Kegiatan belajar mengajar sudah diakhiri lima menit yang lalu. Sesuai perintah yang disampaikan oleh Siswi pas jam istirahat tadi, Kini Shila sedang menaiki anak tangga satu persatu menuju ke rooftop atas yang berada dilantai empat, ingin menemui seseorang tetapi ia tidak tau siapa orang yang inging menemuinya itu.
hingga ia menapak kan kaki di anak tangga yang terakhir dan ia pun membuka pagar itu lalu masuk kedalam sana. Shila mulai berjalan dan memandang area sekitar, sedang mencari seseorang yang ingin menemuinya.
Tidak ada siapa-siapa, itulah yang terucap di batinnya. Hingga ada seseorang ber-Hoodie hitam yang seketika muncul dari sudut kanan, tapi gerak-gerik nya sangat mencurigakan.
Seketika mata Shila pun membelalak sempurna saat melihat lelaki itu yang ternyata sedang merantai pagar yang digunakan oleh Shila untuk masuk tadi dan untuk turun nanti.
"Kenapa lo rantai pager itu?!" Shila menghampiri cowok itu dan berusaha melepas rantai yang sedang dipasang di pagar yang akan ia pakai untuk turun ke lantai bawah.
Bruk.
Tubuh Shila terhuyung karena cowok itu mendorong dengan tubuhnya. Tapi dengan sekuat tenaga ia berdiri kembali dan berusaha untuk melawan lelaki itu, walaupun ketakutannya ia tutupi dengan keberanian.
Cowok itu kembali lagi mendorong tubuh Shila membuat ia terjatuh kembali, tetapi kali ini keningnya sedikit terbentur ke permukaan tanah. Saat ini kepala nya benar-benar pening ditambah lagi perban yang terpasang di keningnya sedikit terlepas, terlihat sedikit darah yang keluar dari sana.
"Lo siapa sih! Kenapa lo lakuin ini ke gue!" ucap Shila terbata-bata menahan rasa pening nya.
Sebelum cowok itu menjawab, Shila lebih dulu melempar sedikit pasir yang yang ada disampingnya ke arah mata cowok itu membuat cowok itu mengusak matanya dengan kedua tangannya, Ini adalah celah yang tepat untuk Shila lari dari tempat ini.
"Arghhhh!" kesal cowok itu masih sibuk mengusak matanya yang kemasukan pasir. Sedangkan Shila berusaha untuk melepas rantai yang sudah terpasang dipagar, tapi untung saja rantainya belum di kunci oleh cowok itu.
Shila mulai menuruni anak tangga satu persatu dengan tergesa-gesa, sesekali ia salah menginjak anak tangga yang membuatnya terjatuh. Hingga ia sampai di lantai dua dan berjalan cepat di koridor menuju tangga lantai satu.
"lo gak bakal bisa lari dari gue!."
_______
"njir, tadi gue kira tuh guru mau nanya soal kejadian kemarin malem! Eh ternyata suruh bawa buku ke perpus! Malah banyak banget lagi." keluh Dafin.
Tadi ketika waktu bel pulang berbunyi, ia dan Aldo di suruh ke ruang guru dulu untuk mengangkat beberapa buku tebal ke perpus, untung saja perpusnya selantai dengan ruang guru, kalau tidak ia sudah nyerah harus bulak-balik naik-turun tangga membawa tumpukan buku yang berat. sedangkan Farel?, ia berpamitan duluan untuk ke Warbi.
Mata Aldo memicing, ketika ia melihat seorang siswi dari kejauhan dengan tubuh yang tersender di pembatas tembok juga rahangnya yang ditarik paksa oleh tangan seorang cowok ber Hoodie hitam yang ada di depannya.
Aldo mulai berlari cepat kearahnya Ketika mengetahui siapa siswi itu, setelah menghampirinya ia menarik Hoodie nya lalu memberikan satu Bogeman tepat dimukanya.
"Anj*ng!" ucap Aldo lalu beralih ke Shila yang sudah terduduk lemas dilantai
"lo gak papah?" ucapnya terdengar panik
KAMU SEDANG MEMBACA
Alshil [ON GOING]
Teen FictionKisah cinta anak SMA Dan sebuah pengorbanan untuk saling melindungi. (。•̀ᴗ-)✧ ⚠️Mengandung kata kata kasar⚠️ Happy reading(◍•ᴗ•◍)✧