3 - Katarina

6.3K 846 34
                                    

Itu adalah kasur terempuk yang tubuhnya pernah jamah selama tiga belas tahun hidupnya, namun menghitung domba berapa ribu pun tidak akan melelapkan benaknya. Pikirannya berlarian dari satu sudut saraf ke yang lainnya, mengirimkan gelora antusias di sekujur pembuluh darahnya. Jantungnya nyaris meledak oleh cepat aliran darahnya. Katarina memejamkan matanya lebih erat. Betapa ia menantikan—mengkhawatirkan—tugas pertamanya esok.

Bagaimana jika ia melakukan kesalahan? Sang ratu tampak SUNGGUH baik serta penyabar. Tetapi Katarina memelajari bahwa menguji kesabaran sang ratu bukanlah hal yang bijak. Ia tak akan pernah tahu kapan atau di mana batas kesabarannya. Apabila ia melakukan kesalahan sepele... mungkin sang ratu akan memaafkannya. Kesalahan sama yang dilakukan berkali-kali? Katarina yakin sang ratu akan memintanya untuk mencari pengganti.

Carilah perempuan dewasa yang bisa membaca, teliti untuk tidak melakukan kesalahan terus menerus, Miss de Clare, sebagai penggantimu, misalnya, dan cantik.

Katarina membuka matanya, lebar-lebar. Rasanya seolah bola matanya berkhianat dan hendak melarikan diri dari tengkoraknya. Jarum jam menunjukkan angka tujuh tiga puluh—tunggu, Katarina bangun dari posisi tidurnya—sebelas tiga puluh malam. Ia beranjak dan mendekati jendela besar seberang ranjangnya. Sinar bulan bagai menabrak tirai merah beludru itu, membiaskan cahaya keperakannya dari bawah tirai. Menyadari itu adalah satu-satunya sumber cahaya di kamar, Katarina diserbu oleh seribu rasa kesepian.

Ia merindukan Min, Dominica, adiknya yang manis itu. Sebuah dusta yang besar apabila ia mengatakan sebaliknya. Min selalu menemani tidurnya, bahkan di kediaman mereka dahulu ketika mereka memiliki kamar masing-masing. Min terlalu takut akan kegelapan sedangkan dirinya... ia menyukai kehadiran Min di sampingnya. Hanya kepada Min ia akan menceritakan segenap keluh kisahnya hingga terlelap. Ia mengingat pagi ini kala Min memeluknya dan membuat gaunnya basah oleh tangisnya.

"Jangan lupakan aku, Kat. Aku akan merindukanmu. Selalu. Berjanjilah kau akan menulis surat kepadaku... setiap harinya, sampai musim panas tiba. Bibi berkata bahwa musim panas nanti kita akan menetap di ibukota. Aku akan mengunjungimu kemudian."

Jemarinya menyingkap tirai beludru itu, mengintip pada labirin taman utama kastil. Berkebalikan dengan bayangannya, taman utama terang oleh remang cahaya lilin yang mengitari taman. Semilir angin membelokkan lidah-lidah api. Hewan-hewan malam bangun dan menyuarakan keberadaan mereka. Sinar perak Dewi Malam bersanding dengan sinar perunggu lilin menjadikan pemandangan dari atas bagai hutan para peri. Mengagumkan sekaligus magis.

            Katarina kemudian meraih jubah dari lemarinya, mengikatkan tali di sekitar lehernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Katarina kemudian meraih jubah dari lemarinya, mengikatkan tali di sekitar lehernya. Dan untuk menghalau dingin, ia merapatkan kain tersebut pada tubuhnya. Jubah ini mewah dengan bordiran unik kerajaan di sisi-sisinya serta lambang kerajaan di punggungnya. Seekor singa dan rusa jantan, sebuah persatuan antara Keluarga Seymour dan Reyes yang tujuh belas tahun lalu, perseteruan mereka membuahkan perang saudara di Reibeart. Kemudian di antaranya terukir motto kerajaan: ars est pax. Seni adalah perdamaian. Bagai sebuah titik temu.

KATARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang