"Lo sampe kapan mau ngilang dan ngejauhin yaera?" – jake
Iya, sekarang jay ngejauhin yaera lagi. Dan jake ngerasa kasian sama yaera, yang bahkan gak bersalah sama sekali tapi dijauhin.
"Lo harus kasih tau dia jay."
– jake"Tapi gua gak mau dia kecewa."
– jayJake menghembuskan nafas nya kasar,
"Kalo lo kayak gini dia lebih kecewa, pake tu otak." – jake
"Otak gua kan gak berfungsi."
– jay"Ya, ga gitu juga walaupun lo kanker otak jay." – jake
Jay menatap jake tajam.
"Jan bawa penyakit gua."
– jayJake hanya manggut² supaya gak berantem lagi sama jay kayak dua minggu lalu di rumah sakit.
"Yaera!" – jake
Yaera lewat dan jake memanggilnya, jay yang sudah ancang² akan berdiri dipaksa tetap duduk di situ.
"Apa jake?" – yaera
Yaera melirik² ke arah jay walaupun yang manggil dia jake.
Jay yang ngerasa diliatin ngeliat ke yaera dan mata mereka bertemu,eaa:v wkwk abaikan.
"Kalo ngomong liat ke yang ngajak lo ngomong." – jay
Jay berbicara dengan nada ketus dan dingin nya. Jake yang tiba-tiba memukul pelan bahu jay. Pelan doang padahal, tapi jay nya ngeringis kesakitan:v
"Udah sih biarin aja." –jake
"Oiya, ntar pas pulang ke lapangan basket. Soalnya gua ada latihan, jadi nunggu gua nya di lapangan basket aja ya?" –jake
Yaera mengangguk. Sekarang dia sering pulang sama jake, ketimbang sama jay. Iyalah, jay nya kan ngejauh.
Ngejauh karena alesan nya sendiri.
"Yaudah masuk sana, gua ama jay juga mau balik ke kelas."
–jakeYaera tersenyum ke dua lelaki di hadapan nya dan mengangguk. Kemudian pergi balik ke kelas.
"Senyum nya ga pernah berubah." –jay
"Dia perempuan kuat, walaupun lo ngejauh dan jadi kek kulkas berjalan ke dia, dia tetep senyumin lo dan perhatian sama lo." –jake
Jay hanya mengangguk, dia tidak bisa membantah. Apa yang dikatakan jake kenyataan.
Jay masih menemukan makanan ringan dan minuman isotonik di dalam locker nya dan juga surat yang bertanda bahwa itu dari yaera.
Jay menghela nafas nya dan beranjak dari bangku dan mengajak jake balik ke kelas.
~ skip pulsek ~
"Raa, gak pulang bareng jake lagi??" –somi
"Atau pulbar sama soobin??"
–somi"Ama jake." –yaera
Somi mengangguk. Dia sudah tau semua nya soal yaera dan penyakit jay, sebenarnya somi mengetahui semua nya dari jake supaya dia tidak memarahi jay seperti biasa nya jika jay menjauh.
"Sendirinya? Pulang sama?"
–yaera"Haechan." –somi
"Bukan nya haechan juga latihan basket ya??" –yaera
Somi menggeleng dan membisikan sesuatu di kuping yaera,
"Dia bolos." –somi
Kemudian tersenyum gemas.
Yaera menatap nya dengan tatapan malas. Somi berjalan keluar dari kelas duluan dengan riang.
Sedangkan yaera yang lagi jalan ke lapangan basket indoor.
Sesampai di lapangan dia menghampiri jake,
"Jake!" –yaera
Yaera berlari kecil ke arah jake yang membuat jake gemas dengan perempuan di hadapan nya ini. Ada jay juga tapi dia berusaha supaya keliatan gak cemburu.
"Wadoh, panas gais." –jisung
"Gua ngeship jake-yaera!"
–jinsung"Gemoy banget kan mereka berdua. Iri gua."
–seonhoSedangkan jay yang ditatap oleh mereka semua,
"Apalo liat-liat?" –jay
Semua orang langsung mengalihkan tatapan mereka dan mulai sibuk dengan kegiatan masing² seperti pemanasan dll.
Yaera mendatangi jay tetapi jay langsung beranjak dari tempat duduk nya.
Sudah lah.
Gapapa kok jay ngejauhin dia, asalkan semua barang yang yaera kasih dan taruh di locker jay dimakan sama diminum sih gapapa.
Artinya jay masih menghargai, gak kea dulu.
Walaupun masih ada sedikit rasa kecewa dan penasaran, kenapa jay menjauh setelah kejadian di rooftop.
Yaera menepis jauh² pikiran nya dan memilih duduk. Sambil menunggu jake.
Soal soobin, dia hari ini ada les jadi gak ikut basket dulu.
Tiba-tiba pas yaera lagi nontonin mereka latihan,,
BRUKK..
"JAYY!!!" –yaera
©chipmunk_awu
KAMU SEDANG MEMBACA
#%. 𝐁𝐔𝐋𝐎𝐋 ; p. jay
Fanfic" Orang yang benar, waktu yang salah terpaksa, walau sebenarnya ingin menggapai " - ©mmarkeuaddict