Author's POV
Levi memandang orang-orang di sekelilingnya yang melihat ke arah dirinya dan teman-temannya dengan pandangan yang cenderung meremehkan. Dia membenci fakta bahwa dirinya harus berada dalam satu lingkungan yang sangat memuakkan dalam beberapa waktu ke depan. Bahkan tak jarang ada yang secara terang-terangan membicarakan dirinya dan kedua temannya.
Dimata Levi, mereka semua sama saja. Hanya sekumpulan orang-orang munafik yang berpura-pura suci dengan mengenakan jubah sayap kebebasan di punggungnya.
Ah tidak. Tidak semuanya.
Dia menatap gadis dihadapannya yang tengah makan dengan lahap. Sesekali gadis itu menanggapi Isabel yang sangat semangat menceritakan kehidupan mereka di bawah tanah.
Dari awal gadis itu tidak memandang mereka dengan tatapan menjijikan seperti orang-orang disekitarnya. Dia bahkan sering tersenyum dan memperlakukan mereka dengan tulus. Membuat Levi merasa aneh dengan sikapnya yang terlampau ramah itu.
Ya mungkin dia satu-satunya orang yang normal disini. Pikirnya.
Akhirnya dia mulai menyantap makan malamnya dengan tenang, tanpa tertarik untuk sekedar ikut dalam pembicaraan tiga orang di hadapannya. Sampai akhirnya sebuah suara menyebalkan yang dia hafal terdengar.
"Rachel, ayo kita pulang sekarang." Levi dan kedua temannya langsung menatap pemilik suara itu.
Seketika rahang Levi mengeras. Orang itu adalah Erwin Smith. Pria sialan yang membuat dirinya kotor terkena kubangan air saat berusaha untuk menangkap dirinya di kota kelahirannya.
Gadis di hadapannya itu segera membereskan bekas makanannya dan pamit kepada mereka lalu pergi beriringan dengan pria sialan itu.
"Apa hubungan mereka?" Tanya Farlan setelah kedua orang tersebut pergi.
"Apakah mereka saudara? Ahhh, tapi tidak mungkin. Mereka sama sekali tidak mirip." Timpal Isabel.
Levi tidak menanggapi kedua temannya dan hanya mengekori punggung kedua orang yang akhirnya menghilang dari pandangannya.
"Tch." Decihnya pelan.
〰️
Keesokan paginya semua orang dibuat takjub oleh kemampuan Levi, Farlan, dan Isabel yang bisa dibilang cukup handal terutama dalam menggunakan 3D Manuver Gear untuk melakukan latihan melawan titan palsu. Meskipun mereka tinggal di bawah tanah, hal tersebut tidak menjadikan mereka lambat dalam belajar sesuatu. Pada akhirnya para prajurit yang merendahkan mereka tadinya mulai mengubah cara pandang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECTRUM // Levi Ackerman
Fiksi Penggemar[COMPLETED-Dalam tahap Revisi) Rachel Frisch, seorang gadis lugu namun misterius yang diasuh oleh keluarga Smith setelah keluarga aslinya di bantai secara sadis oleh para perampok di rumahnya sendiri. Dan sekarang dia mencoba mengikuti jejak sang ka...