Twenty

1.2K 163 10
                                    

Watpadd error. Saya update dari chapter sixteen, jadi tolong balik baca berurutan mulai dari chapter sixteen ya.





Jisoo kembali menatap pantulan dirinya di depan cermin meja riasnya. Wajahnya terlihat datar, namun saat ini hatinya sedang berkecamuk. Jisoo menoleh ketika mendengar suara ketukan pintu. Siapa yang bertamu? Ini adalah kamar hotel dan tak ada yang tau Jisoo memesan kamar ini. Awalnya Jisoo ragu, namun wanita itu kemudian memutuskan untuk membuka pintunya.

"Direktur Lee?"

"Hai Jisoo, boleh aku masuk?"

Mata Jisoo membulat, tak menyangka Mingyu akan berdiri di depan pintu kamar hotelnya saat ini. Mengapa Mingyu bisa tau dia ada disini sekarang? Jujur saja Jisoo tak ingin membiarkan Mingyu masuk, namun sepertinya Mingyu akan memaksa jika Jisoo tak mengizinkan. Akhirnya Jisoo memilih untuk membiarkan mantan atasannya itu untuk masuk. Apapun yang akan terjadi, Jisoo yakin akan bisa mengatasinya seperti dia mengatasi Jaehwan.

"Kenapa Pak Direktur bisa tau saya ada di sini?" Tanya Jisoo.

"Aku ini Lee Mingyu, mencari keberadaan orang adalah bagian dari pekerjaanku." Jawab Mingyu sambil duduk di sofa tanpa dipersilahkan.

"Ada perlu apa Pak Direktur kemari?"

"Behenti memanggilku Direktur, aku bukan atasanmu lagi."

"Baiklah, ada perlu apa anda kemari?"

Mingyu tersenyum, menatap Jisoo yang sepertinya nampak santai dan tak terganggu sama sekali. Sepertinya wanita ini sangat percaya diri?

"Aku tau ini semua ulahmu, kusarankan kau segera berhenti saja." Ucap Mingyu

"Oh, jadi anda kesini karna Presdir Lee memberitahu semuanya pada anda? Anda juga ingin meminta hal yang sama seperti dia?"

"Pertama, Kak Jae tidak tau aku kemari. Yang kedua, aku kesini bukan karena ingin meminta hal yang sama dengannya."

Dahi Jisoo mengerut, "Lalu anda mau apa?

"Aku kesini untuk mengancam mu."

Jisoo terdiam sejenak, menatap Mingyu yang saat ini menatapnya dengan serius. Mengancam? Apa-apaan?

"Anda ingin mengancam saya? Untuk apa? Saya rasa anda tidak sedang berada di posisi untuk mengancam saya" Ucap Jisoo yang masih tidak gentar

"Aku dalam posisi yang tepat kok. Kau sekarang mengancam kakakku akan berbicara semaumu di konfrensi pers besok, kau juga akan mengancam akan menceritakan kejadian yang sebenarnya, tentang semua perbuatan busukku di masa lalu, benarkan?"

". . . . . . ."

"Kau tidak peduli lagi, yang penting Namjoon dan Seokjin tidak bahagia. Benar kan?"

Jisoo mendengus kesal, "Anggap saja anda benar. Lagipula saya berhak melakukannya. Anda yang memulai memanfaatkan saya sejak awal, dan sekarang anda harus menerima karma!"

"Ya, aku setuju. Aku tak pernah bilang akan menghalangimu melakukan rencana gilamu. Lakukan saja, aku tak keberatan."

Jisoo makin tak mengerti, lalu apa yang diinginkan Mingyu?

"Silahkan lakukan konfrensi pers dan katakan saja semua kebusukanku, aku tak keberatan. Jika kau melakukannya lalu apa? Fokusnya akan berpindah kepadaku dan orang-orang akan membenciku, bukan Namjoon lagi. Mereka akan melupakan hal itu dan berfokus sepenuhnya padaku."

"Jika mereka semua mengutukku aku bisa menghilangkan beritanya dalam sekejap, aku ahli dalam  melakukan itu." Sambung Mingyu.

Jisoo tersenyum sinis, "Oh ya? Kalau begitu mengapa anda tidak meredam kekacauan saat ini?"

I WANT YOU, Kim Namjoon! BOOK 2Where stories live. Discover now