Sepuluh

313 57 19
                                    

Chanyeol membersihkan dirinya setelah bergelut dengan dapur yang penuh tepung, telur, dan bahan-bahan lainnya. Ia melepaskan celemeknya lalu mencuci tangan dan lengannya di wastafel yang ada di bagian belakang toko. Tak lupa juga membasuh wajahnya agar tampak lebih segar.

Setelah membersihkan diri dan berpamitan, Chanyeol membuka pintu depan dan keluar untuk mencari makan malam sebelum akhirnya pulang untuk mandi dan beristirahat. Namun langkahnya terhenti kala mendengar suara yang tak asing meneriakkan namanya dengan kuat.

"Chanyeol!"

Si pemilik nama membalikkan badan dan mendapati Baekhyun yang berlari ke arahnya dengan senyum lebar. "Ayo, ikut denganku!"

"E-eh, kemana? Kau mengajakku ke kafe milik keluargamu?"

Pemuda bak puppy itu menggeleng kuat. "Tidak, aku ingin mengajakmu ke restoran yang lebih sepi. Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Restoran itu ada di sana," Baekhyun menunjuk arah belakangnya dengan jempol.

"Jongdae dan Kyungsoo sudah ada di sana. Kami menunggumu," tambahnya.

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba?"

Baekhyun menggigit pelan bibir bawahnya. "Nanti kau akan tahu."

"Baiklah," final Chanyeol. Keduanya pun berjalan berdampingan ke restoran yang dituju dan Chanyeol melihat ada Jongdae dan Kyungsoo yang duduk berhadapan di salah satu meja.

"Kyung? Dae?"

"Ah, kalian sudah datang," ucap Jongdae.

Baekhyun dan Chanyeol mengambil tempat yang tersisa.

"Pertama, mari pesan makanan terlebih dahulu." Baekhyun memanggil pramusaji dan membiarkan ketiga sahabatnya memesan makanan.

"Baik, sekarang jelaskan kenapa tiba-tiba kau mengumpulkan kami di luar jam sekolah seperti ini?" Kyungsoo tak dapat menahan rasa penasarannya.

"Lusa aku akan ke Leora."

Baekhyun baru mengucapkan sebuah kalimat namun Jongdae sudah menjatuhkan rahangnya. "A-apa? Kau akan pindah ke sana?"

Putra Perdana Menteri Rivera itu memasang ekspresi datar. "Dengarkan aku dulu, Jongdae."

"Aku ke sana karena raja mengirimku dalam rangka pertukaran budaya."

Baekhyun sengaja tidak menceritakan alasan sesungguhnya secara detail karena itu termasuk rahasia istana yang tak boleh diketahui sembarang orang.

"Tiba-tiba sekali?" Chanyeol bertanya.

"Yah, begitulah. Aku akan pulang sekitar dua minggu lagi. Karena itulah aku mengumpulkan kalian di sini, karena aku tidak memiliki waktu untuk berkumpul dengan kalian lagi ketika bel pulang sekolah berbunyi esok hari."

"Kau terdengar seperti mengucapkan kata-kata terakhir."

Sudah bisa ditebak, ucapan perusak suasana itu tentu saja berasal dari Jongdae. Ucapannya itu mengakibatkan dirinya mendapat jitakan di kepala dari Baekhyun. Chanyeol mendesis sembari bergumam 'bodoh' dengan wajah datar. Kyungsoo hanya memutar bola matanya malas.

Namun tidak ada yang tahu jika di dalam hatinya Chanyeol merasa gusar. Itu berarti dia tidak akan bisa melihat bahkan hanya sekadar mendengar suara lembutnya selama sekitar dua minggu.

"Itu ... lama sekali." Chanyeol mencebikkan bibirnya, tidak menyukai kalimat yang diucapkan oleh Baekhyun.

"Ya, aku tahu. Bahkan aku bisa saja melewatkan festival hari jadi kerajaan. Oleh karena itu, aku menunjuk Kyungsoo sebagai penggantiku."

The Crownless Prince [Chanbaek ft Kyungsoo, Jongdae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang