingin menggapai " - ©mmarkeuaddict