"Jimin Oppa! Tunggu," tahanku.
Ia terlihat buru buru pergi saat setelah kerumunan orang itu pergi. Apakah dia tidak sempat mengucapkan terima kasih kepadaku? Karena, secara aku telah membantunya. Bukan bermaksud aku menjadi orang yang gila hormat. Tapi, bukankah aku telah menyelamatkannya?
"Wae?" Tanyanya.
"O-o-oppa aku ingin... ummm itu.. aku ingin meminta tanda tanganmu tapi aku tidak membawa apa apa karena aku tidak tahu jika aku akan bertemu denganmu." Jelasku sambil menyatukan kedua telunjukku.
"E-eohh??"
"Aduhh.. bagaimana ya, lain kali saja."
"Mianhaeyo aku sibuk,"
"Kalau begitu aku permisi..""T-t-tapi pamanku..." kataku dengan nada terputus.
Pria itu menghilang dari hadapanku. Apakah semua orang terkenal bersikap dingin kepada penggemarnya? Aku rasa tidak. Buktinya Lee Min Ho tidak pernah menunjukkan sikap dinginnya kepadaku. Sepertinya ia tidak pernah menunjukannya atau mungkin aku yang tidak mengingatnya? Huh.
Kini sudah saatnya aku harus pulang ke rumah. Nenek pasti menungguku, aku juga harus mempersiapkan diri untuk bertemu dengan pacarku nanti. Tapi sejujurnya waktu ini masih terlalu cepat sedangkan kami bersepakat untuk bertemu pada malam hari.
Apakah sebaiknya aku menghampiri di lokasi syutingnya?
Haishhh bagaimana jika kedatanganku malah membuatnya merasa terganggu?
Tapi aku juga penasaran dengan perempuan itu?
Aishh sudahlah So Young kau harus sabar.
Beginilah rasanya jika berpacaran dengan seorang aktor. Lumayan berat bagi seorang yang merupakan non selebritis seperti aku. Terlalu sibuk syuting, terkadang mereka mengadakan fan meeting bersama penggemar bahkan hingga keluar negeri.
"Halmeoniiii!!" Panggilku heboh.
Aku masuk kedalam rumahku dengan kegirangan hingga membuat seisi rumahku bingung akan tingkahku. Bahkan Pak Kim yang sedang membersihkan mobil, pandangannya bisa teralihkan.
"Wae? Mengapa kau berteriak seperti anak kecil!?"
Tanya halmeoni dalam rumah."Tebak! Mengapa aku berteriak?" Sahutku sambil menggulirkan senyum kebahagiaan ku.
"Haishh! kau menyuruh nenek untuk berpikir sedangkan nenek sudah tidak bisa berpikir lagi. Nenek sudah tua," elak halmeoni.
"Aigoo.. walaupun sudah berusia 65 tahun tapi halmeoni masih saja gaul! Gotchaaa!" Candaku.
"Cepat katakan! Ada apa?" Tanya halmeoni penasaran.
"Naneunn~~ (saya)... bertemuuu dengan salah satu anak asuh paman!!!" Jawabku histeris.
"Jinjjaa!!? Nugu-ya??"
"Coba tebak halmeoni! Kali ini saja, plisseuu,"
"Arraa.. arraa.. pasti biasmu taehyung." Jawab halmeoni dengan keberanian penuh karena ia akan yakin jika jawabannya tidak akan salah tapi takdir berkata lain.
"YUPP! SALAH HAHAHHAHA." Jawabku keras.
"MWO!?! Lalu siapa?"
"Aku bertemu dengan Jimin oppa tadii~~"
"Dan halmeoni tahu tidak bahwa tadi kita berduaan dibalik pohon." Katusku.Tak akan ku sangka, setelah mendengar penjelasanku halmeoni justru malah memukulku. Seperti biasa, pukulan seorang wanita tua rasanya tidak terlalu sakit tapi bisa membuat seseorang menjadi kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐡𝐨 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐂𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞🍁
Fanfiction❝So Young, perempuan cantik yang merupakan keponakan dari Bang PDnim yang adalah pendiri sekaligus CEO dari agensi B-Hit. Pada 5 tahun yang lalu So Young mengalami sebuah permasalahan yang besar tepat pada saat ia berpacaran dengan seorang aktor te...