"Ga usah yakin dulu"
-Iqbal Nugraha Ardiansyah
"Liat aja nanti, hati dingin lo bakal gua lelehin!"
-Naura Patricia
Apa kabar dengan Iqbal?
Siapa yang bisa meluluhkan hatinya?
Iqbal kan orangnya dingin, sampai dikatain manusia kutub oleh teman-teman...
Terkadang,kita harus bisa lupain dulu gengsi kita buat tau kejelasannya.
Typo lapor!
-----
Waktu terus berjalan. Hari berganti hari. Tak terasa, hari ini adalah hari pertunangan Naura dan Iqbal.
Seorang gadis dengan gaun selutut berwarna ungu lengkap dengan sepatu heels dengan warna senada. Jangan lupakan rambutnya yang di sanggul cantik. Gadis itu sedari tadi hanya berjalan mundar-mandir dengan perasaan cemas,sedih,senang,dan dugun-dugun. Uwu!
Ini contoh gambar gaunnya ya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang ini contoh gambar rambut nya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naura yang sedari tadi berjalan mundar-mandir dikagetkan oleh suara sang mama. "Ra, udah siap?" Tanya Karin dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya.
"Ah! Iya, udah kok mah" jawab Naura ikut tersenyum.
"Ya udah, ayo turun ke bawah" Naura langsung saja ikut mama nya turun ke bawah. Saat sampai dibawah, Naura melihat Iqbal dan kedua orangtuanya. Acara tunangan mereka memang sederhana, dan hanya mengundang keluarga dekat saja. Gak ngundang tetangga. Di kira yang enggak-enggak nanti. Dasar!
Naura menghampiri kedua orang tua Iqbal dan menyalami tangan kedua orang tua Iqbal. Naura sempat melihat sedikit ke arah Iqbal. Laki-laki itu tampak biasa saja. Apa dia tidak dag dig dug serrr?
Akhirnya Naura memutuskan untuk duduk di sofa panjang, yang terdapat mama nya di sebelah kanan dan papa nya di sebelah kiri. Muka Iqbal yang sedari tadi datar membuat Naura panik sendiri. Iqbal suka sama Indri? Tunangan sama Naura? Terus Naura suka Iqbal. Bayang-bayang Iqbal dan Indri di toko buku kemarin masih tersangkut di kepalnya.
"Ekhem!" Rehan berdehem cukup keras, membuat Karin menyengir.
"Ya udah mulai aja yuk" ucap Karin yang di angguki oleh semua.
