8

54 6 0
                                    

Hyeri tengah berbelanja bahan- bahan mentah di supermarket sambil berteleponan dengan ibu seokjin.

"Dia tampak baik-baik saja di luar, tapi aku meragukannya. Ia pasti terkejut. Bibi tau dia selalu menyimpan kekhawatirannya sendiri." Hyeri mendesah pelan.

"Dia juga belum melaporkan kematian hyesung. Baiklah. .aku mengerti. Aku akan merawatnya. Jangan khawatir bi." Lanjutnya.

☘☘☘

Dirumah seokjin,hyesung tengah mengelap mangkok lalu menyalakan kompor.

Seokjin yang sedang merawat bunganya tersenyum kepadanya dan dibalas oleh hwayoung.

.

Mobil merah milik hyeri berhenti di depan rumah seokjin. Ia keluar sambil menenteng belanjaannya.

Setibanya di depan pintu dengan menenteng dua tas besar belanjanya,ia memencet pin rumah seokjin.

"Seokjin-ah , Apa kau di rumah?" Sapanya setiba didalam rumah.

"Kau siapa?" Tanya hyeri melihat punggung hwayoung.

Seokjin yang mengetahui kedatangan hyeri,ia memperhatikannya dari kejauhan.

Hwayoung membalikkan badan.

Hyeri terkejut melihatnya. Dua kantong belanjaannya terlepas dan jatuh ke lantai. Begitu pula hwayoung ikut terkejut.

"Hy- hye. .H yesung?" Ucapnya terbata-bata.

Seokjin menghampiri keduanya, melihat hyeri dan hwayoung bergantian, lalu menatap hwayoung kembali dengan khawatir.

"Mari kita bicara di luar." Ujar seokjin kepada hyeri.

"Hyesung sudah meninggal jadi bagaimana. .bagaimana ini mungkin?"

Seokjin segera menarik hyeri yang masih terkejut keluar rumah.

Sesampainya di luar hyeri melepaskan paksa tangan seokjin.

"Jelaskan! Apa yang baru saja aku lihat?"

"Ceritanya panjang. Mari kita bicara di suatu tempat."

Hyeri menangkis tangan seokjin yang akan memegangnya.

"Jelaskan di sini. Wanita dengan wajah Hyesung. Siapa dia?"

Seokjin lama terdiam tak menjawab.

"Katakan padaku,bukan itu yang ku bayangkan bukan? Itu tidak benar kan?"

Seokjin masih diam belum bisa menjawab.

Hyeri mulai menangis tak percaya.

"Apa yang sudah kau lakukan?"

Hwayoung di dalam juga nampak terkejut mengetahui fakta pemilik wajahnya. Ia berpegangan pada meja makan.

Ia melihat bayangan dirinya di cermin. Hwayoung mengingat saat sebelum operasi, di mana ia meminta diubah wajahnya jika ada gambaran wajah yang disukai oleh seokjin.

Hwayoung menyentuh wajahnya, dan ia mengingat saat sarapan bersama seokjin, ia menanyakan tentang keberadaan istrinya.

"Apakah istrimu pergi ke suatu tempat?"

Seokjin lama terdiam.

"Aku seharusnya tidak menanyakan itu. Maafkan aku. Aku hanya ingin tau jika aku bisa tinggal di sini tanpa seijin nya."

"Istriku meninggal. Aku menderita untuk waktu yang lama dan aku pikir ibuku menyingkirkan semua fotonya kalau akan mengingatkanku padanya lagi."

Love In Sadness (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang