🍇 9

1.8K 208 30
                                    

Kinta sedang membantu menyiapkan makan di waktu yang hampir tengah malam ini. Gadis itu menata masakan-masakan di atas meja, lalu duduk seraya mengangkat dua tangan, sedikit menggeliat.

"Yeay! Akhirnya beres ya, Tan?" ucap Kinta senang.

Nova pun mengangguk dan ikut duduk. "Makasih ya, Kinta. Udah repot-repot bantuin Tante."

"Sama-sama Tante Nova ...."

Beruntung, Nai-nai dan Bunda Kinta memperbolehkan ia ke rumah Erkan malam-malam begini. Alasannya adalah Kinta harus menjalankan amanat dari Bu Endah.

Tik tik tik

Suara jam di ruang makan terdengar jelas. Bosan, Kinta pun menidurkan kepalanya di atas meja sembari menunggu Erkan yang masih saja belum pulang padahal waktu hampir menunjukkan jam 12.

Tak lama, terdengarlah suara motor yang membuat Kinta langsung berlari ke depan.

Pintu kemudian dibuka oleh seorang cowok. Dia--Erkan--menyimpan sepatunya di rak, lalu kaget karena tiba-tiba Kinta menghampirinya. Sedikit menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan bahwa dirinya tidak salah memasuki rumah, tapi benar kok ini rumahnya.

"Langsung makan gih, abis itu kerjain PR," suruh Kinta sembari menyandar pada tembok.

Erkan menyipitkan mata melihat penampilan Kinta yang memakai kaos putih dan celana pendek overall warna pink. Rambutnya yang biasa ia ikat di sekolah pun sekarang tergerai.

Lelaki itu sempat berpikir apakah dia sedang halusinasi? Tapi ini tampak nyata.

"Lo ... ngapain?"

"Mastiin Erkan kerjain PR nya," jawab Kinta. Sampai harus ke sini di jam setengah dua belas malam. Ya, Kinta sepertinya berlebihan karena hanya untuk menuruti perintah Bu Endah saja sampai begininya.

"Gue kerjain, lo pulang sekarang," titah Erkan untuk meyakinkan bahwa ia tak akan melewatkan PR nya.

Namun, Kinta menggeleng. "Erkan pikir Kinta bakal percaya gitu aja? Keyakinan Kinta bilang kalo Erkan bakal tidur abis makan."

Erkan berdecak mendengarnya, kemudian ia langsung pergi ke ruang makan.

"Erkan .... Kamu berantem lagi?"

Pertama yang ia dengar di ruangan itu adalah suara mamanya. Erkan duduk di salah satu kursi dan berdehem untuk menanggapi.

"Kenapa?"

"Er gak mau bahas."

"Oh, satu lagi, kenapa Mama gak tau kamu kerja?" tanya Nova sambil memandang anaknya lekat, tatapannya mengisyaratkan bahwa cemas. Harusnya anak tunggalnya itu tak perlu bekerja, sebab ia masih mampu untuk mencukupi kebutuhan mereka berdua.

Erkan tetap menunduk tanpa berniat untuk menjawab. Masalah kerja, pasti Kinta yang bilang, karena beberapa saat lalu ...

Kinta
Erkan lagi di mana?

Cf

Kinta
Cafe?
Nongkrong sama Yanfa, Genta, Pampam?

G

Kinta
Pacaran sama Yasmine?

?!

Kinta
Terus ngapain?

Krj

Kinta
Ah, oke. Semangat Erkan!
Tapi PR nya tetep kerjain yaaa
Harus. Banget.
Ok?

Blackcurrant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang