13

91 8 2
                                    


"Siapa yang melukisnya?" Tanya taehyung pada seokjin.

"Aku tidak terlibat dalam urusan galeri ini." jawab seokjin tegas.

"Menurut  nona Lee kau adalah pemilik galeri ini." balas taehyung sambil menurunkan lukisan yang dipegangnya.

Lee Hyeri datang kemudian.

"Aku hanya mengatakan dia suaminya. Untuk urusan galeri, kau bisa bicara denganku." ujar hyeri.

"Karena waktu itu kalian terlihat sangat akrab. Kupikir kalian mengurus semuanya bersama. Kurasa semua pasangan memang memiliki rahasia." Taehyung mencari alasan.

Hyeri diam menatap taehyung.

Seokjin juga melihatnya lalu berlalu pergi. Dan taehyung mengawasi kepergiannya.

"Anda ke sini karena urusan lukisan?"

"Aku mau membeli lukisan ini. Beritahu berapa harganya berapapun tidak masalah."

"Sayang sekali ini bisa menjadi transaksi pertama kita."

"Ada masalah apa?"

"Kami tidak bisa menghubungi si pelukis. Dia memasukkan lukisan ini dan menghilang."

"Siapa pelukisnya?!"

☘☘☘


"Aku yang melukisnya." kata hwayoung sembari tersenyum.

"Benar ini lukisanmu?" tanya kurator lagi.

"Ya aku yang melukisnya." Jawab hwayoung pasti.
.
.

Hwayoung keluar dari galeri berjalan menenteng lukisannya. Ucapan kurator terngiang di telinganya,

"Kami bisa menjual lukisanmu, tapi kami memerlukan nomormu. Kalau kau tidak mau terlibat, setidaknya kau memerlukan perwakilan."

Ia memandang langit biru lalu menyusuri jalanan.

Ia berhenti berjalan untuk bercermin di sebuah toko. Menyentuh wajahnya dengan mata berkaca-kaca, lalu bergegas pergi.

☘☘☘

Dikantornya, seokjin menatap sesuatu dalam diam.

'Cinta meresap dalam hidup kita dan meninggalkan tanda. Cintaku yang meninggalkan luka terhibur oleh bunga. Kelopaknya lebih tipis dibanding sayap kupu-kupu yang dijadikan kain kasa dan menutup lukaku. '  batinnya.

.

"Itu saja. Sebelum pulang nanti, periksa dahulu tanggal operasimu."

"Baik. Terima kasih banyak." kata si pasien sambil memegang tangan seokjin yang tertawa.

"Yaa..Sampai nanti."

Sepeninggal pasiennya,seokjin melihat ke bawah lewat jendela, Ia melihat taehyung yang meninggalkan galeri.

Hyeri masuk ke ruangan seokjin kemudian.

"Kim Taehyung sangat jeli dalam melihat lukisan." Ujarnya.

"Dia ingin membelinya." Lanjut hyeri.

"Dia ingin membeli lukisan bunga itu?"

"Ya. Dia tidak peduli berapa harganya. Dia hanya menginginkannya."

Love In Sadness (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang