13 - Kania

3.6K 543 20
                                    

Pameran Seni Reibeart merupakan acara tahunan paling ditunggu-tunggu oleh penduduk dari berbagai macam negara dan benua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pameran Seni Reibeart merupakan acara tahunan paling ditunggu-tunggu oleh penduduk dari berbagai macam negara dan benua. Ajang yang digelar selama dua minggu penuh ini merupakan kesempatan bagi berbagai penari, pelukis, penyair, penulis, penyanyi, aktor, maupun seniman macam apapun untuk menampilkan bakat istimewa mereka. Hari pertama ialah pameran lukisan maupun seni rupa yang digelar di Kastil Gemma. Tiga hari selanjutnya merupakan ajang pertunjukkan para penyanyi dan pemusik: mulai dari orkestra, opera, hingga kontemporer.

Tiga hari kemudian dilanjutkan dengan penampilan penyair dalam membawakan puisi-puisinya. Kesempatan bagi para penulis dan penyair untuk menunjukkan bakatnya jatuh pada tiga hari berikutnya. Penari berbakat dari seluruh dunia akan menunjukkan kreativitas mereka melalui aliran gerakan di tiga hari setelahnya. Dua minggu tersebut kemudian ditutup dengan pertunjukkan drama oleh para aktor terpilih dari seluruh dunia. Pertunjukan itu menjadi puncak acara Pameran Seni Reibeart dengan cerita menggugah serta panggung yang menakjubkan.

Baru hari pertama dan Kania sudah lelah. Ia bersama kakak-kakak, ayah, dan ibunya menemani tamu penting dari luar kerajaan berkeliling kastil. Memamerkan keindahannya, menceritakan latar belakang ukiran pilar Reibeart, serta bagian bangunan yang pernah hancur oleh karena perang saudara tiga puluh tahun yang lalu. Sebelum langit berubah jingga, Kania memohon undur diri kepada Ibu untuk menikmati pameran seni di aula depan.

"Kalau begitu, pergilah bersama Daria," bisik Ibu.

"Aku sudah cukup besar, Ibu, untuk berjalan sendiri." Kania menggerutu. Menjadi anak bungsu memiliki segudang kelemahan. Diperlakukan dan dianggap seperti anak kecil, oleh semua anggota keluarganya. Kania paham itu karena rasa sayang mereka terhadap dirinya. Namun, seperti anak mana pun yang musim dingin lalu baru merayakan ulang tahun ketujuh belasnya, ia merengek meminta kebebasan dan kemandirian.

Dusta jika ia mengelak kecemburuannya terhadap semua saidaranya. Kakak sulungnya, Caiden telah berkeliling dunia dalam rangka mewakili Reibeart di berbagai konferensi. Kakak perempuan tertuanya, Petra, sudah mengabdi di Korps Istimewa Reibeart sejak umur sembilan belas tahun. Daria, mendapatkan beasiswa di Akademi Militer Waisenburg dan sekarang membantu Pengawal Kerajaan. Esther, kakak yang usianya hanya terpaut empat tahun darinya, menjadi seorang penyembuh, bekerja sukarela di Rumah Sakit Sosial Reibeart bersama bibinya.

Sementara dirinya melukis sepanjang hari, tidur ketika kantuk menyerang, serta mengikuti pesta sosial yang diadakan ibunya. Terkadang, ia berharap dapat bertukar tempat dengan salah satu kakaknya, merasakan pengalaman yang sama sekali berbeda. Menjadi... berguna. Tidak hanya dikhawatirkan terus menerus. Dikekang oleh bebatuan yang mendirikan benteng kastil.

"Ibu tahu kau bisa berjalan sendiri, tetapi siapa yang akan menjagamu?"

Kania menangkap sekilas air muka Anastasia Schiffer, komandan Pasukan Pengawal Pribadi ibunya, tampak kaku oleh tekanan yang diemban daripada kewajibannya. Bagaimana tidak, pada hari itu, kastil pepat oleh orang dari berbagai kalangan; bangsawan maupun rakyat jelata, pahlawan ataupun kriminal. Kastil Gemma dibuka umum khusus satu hari dalam setahun, tempat diadakannya pameran lukis dan rupa. Maka dari itu, tiap sudut kastil dijaga ketat oleh banyak prajurit.

KATARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang