TATAPAN ⚔

15 11 9
                                    

Beysrill dengan sigap mengumpulkan 100 pasukan terbaik menurut penilaiannya untuk siap bertempur serta memberikan penjelasan apa yang akan mereka kerjakan dan strategi apa yang akan mereka laksanakan.

"Disini kita berjumlah 102 terhitung saya dan louiss, saya harap ketika kita kembali dari tugas kita semua masih dengan jumlah yang sama!" Tegas beysrill pada pasukannnya.

"Siap!!!" Sahut mereka kompak.

"Baik segera siapkan amunisi kalian sayang-sayangku!" Lanjutnya mendinginkan suasana yang tegang.

Pasukan yang siap dan sudah tau apa yang akan jadi bagian mereka dan apa yang mereka kerjakan langsung bergerak sesuai perintah.

"Jadi apakah aku tidak di hitung???!"

"Han? Haha...maaf anda hanya pendatang bukan keluarga!" Sahut beysrill menatap han yang menatapnya dengan tatapan tak bisa di jelaskan lagi.

"Kau memang penuh teka-teki bey!" Lanjut han yang masih tetap menatap beysrill kali ini tatapannya lebih dalam dan memiliki arti.

"Heyy...bung berhentilah menatap dia seperti menatap kekasih gelapmu!" Louiss merasa gerah dengan tatapan han.

"Haha...bung maaf aku lupa kau berada disini!" Han mengedipkan matanya kearah bey dan pergi meninggalkan ruangan.

"Shittt...selesai tugas ini akan ku congkel mata mu brengsek!" Teriak louiss mengeluarkan emosi.

"Sudahlah louiss, kau sendiri tau kan tak ada yang bisa mengantikan mu sekarang!" Beysrill memegang dada louiss yang sedang berdegub kencang membuat respon dari jantungnya tenang.

"Louiss aku ingin memberi pertanyaan yang entah keseratus berapa kali sudah kulontarkan selama 6 tahun ini!!!"

Ruangan sebesar tempat perkumpulan pasukan sekarang hanya tinggal dua orang tersebut yang saling menatap satu sama lain, bunyi kecilpun terdengar jika mereka berdiam dan hanya berbicara lewat tatapan mata.

"Kau belum bisa mengetahui jawaban dari pertanyaanmu bey!"

"Alasan kamu tidak pernah pacaran selama 6 tahun ini apakah karna kau begitu mencintai ku????" Pungkas beysrill mendekati wajah louiss.

Deg deg dug deg dagg suara detakan jantung bergema di telinga mereka, tak tau itu suara dari isi hati apa dan berasal dari siapa, louiss terlalu rendah pangkatnya untuk terlalu percaya diri mengaku rasa cinta yang begitu besar pada beysrill atasannya.

"Kau terlalu dekat bey!"

"Aku pikir ini masih terlalu jauh!" Mendekati wajahnya lebih tepatnya bibir louiss yang hanya berjarak hidung mereka, nafas merekapun saling beradu mengikuti degub jantung.

"Beysrill claire, fokuslah pada tugas kita!" Mata tak tenang fokus buyar melihat bahkan sampai pojokan ruangan.

"Tidak louiss!!! Tatap mataku jangan memalingkan mata ke arah lain!" Ucap bey halus yang hanya bisa di dengar oleh louiss yang berada tepat di depannya.

"Beri aku 1 ciuman louiss?!" Lanjut bey dengan berbisik tangannya naik merangkul leher louiss.

"Ahmmsss, selama 6 tahun dan kali ini kau mengucapkan kalimat ini apakah kau sedang mengetes ku!" Sahutnya menahan sedikit nafsu yang sudah ia peroleh.

"Baiklah jika kau tak mau menciumku...aku yang akan mencium mu!!!" Beysrill merangkul erat leher louiss dan menciumnya beberapa detik.

Kalian tau setelah itu, louiss bahkan tak bisa mengedipkan mata, ia terus memegang bibirnya dengan tak habis pikir apa yang baru terjadi, di sisi lain dia ingin berteriak mengucap syukur dengan cara melompat dari helikopter atau gedung ke gedung lainnya.

"Itu hadiah buat mu yang selalu mencintaiku dalam diam louiss! Kau tau aku hampir menyukaimu!" Ungkap beysrill pergi dari ruangan itu meninggalkan louiss dengan khayalan yang sudah menjadi nyata.

BATTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang