Alshil |•10

69 21 3
                                    

Pagi yang cerah, begitupun matahari yang sudah tertampak jelas. Kini Shila dan Dio sedang menikmati sarapan pagi di ruang makan, tak butuh waktu lama Shila sudah menghabiskan makanannya.

Ia mengambil segelas air putih yang berada didepan nya lalu meminumnya, tetapi ia tersedak karena suara deruman motor yang mengganggu.

"Uhuk..uhuk.. kaya kenal" gumam Shila setelah batuk

"Pah Shila ke depan sebentar ya" pamitnya yang dapat anggukan kecil dari Dio.

Setelah Shila sudah berada didepan pintu, ia tidak membukanya melainkan ia memilih mengintip dari balik jendela.

"Aldo?" gumamnya lalu membuka pintu rumah

"Lo ngapain disini?" tanya Shila kepada Aldo yang masih berada di atas motornya.

"Nganter lo"

"Tapi Gue bareng-" ucapnya terpotong  oleh Dio yang menghampirinya

"Papah yang minta tolong Aldo untuk antar kamu, maaf ya papah ada pertemuan mendadak hari ini, papah berangkat dulu ya" Dio mengecup singkat kening Shila, "Aldo om nitip Shila Assalamualaikum" ucapnya yang dapat anggukan, lalu menaiki mobil yang didalam sudah ada supir pribadinya.

"Walaikumsalam" ucap Aldo dan Shila bersamaan, tertampak ekspresi sedikit kecewa yang terpapar dari wajah Shila.

"Naik!" ucap Aldo yang sudah mengenakan helm lalu memberi helm  kepada Shila, ia membawa 2 helm.

Shila pun menerima helm itu dan memasangnya di Kepala, "oh iya sebentar! Tas gue masih di dalem" Shila berlari memasuki rumahnya lalu keluar dengan menggendong tas ransel dikedua bahunya.

"Jalan!" ucap Shila ketika sudah menaiki motor sport hitam itu. Lalu ia pun melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata.

Sebelum motor sport Aldo memasuki kawasan sekolah, Shila terlebih dahulu menyuruhnya untuk berhenti. karena ia tidak mau di tatap sinis lagi oleh para fans ciwi-ciwinya, terlebih lagi berurusan dengan Fanny dan kedua temannya itu. "Al, gue turun disini ajah!" ucapnya.

Aldo sempat memberhentikan motornya sekejap. tetapi ia tidak mengubris nya, ia tetap melajukan motornya hingga area parkir kendaraan sekolah

Shila menghembusnkan nafas nya "Ya allah, selamat kan lah hamba dari tatapan yang mengerikan nanti" gumam Shila seraya menutup mukanya dengan kedua tangan nya sendiri.

Setelah Merasakan motor Aldo sudah berhenti, Shila segera turun dari motor itu lalu hendak berjalan cepat menuju kelasnya.

"lo sekolah pake helm?" ucap Aldo datar, Shila pun berhenti melangkah dan meraba kepalanya yang ternyata masih dilapisi oleh helm yang belum dilepas oleh dirinya sendiri.

Shila tersenyum kikuk, lalu melepas tali pengaman pada helm yang dipakainya, "duhhh kenapa susah banget sihh" gumamnya terus berusaha melepasnya

Aldo pun yang melihat itu berjalan mendekati Shila lalu menarik kedua bahu nya, membuat mereka saling berhadapan dan juga jarak yang bisa dibilang dekat. Ia memiringkan kepalanya, fokus melihat tali pengaman helm yang dipakai oleh Shila lalu membukanya dengan sekali tekanan.

Shila terdiam menatap lekat wajah Aldo yang bisa dibilang tampan itu setelah membantunya melepas helm, lalu tak lama pandangan nya beralih kepada murid yang ramai sedang memperhatikan dirinya dan juga Aldo.

"Ini, makasih!" Shila memberi helm nya kepada Aldo, lalu Berlari menuju kelasnya.

Aldo menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu seraya menaruh helm nya diatas motor, lalu berjalan dikiridor yang ramai sedang memperhatikannya. Walaupun begitu Aldo tidak menghiraukan nya. Toh, dia sudah terbiasa ditatap seperti itu karena ketampanan mukanya juga dirinya yang Cool.

