11. SIAPA ASGAR?

27 10 1
                                    

Jangan lupa klik ⭐
Happy Reading..


Gara menatap anggota squad nya yang sudah berkumpul di taman belakang sekolah. Yahh, karena sebagian besar anggota squad mereka berasal dari SMA Cakra, akhirnya mereka memanfaatkan jam istirahat kedua ini untuk melakukan perkumpulan yang sempat tertunda beberapa hari lalu.

"Jadi kayak biasa, kalo uang kas udah cukup, Jum'at besok giliran Dion sama yang udah dipilih kemaren buat ngebagiin nasi kotak ke warga yang butuh." ucap Gara sambil melihat catatan uang kas yang rutin Aldo catat di tangannya.

"Siap bang!" sahut Dion dan teman-temannya cepat. "Bang, buat seragam kemaren mau langsung dibuat apa gimana? Soalnya ada beberapa orang yang juga mau masuk ke SS bang," lanjutnya.

"Kalo gitu datain dulu aja yang mau masuk. Biar langsung dapet seragam kayak kita," jawab Gara.

Yah, Gara berencana untuk mendesain seragam baru, karena seragam tahun lalu modelnya sudah kuno menurutnya.

"Ga, kemaren si Ejak di buat babak belur ama geng Altra masa," ucap Farez begitu dirinya mengingat hal penting apa yang mau ia sampaikan.

Nampak Gara mengerenyitkan dahi bingung. "Kok bisa? perasaan kita nggak ada masalah sama siapapun. Apalagi sama geng motor." ucap Gara.

"Ya biasa, Ejak diledekin karena gabung sama squad kita. Masa si Banu bilang squad kita cuma squad cupu yang suka cari muka depan umum. Ya nggak terima lah si Ejak, dia mau nonjok Banu tapi udah keburu di babak belurin ama Yang laen. Singkatnya si Ejak di keroyok sama geng Altra." ucap Farez panjang lebar.

"Terua si Reza gimana?" tanya Gara.

"Ejak dibawa ke rumah sakit, tapi udah pulang. Gue dapet kabar dari Zaki tadi," jawab Farez.

Gara mengepalkan tangannya kedal. Ini bukan sekali dua kali squadnya direndahkan oleh geng lain. Bahkan geng Altra yang dipimpin oleh Adam terang-terangan mengatakan benci dengan mereka.

"Bubar, masuk ke kelas. Masalah ini biar gue sama inti yang nyelesain. Sisain uang kasnya dikit buat ngebesuk Reza." ucap Gara. Tanpa banyak protes, mereka langsung bubar menuju kelas masing-masing karena tak ingin mencari masalah dengan ketua mereka. Mereka tau, ketua mereka sedang dalam mood yang tidak baik.

"Kek nya si Dajjal itu beneran mau buat masalah sama kita Ga," ucap Geri begitu taman sudah sepi dan hanya bersisa mereka berlima.

"Bukan ke squad kita, tapi ke gue." jawab Gara.

"Nggak bisa gitu lah Ga, dia udah sampe keroyok anggota kita berarti udah jadi masalah kita." ucap Aldo tidak terima.

"Tapi akar permasalahannya dari gue. Gue sama Adam emang udah lama ada masalah," jawab Gara sambil mengingat memori kelamnya.

"Kalo emang masalahnya sama lo, dia nggak bakal ngelibatin squad Ga," Bantah Farez.

"Ya karena dia tau kalo squad ini berpengaruh ke gue. Sekarang biar gue yang selesaiin ini sama Adam," ucap Gara frustasi.

"Buat apa squad dibangun kalo nggak bisa ngejaga anggotanya. Masalah lo, Masalah kita juga," ucap Jeno dan dibalas anggukan kepala oleh yang lain.

Gara menghembuskan nafas kemudian tersenyum tipis. Dirinya memiliki anggota yang memiliki solidaritas tinggi, dan dia bangga akan hal itu.

"Dia tadi sekolah kan? Balik sekolah kita ketemuan di belakang sekolah." final Gara.

•••

Hasya bergerak tak nyaman karena dirinya satu meja dengan Adam sekarang. Bukannya takut atau apa, dirinya hanya tidak suka karena lagi-lagi dirinya menjadi pusat perhatian satu penghuni kantin. Anggi pun sama, bahkan batagor yang menggoda selera itu tak berhasil membuat Anggi bergerak dari tempatnya.

About Hidden Feelings:) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang