Yaera sedang termenung di dalam kamar nya. Ia juga sengaja mengunci kamar nya karena ingin sendiri.
"Huh.." Ia menghembuskan nafas lelah. Kenapa? Ia sedang memikirkan perkataan Jay di taman tadi.
Apa gua harus nyerah sekarang? Batin Yaera.
FLASHBACK ON
Sekarang Yaera berada di taman di dekat rumah nya. Ia bosen di rumah terus, hanya scroll-scroll IG atau membaca Wattpad.
Tiba-tiba ia melihat sosok laki-laki yang ia kenal-
"Jay?" Gumam Yaera.
Ternyata itu benar benar Jay. Astaga betapa beruntung nya dia pergi ke taman dan menemukan sang doi.
"JAYY!!!" Yang dipanggil menengok, Jay juga kaget melihat keberadaan Yaera.
Jodoh ga kemana mana, batin Yaera.
Yah ada si bocah ganjen, batin Jay.
"Apa?" Tanya Jay dengan nada yang sedikit.. Emm.. Ketus? Sepertinya ia tak suka melihat Yaera berada di taman bersama nya, terlihat dari wajah nya, ia terlihat kesal.
"Gua ga nyangka lo juga ke taman sore-sore gini hehe, omong-omong mau jalan bareng gak??" Tanya Yaera sambil tersenyum, memperlihatkan lesung pipi nya itu.
"Ga." Jawab Jay datar, ancang-ancang mau beranjak pergi Yaera menahan nya.
"J-jangan pergi dulu dong, g-gua butuh temen buat ngobrol, bosenn.." Ucap Yaera, tapi ia tak berani menatap Jay. Karena malu dan takut di waktu yang bersamaan.
"Lo punya kembaran kan di rumah? Ajak dia. Jangan ajak gua." Yaera tetap kokoh menahan Jay pergi. Ia berfikir jika ia tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.
"Tapi Soobin mager.." Lirih Yaera.
"Gua mau pulang." Kata Jay datar dan mencoba melepas tangan Yaera dari pergelangan tangan nya.
"Lepasin."
"Gak."
"Lepasin Yaera."
"Gak mau."
"Lepasin Choi Yaera."
"Gua gak mau."
"LEPASIN!" Bentak Jay dan seketika tangan Yaera melepaskan genggaman nya.
"Lo harus dikasarin dulu baru nurut?" Tanya Jay.
Jujur, Yaera ingin menangis sekarang, Jay membentak nya. Tapi Jay masih mengontrol suara nya, sadar ini di tempat umum.
"Gua cuman mau lo nemenin gua, apa susah nya sih?!" Tanya Yaera sedikit meninggikan suara nya. Mood nya hilang sekarang. Ntah kemana, sepertinya ditelan bumi.
"Tapi gua gak mau dan lo gak boleh maksa. Lo bukan siapa-siapa gua Choi Yaera. Gua tau lo suka gua, bahkan lo terang-terangan tentang perasaan lo itu. Satu sekolah pun tau. Tapi lo harus sadar, cinta lo bertepuk sebelah tangan." Kata Jay kemudian pergi dari situ meninggalkan Yaera yang diam membeku.
FLASHBACK OFF
Bahkan Jay bilang cinta nya bertepuk sebelah tangan, jadi bukan nya sudah jelas? Bahwa Jay sangat sangat tidak suka kepada Yaera?
"Gua benci lo Jay Park arghh.." Gerutu Yaera kesal. Ia mengacak rambut nya frustasi.
"Gila gua lama-lama." Gumam Yaera sambil tersenyum getir.
"CHOI YAERA LO TOLOL BANGET!! BUCIN AMA ORANG YANG GA NGEBALES PERASAAN LO, DASAR BULOL!!" Yaera menendang meja yang ada di samping kasur nya. Tiba-tiba ia terisak, ia menangis.
Yaera lelah.
Ingin menyerah.
Tapi ia masih mencintai satu lelaki sialan itu.
"Ra?? Lo gapapa?? Pintu kenapa di kunci hm? Raa?" Itu suara Soobin. Suara nya khawatir.
"Gua gapapa binn!!" Teriak Yaera dari dalam kamar.
"Buka pintu nya Choi Yaera."
"Dibilang gua gapapaaa..!!"
"Buka atau gua dobrak?"
Dan dengan malas nya Yaera berjalan ke arah pintu dan membuka pintu kamar nya.
"ASTAGA YAERA!! LO INI YAAA, SIAPA HAH?! SIAPA YANG BIKIN KEMBARAN CHOI SOOBIN YANG GANTENG SEDUNIA INI NANGIS?!" Mohon maaf mas, narsis bener yaampun.
Yaera hanya menunjukan cengiran bodoh nya itu.
"Heh ditanya malah cengar cengir cengar cengir."
"Bukan siapa-siapa."
"Jujur." Kata Soobin dan menatap Yaera tajam. Seakan mengartikan 'jujur atau mati?' .g
"Iyaiya ih, masuk dulu sini." Soobin masuk dan merebahkan diri di kasur sang kembar.
"Siavah yang beranih nyah membuwat kembaranz dari Choi Soobin yang ganteng sedunia inih menangid?" Yaera ingin muntah mendengar nya.
"Jay."
"Oh-"
"NAH MAKANYA TOLOL KANNN, NYERAH UDAH NYERAH AEEE, JELAS DIA GA SUKA LOO, GILA KALIIII!!" Omel Soobin ke Yaera. Yang di omelin hanya cengengesan.
Yaera menceritakan kejadian di taman tadi. Soobin manggut manggut.
"Keterlaluan sih sampe ngebentak, tapi itu tanda nya dia bener bener risih sayang, jadi mending mundur." Ucap Soobin santai sambil memeluk guling Yaera.
"Nggak mau."
"Ck. Dasar batu."
"Diem lo jomblo."
"Lah mba nya ga ngaca?"
"Iya gua tau gua cantik ga usah nyuruh gua ngaca juga gua tau gua cantik."
"Au ah gelap ra."
© chipmunk_awu
KAMU SEDANG MEMBACA
#%. 𝐁𝐔𝐋𝐎𝐋 ; p. jay
Fanfiction" Orang yang benar, waktu yang salah terpaksa, walau sebenarnya ingin menggapai " - ©mmarkeuaddict