"Aldo,,, kamu ngapain sih berangkat bareng sama cewek gatel itu? Kurang kerjaan banget!" seperti biasa Fanny langsung menghampiri Aldo yang baru saja memasuki kelas

"lepas!" balasnya menghempas lengan Fanny yang melingkar di lengan nya lalu berjalan menuju kursinya

"ishhh Aldo, liat ajah gue bakal kasih pelajaran ke cewek itu!" gumam Fanny geram seraya  berjalan keluar kelas yang diikuti oleh kedua temannya.

Sedangkan disisi lain, kini kuping Shila memanas karena sedang di tibani beribu pertanyaan juga kata sedikit menyinggung yang diberikan oleh teman sekelasnya.

"STOPPP!" jedanya seraya menarik nafas panjang, Teriakan nya mampu membuat kelasnya menjadi hening.
"Kalian bisa diem gak sih! Pusing gue dengernya.! BERISIK!" Shila menghembuskan nafasnya, kata terakhir mampu membuat seisi kelasnya terdiam. Karena mereka belum pernah melihat Shila se-kesal itu.

"serem bro, kayanya dia lagi_"

"Ngomong gue jepit mulut lo!" potong Shila menatap joko tajam, yang hampir menyelesaikan perkataannya.

setelah sudah membuat kelas menjadi hening, Shila memilih pergi ke taman  belakang sekolah untuk mengembalikan mood nya. Tapi ketika berjalan di koridor Shila terjatuh kebelakang karena Fanny yang tiba-tiba saja mendorongnya. Oh ayolah apa lagi ini.

"Shil lo gak papah?" ucap Reva yang menghampirinya bersama Febi.

"Lo! Bisa gak sih gak usah ganggu hidup Shila!" ucap Febi mendorong bahu Fanny

"Gak bisa! Karna dia udah ganggu cowok gue!" Fanny menunjuk Shila dengan telunjuk nya.

"ganggu?, Gue ajah gak tau siapa cowok lo!" ucap Shila

"Tapi kenapa dua hari ini lo berangkat bareng sama Aldo?! Gatel banget si Lo jadi cewek!"

"Wait! Jadi maksud cowok lo yang lo bilang tadi itu Aldo? Sory tapi kapan lo jadian nya? perasaan gue gak pernah denger berita kaya gitu" Shila berjalan lebih maju mendekati Fanny.   "dan masalah lo bilang gue cewek gatel, bukannya lo yang kegatelan ya? see, kenyataan nya lo yang selalu deketin Aldo dengan gaya centil lo itu." lanjut Shila berbicara didekat telinga Fanny lalu berlalu lalang darinya, melewati kerubunan para murid yang sedari tadi menonton perdebatan nya.

Setelah sampai di taman belakang sekolah Shila langsung menduduki bokong nya di bawah pohon besar, ia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

"Shil..la lo.. mimisan?" ucap Reva terkejut melihat hidung Shila yang mengalirkan darah segar, ia baru saja datang menghampirinya bersama Febi.

Shila pun lantas mengeceknya dengan menyentuh hidungnya menggunakan jari telunjuk, setelah mengetahuinya Shila langsung menyeka darah itu menggunakan kedua telapak tangannya nya.

"Lo sakit?" tanya Febi khawatir, namun Shila menggelengkan kepalanya.

"Kita izin bawa lo kerumah sakit ya?" ucap Reva yang dapet anggukan setuju dari Febi, tetapi Shila menggelengkan kepalanya cepat.

"Kalian balik ajah ke kelas, 2 menit lagi udah masuk, gue bisa ke uks ko"

"Yaudah kita ikut!" ucap Reva dan Febi bersikeras

"Tapi dikit lagi pelajaran dimulai!" balas Shila yang masih menyeka darah yang terus mengalir dari hidungnya

"Gak!, ayolah Shil kita khawatir sama lo!" Ucap Febi dan Reva semakin khawatir karena muka Shila yang semakin lama, semakin memucat

"Tapi.. shhh" rintih Shila karena rasa pening yang secara tiba menyerang kepalanya. Kini pandangannya sedikit demi sedikit memudar, dan semakin lama penglihatannya menjadi gelap.

"SHILA!!"



Up!

Maaf lama:), semoga kalian masih terus baca cerita ini sampai akhir(^.^)
jangan lupa vot&comment nya, thankyou

Alshil [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang