⋅ 𝙀𝙄𝙂𝙃𝙏𝙀𝙀𝙉 ⋅

61 9 1
                                    

Enjoy the video!<3

Semalam telah berlalu, gadis itu berdiam diri mengemukakan dirinya dihadapan jendela kamarnya. Baginya, hari ini adalah hari kegelapan karena semua orang disekitarnya akan memakai pakaian serba hitam termasuk dirinya.

Matanya berkaca kaca ketika ia melihat orang - orang yang ramai berdatangan kerumahnya. Orang orang itu datang bukan untuk berpesta, namun mereka sedang menukam kematian neneknya.

Gadis itu berpakaian serba hitam ditubuhnya. Ia masih menunggu Eomma nya yang tak kunjung datang. Mungkin disebabkan oleh suatu alasan karena eomma nya yang dikabarkan baru mendapat tiket pesawat subuh tadi.

Lalu tiba tiba seseorang mengetuk pintu kamar So Young yang terkunci dari dalam ruangan.

Tok.. tok.. tok..

Wajahnya yang masih penuh dengan tetesan air mata, terpaksa ia segera mengusapnya kemudian ia memalingkan wajahnya ke arah suara itu berasal.

Setelah ia membukakan pintu kamarnya, ia mendapati Lee Min Ho yang kini tengah berdiri dihadapannya persis dengan postur tubuhnya yang kekar disertai pakaian serba hitamnya.

Lalu laki-laki itu terdiam sekaligus memperhatikan wajah So Young yang masih muram. Ia menyadari apa isi hati perempuannya itu. So Young masih dalam keadaan terpuruk saat ini. Bahkan sebenarnya ia tidak ingin memakai pakaian yang ia kenakan sekarang.

Dengan sigap lelaki itu memeluk So Young hingga kepalanya tersembunyi didalam pelukannya. Perempuan itu masih tak berkata kata hingga membuat suasana itu hanya terdengar oleh orang orang yang tengah berbincang bincang dengan rekan rekannya.

"Tenangkan hatimu dulu.. kalau sudah tenang panggil aku lalu kita kebawah nee.."
"Orang - orang sudah menunggu disana."
"Masuklah.."

Laki laki itu mempersilahkan So Young untuk masuk kedalam kamarnya dengan tujuan agar pikiran serta hatinya bisa tenang pada saat acara pemakaman dimulai nanti.

Namun bukannya menuruti perintahnya So Young justru menangis lagi dalam dekapannya. Sudah beberapa tetes air mata yang telah ia keluarkan. Dengan kondisi seperti ini kesabaran Lee Min Ho akan teruji.

Kemudian pria itu mengusap air matanya dan memberikannya senyuman khas pertanda sebagai seorang pacar yang sangat menyayangi pacarnya.

"C-chagia.." panggil So Young.

"Nee..?" Jawabnya lembut.

"M-mianhaeyo.." ungkapnya dengan perasaan bersalah.

"Maaf untuk apa?" Tanya laki laki itu penasaran.

"Maaf karena telah melibatkanmu di pemakaman halmeoni. Orang - orang jadi tahu tentang hubungan kita. Jinjja mianhae.."

Hal tersebutlah yang sebenarnya sudah Lee Min Ho pikirkan sebelum perempuan itu mengungkapkannya. Sebenarnya hal itu sangat berat bagi Lee Min Ho. Tapi mau bagaimana lagi, ia sangat menyayangi So Young dan tidak ingin kehilangan perempuan itu sekalipun. Ia akan merelakan semua yang menurutnya itu bisa membuat So Young tersenyum.

"Gwaenchanha.. perasaanmu kini lebih penting chagi."
"Jangan terlalu dipikirkan, itu tidak akan menjadi beban buat ku."
"Sekarang kau masuk dan aku akan memanggilmu nanti nee. Aku akan menemani tamu." Jelas Lee Min Ho

"Gomaweoyeo.." ungkap So Young.

"Nee, sekarang masuklah.."

Laki laki itu meminta So Young untuk masuk kedalam kamarnya. Setelah ia menutup pintu untuknya, ia segera turun dari lantai atas dan menyambut para tamu yang datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐖𝐡𝐨 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐂𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞🍁 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang