4. UNLUCKY DAY

49 22 5
                                    


Happy reading..

Saat ini, Hasya dan Anggi tengah berjalan-jalan ke mall setelah sekolah dipulangkan lebih cepat karena ada rapat wali kelas. Anggi juga mengatakan bahwa setelah pulang dari mall, Hasya harus main ke rumahnya untuk bertemu dengan kakaknya.

Entahlah, Anggi tiba-tiba mengatakan bahwa kakaknya mau kenalan dengannya. Jadi ya Hasya menurut saja, toh dirinya juga tidak ada kegiatan lain selain berdiam diri di rumah.

"Emang ngapain abang lo mau ketemu gue, Nggi?" tanya Hasya sambil memilih beberapa atasan baju di depannya.

Anggi menoleh dan sedikit berdecak. "Abang aku tuh emang gitu sya. Padahal kan yang temenan aku, tapi dia yang repot. Semua yang mau jadi temenku harus diseleksi dulu sam dia, kayak apa aja. Nggak heran kan kenapa aku nggak banyak temen?" jawab Anggi kesal.

Hasya terkekeh mendengarnya. "Bagus dong, berarti abang lo baik. Mungkin dia nggak mau lo salah pergaulan."

Anggi memutar bola matanya malas. "Tapi kadangan tuh suka kelewatan Sya. Masa cuma gara-gara aku dikejer anjing sama temenku pas SMP, temenku dimarahin sampe nangis-nangis. Terus dia nggak mau temenan sama aku lagi, ihh sedih tau kalo inget." cerita Anggi panjang lebar.

Hasya hanya menggelengkan kepala mendengar keluh kesah yang keluar dari bibir Anggi tentang kakaknya, pasti kakaknya Anggi sangat baik fikirnya. Anggi paati beruntung memiliki kakak yang sangat pengertian dengannya.

Sebenarnya dia juga memiliki seorang kakak laki-laki, namun Samuel–kakaknya sedang melakukan study-nya di USA. Dia jadi rindu dengan Samuel.

Setelah membayar semua belanjaan mereka, Hasya dan Anggi memutuskan untuk mengisi perut mereka yang sudah meronta kelaparan di salah satu restoran cepat saji yang berada di mall tersebut.

Banyak hal yang mereka bicarakan. larat hanya Anggi yang sedari tadi sibuk berceloteh  menceritakan kejadian-kejadian yang menurut Anggi luar biasa di dalam hidupnya. Sedangkan Hasya hanya mendengarkan dan sesekali tertawa merasa lucu.

Mendengar Anggi bercerita barusan, dapat Hasya simpulkan bahwa Anggi termasuk salah satu orang yang beruntung, karena memiliki keluarga yang harmonis dan disayangi banyak orang disekitarnya.   Hasya hanya tersenyum singkat, batinnya berteriak bahwa dia juga ingin merasakan hal itu.

"Ehh abis ini langsung ke rumah aku aja ya Sya, biar kamu lama mainnya," ucap Anggi sambil meminum minuman yang ia pesan. Hasya hanya mengangguk sebagai jawaban.

🍁

Hasya memarkirkan motor matic-nya di garasi rumah Anggi. Tangannya membenarkan tatanan rambutnya yang sedikit berantakan setelah melepas helm dari kepalanya.

"Ayok masuk!" ucap Anggi dan langsung menarik tangan Hasya untuk masuk kedalam rumahnya.

"Assalamu'alaikum.. Anggi pulang!" teriak Anggi setelah ia membuka pintu depan. Hasya hanya menggelengkan kepala melihat sikap Anggi. Kasian orang rumah Anggi, pasti telinga mereka sudah kebal dengan teriakan Anggi.

"Waalaikumsalam.. loh tumben Anggi bawa temen ke rumah." Jawab wanita paru baya yang masih terlihat cantik walaupun sudah berumur. Itu pasti ibunya Anggi.

Anggi menyengir dan langsung menyalami tangan Novi–Mamanya disusul oleh Hasya. "Hehehe.. ini namanya Hasya ma, baru pindah kemaren," jawab Anggi.

"Ohh pantesan, tante kaget loh tiba-tiba Anggi bawa temen ke rumah. Soalnya Anggi jarang banget main sama temen-temennya," ucap Novi sambil tersenyum hangat kepada Hasya.

About Hidden Feelings:) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang