Seventeen

1K 151 9
                                    

Seokjin mengira pagi ini akan menjadi pagi yang paling indah. Bahkan Seokjin nyaris tak bisa tidur karna terlalu bahagia, terlalu tak sabar menanti hari esok. Seokjin tak pernah menyangka bahwa yang terjadi justru sebaliknya, dia akan menyambut pagi penuh malapetaka.

Seokjin terbangun jam 5 pagi dan langsung menoleh ke samping kanannya, mencari keberadaan Namjoon. Seokjin bahkan sempat berkeliling rumah untuk mencari keberadaan Namjoon, namun nihil. Seokjin tak menemukan Namjoon dimanapun. Seokjin menyalakan ponselnya untuk menghubungi Namjoon, namun yang dia dapat hanyalah pesan beruntun dari Jaehwan yang membuat Seokjin ingin mati saja.

Apakah hal ini harus terjadi lagi? Bukankah hal itu sudah berlalu? Mengapa sekarang semuanya  muncul ke permukaan? Semua makin jelas ketika Hoseok datang dan menjelaskan semuanya. Sepupu Seokjin itu menyarankan hal yang sama dengan Jaehwan, menyuruh Seokjin untuk mematikan ponsel dan tak ke kantor untuk sementara. Hal yang kebetulan bagus untuk Seokjin, karna dia sengaja mengambil cuti 2 hari. Tadinya dia ingin menghabiskan waktu dengan Namjoon, namun nampaknya hal itu mustahil.

Seokjin menolak, dia tak ingin berdiam diri namun Hoseok menjelaskan bahwa itu adalah pilihan yang terbaik sekarang. Beritanya menyebar luas di pagi hari seperti yang dikatakan oleh Jaehwan. Hoseok mencoba menjelaskan kepada Seokjin bahwa saat ini pilihan terbaik untuk percaya pada Jaehwan dan menyerahkan ini padanya. Seokjin akhirnya menerima karna Hoseok mengatakan bahwa Namjoon juga setuju  melakukan hal yang sama.

Seokjin menghela napas panjang sambil memeluk Hoseok. Sungguh, hal ini membuat Seokjin gila. Keadaan serasa tak berpihak padanya, seolah tak menginginkan dirinya dan Namjoon untuk kembali bersama.

Hoseok tak membiarkan Seokjin memikirkan hal ini berlarut-larut dan memutuskan untuk menjadi tameng Seokjin. Hoseok menampung semua pertanyaan untuk Seokjin, entah dari siapa saja, Hoseok akan menjawab dan tak membiarkan itu sampai ke telinga Seokjin. Baik itu dari orang terdekat seperti Yoongi,Jimin,Jungkook atau Taehyung. Maupun rekan kerja serta atasan. Hoseok siap menghadapi semuanya demi sepupu tercintanya.

Yoongi dan Jimin memutuskan untuk menemani Namjoon, mereka tak ingin membiarkan sahabat mereka sendirian kali ini. Jika Jaehwan mengurus media, maka mereka akan menemani dan mendukung Namjoon sebisa mereka. Itu sudah cukup.

Dan sepertinya memang firasat Jaehwan terbukti. Berita tentang dugaan perselingkuhan Namjoon tersebar di mana-mana. Semua media memberitakannya, dan semua orang yang berhubungan dengan Namjoon dan Seokjin di buru oleh paparazzi untuk meminta penjelasan, karena Namjoon dan Seokjin sedang sembunyi di rumah masing-masing. 

Semua benar-benar sedang di ganggu oleh paparazzi, termasuk rekan kerja Namjoon dan Seokjin, teman-teman, keluarga, dan itu sungguh sangat mengganggu. Meskipun perusahaan Mingyu adalah salah satu perusahaan entertainment yang mengendalikan media di Bellmonth, namun kali ini what's new media! Juga sedang kewalahan menekan berita itu.



^_^


Jaehwan melangkah menyusuri lobby gedung miliknya seperti biasa. Ada yang berbeda kali ini, sangat berbeda. Meskipun para bawahannya memberi salam seperti biasa, namun Jaehwan merasa ada yang tidak beres. Tatapan semua orang terlihat tak biasa. Awalnya Jaehwan tak peduli, namun rupanya Jaehwan harus kehilangan kesabaran karna melihat pemandangan itu terus menerus.



"Presdir Lee! Apa kabar?"

Jaehwan menoleh pada Mr. Jaemin, salah satu jajaran direksinya yang sedang berjalan menghampirinya.

"Oh, Mr. Jaemin kabar baik, bagaimana dengan anda?" Jawab Jaehwan.

"Baik. Oh ya, selamat atas pertunangan anda. Kenapa anda merahasiakannya? Kami bisa menyiapkan pesta ucapan selamat untuk anda."

I WANT YOU, Kim Namjoon! BOOK 2Where stories live. Discover now