Egois?; Arka

1.6K 216 48
                                    

"Abang berangkat sendiri Bun. Yu~ sama Pak Sam aja. Assalamualaikum"

Iriana menghela nafas. "Waalaikumsalam" balas wanita dewasa itu melepas kepergian putra sulungnya yang sedang dalam mood tidak baik. Ia bahkan lebih memilih naik angkutan umum daripada berangkat naik mobil pribadi bersama Adiknya. Padahal sangat pantangan dikeluarganya menggunakan angkutan umum.

Keputusan Ayah dan Bunda nya yang memperbolehkan Raka mengikuti kompetisi sepak bola lah yang menjadi alasan marahnya Arka kali ini. Arka yang sudah pendiam, jadi lebih pendiam sekarang karna tidak dalam mood yang baik.

"Maa ko Abang udah berangkat aja? Aka ditinggal?" Raka datang dengan wajah kebingungan.

"Abang mu masih kesel kayanya. Udah gapapa, kamu berangkat sekarang aja ya. Nanti pulangnya bujuk Bang Al balik bareng sama Pak Sam ya"

Mendengar itu Raka merunduk, sedih. Ia mengerti karna apa Kakak nya bersikap seperti itu.

"Aka jadi ngerasa bersalah Ma" liris Raka.

Iriana mengelus puncak kepala bungsu kesayangnnya itu. Tidak terasa juga bungsunya sudah tumbuh setinggi itu.

"Gapapa. Nanti biar Mama sama Papa yang omongin lagi sama Abang. Yaudah berangkat gih nanti telat" ucap Ibu dua anak itu penuh kelembutan. Senyum menenangkannya seakan membuat mood Raka kembali membaik.

"Makasih ya Ma udah jadi Mama yang sangat pengertian. Sayang Mama banyak banyak hihi~" Raka lantas memeluk Mama nya, sayang.

"Sayang Aka banyak banyak juga. Yaudah berangkat ya, hati-hati sayangnya Mama"

"Ungg" angguk Raka, lucu. "Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

***

"JUNAAA"

Juna si oknum yang dipanggil namanya pun lantas menutup kupingnya saat seseorang memanggilnya tanpa tau kondisi itu.

"Aka kenapa teriak-teriak sih. Lagi rame tau" ya anak itu Raka. Menjerit sesuka hati di lorong kelas IPS tanpa ada rasa malu sedikit pun. 🙃

Raka menyengir setelah berhenti di hadapan Juna.

"Justru karna rama maka nya gua teriak takut lu ga denger hihi. Maapin"

Juna cuma bisa geleng-geleng aja sama kelakuan manusia uwu dihadapannya itu.

"Terus ada apa? Kenapa sampe nyamperin gue gini?" Tanya Juna.

"Oh iyaa. Gua mau bilang kalo gua bisa ikut turnamen nanti. Gue udah dibolehin hehe"

Juna sedikit terkejut sih. Karna inget gimana menentangnya Kakaknya Raka waktu itu.

"Beneran? Udah keputusan final belom? Yakin dibolehin Bang Arka?"

"Kalo sama Bang Al sih masih ga dibolehin, tapi sama Mama Papa gue boleh ko. Nanti mereka yang bakal ngomong sama Bang Al. Tenang aja, gue bisa berpartisipasi pokoknya kali ini hihi"

Juna mengangguk. "Yaudah bagus deh kalo gitu. Latihan pertama sabtu besok ya. Terus nanti temenin gue ke pihak sekolah buat minta perizinan kalo kedepannya anak-anak yang ikut kompetisi ini bakal sering dispen buat latihan"

"Oalah oke deh sip. Umm yaudah kalo gitu gua balik ke kelas ya. Ada info apa-apa chat aja" kata Raka mengakhiri pertemuannya dengan kapten ekskul sepak bola itu.

"Wokee"

Dan Raka pun kembali ke kelasnya.

***

Orang2 panggil Asya

Asya

Yoo, kenapa?

Being Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang