Asya turun tangan; Arka

610 77 12
                                    

Arka melirik seseorang di sampingnya dengan tatapan malas. Sedang seseorang itu menatapnya dengan pandangan yang entah bagaimana harus diartikan.

"Nape sih?" Tanya Arka, risih. Ya risih juga kalo diliatin terus gitu. Apalagi yang ngeliatin partner berantemnya.

Partner berantem? Yaa siapa lagi kalo bukan Asya. :')

Asya memicingkan matanya lalu bertanya. "Lu beneran ga pacaran sama si Prima itu kan Kak?"

Arka memutar bola matanya, malas.

"Enggak"

"Kasih penjelasan dong, masa jawabnya gitu duang" dengus Asya.

"Yaa ngapain juga gua ngejelasin ke lu"

Asya sedikit gelagapan, bener sih...kenapa juga dia harus dikasih penjelasan.

"Y-yaa pokok nya jelasin aja. Aka tuh ngadu ke gue katanya kesel Kak Arka deket sama si Prima Prima itu"

"Ckhh...dah lah jangan dengerin si Aka" decih Arka, ia bangkit dari duduknya namun juga membuat Asya gelagapan, tangannya ikut ditarik.

"E-ehh mau kemana Kak?" Tanya Asya, panik. Pasalnya anak-anak banyak yang memperhatikan mereka, Asya malu.

"Kak ngapain ke Kantin sih. Gue ga laper" ucap Asya protes.

"Duduk!" Perintah Arka.

"Hishhh" berakhir Asya hanya bisa mendengus, pasrah.

Mereka yang tidak mau ambil pusing lebih bersikap acuh tak acuh melihat seorang Arka datang ke Kantin membawa orang selain Raka dan Ari sahabatnya.

Setelah kemarin heboh ia sering bersama Prima, si Primadona. Sekarang ia justru menggandeng Asya  si anak yang tidak terlalu terkenal, tapi sangat ramah pada siapa saja.

"Ga usah bahas Prima, mending makan" ucap Arka.

"Ga mau, ga laper. Lagian istirahat pertama tadi udah makan. Udah ah gua mau ke kelas aja" tolak Asya.

"Ga boleh. Dah tunggu sini aja. Temenin gua makan kalo emang lu ga mau pesen"

Asya semakin mendelik, tak mengerti. Arka nih kebiasaan suka memerintah, dan kalo sudah begitu, ucapannya terdengar sangat mutlak, menyebalkan.

"Mau pesen minum aja" ucap Asya sambil cemberut.

"Yaa pesen aja, nanti gue yang bayar"

"Hmm"

***

Raka mendorong Asya berjalan di depan nya. Tak lupa tangan nya menyantel di lengan kiri Asya. Ada raut takut namun tertutupi bahu Asya yang berjalan di depan nya.

"Tuh dia tuh yang Prima Prima itu Sya" adu Raka pada seseorang yang ia gunakan sebagai tameng nya bertemu Prima.

"Iyaa Ka aku juga tau itu orang nya. Dah tenang aja" Asya menepuk jemari Aka yang masih mendekap lengan nya.

Dengan santai ia berjalan sampai berhenti di hadapan Prima, seseorang yang menjadi tujuan nya untuk ditemui. Primadona cantik itu melirik Asya dari bawah sampai atas. Tidak ada tatapan ramah di balik mata tajam nya itu.

 Tidak ada tatapan ramah di balik mata tajam nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Being Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang