Nineteen

1K 167 10
                                    

"Pak Presdir, anda baik-baik saja? Apa kita sebaiknya pulang saja?" Tanya Jein sambil menatap  Jaehwan ragu.

"Aku tidak tau. Kepalaku mendadak pusing sekali." Kata Jaehwan sambil memejamkan mata, bersandar pada kursi mobil.

"Kalau begitu kita pulang saja, kita bisa menemui nona Jisoo besok."

"Tidak. Tidak. Aku akan menemuinya, aku hanya butuh waktu sebentar." Ucap Jaehwan yang masih memejamkan mata.

"Baiklah. Apa ini karna panggilan telpon tadi?"

Jaehwan terdiam. Sudah sangat jelas itu karna panggilan telpon barusan, Jein hanya ingin memastikan apakah Jaehwan merahasiakannya atau tidak

"Iya."

"Apakah itu panggilan telepon dari Direktur Lee?"

Jaehwan lagi-lagi mengangguk, "Iya, itu dari Mingyu."



^_^


Seokjin menatap Namjoon yang sedang terlelap. Jemari Seokjin sejak tadi bergerak mengusap helaian rambut Namjoon dengan sayang. Sangat jelas Namjoon kurang tidur belakangan ini, dan dia baru bisa tertidur nyenyak di samping Seokjin. Namjoon juga sudah pasti tidak makan dengan baik, dan Seokjin akan memastikan Namjoon bisa makan dengan baik mulai sekarang. Tidak ada lagi menjauh demi kebaikan, Seokjin akan tetap berada disamping Namjoon dalam situasi apapun.

"Namjoon belum bangun juga?" Ucap Hoseok yang sedang berdiri di pintu kamar Seokjin, memandangi sepupunya yang sedang duduk menatap Namjoon yang sedang pulas.

"Belum, biarkan saja dia tidur. Dia pasti tidak pernah tidur dengan baik belakangan ini.." Ucap Seokjin sambil mengusap pipi Namjoon lalu mengecupnya sebentar.

"Hmm.. Jadi kau akan memberitahu tentang Jaehwan?"

"Ya, aku akan bicara dengan Namjoon tentang itu nanti. Dia harus tau."

Hoseok mengangguk. Sejak Jaehwan melihat pernyataan Jisoo yang akan mengadakan jumpa pers, Jaehwan langsung menghubungi Namjoon, namun Seokjin yang mengangkat karna Namjoon  sedang tidur. Jaehwan menjelaskan situasinya, mengusulkan untuk mengundur jumpa pers karna Jisoo tiba-tiba akan melakukan hal yang sama. Jujur saja Jaehwan kaget sekaligus tak mengerti, apa yang akan dikatakan Jisoo pada saat jumpa pers tak bisa ditebak.

Sebenarnya bukan hanya Jaehwan, Seokjin dan Hoseok juga tak bisa menebak. Karna itulah mereka kembali percaya pada Jaehwan kali ini untuk menunda jumpa pers karna Jaehwan akan menemui Jisoo segera. Seokjin hanya berharap dia bisa menyelesaikan ini, agar dia dan Namjoon bisa hidup dengan tenang.

"Aku hanya ingin kau dan Namjoon  segera menggelar jumpa pers agar ini semua berakhir. Kenapa tiba-tiba Jisoo terlibat? Ahh... suasananya makin rumit saja. Kita tak bisa bergerak karna kita tidak tau apa yang akan dia katakan nanti." Kata Hoseok.

"Aku tau Hobi. Aku berharap Jaehwan bisa mengatasinya, karna jika tidak, mungkin aku yang akan menemuinya."

"Kau tak perlu melakukan apapun sebelum jumpa pers Jin,"

"Aku tau. Karna itu aku berharap Jaehwan bisa mengatasinya kali ini."



^_^


Jaehwan menatap ruang tamu bernuansa vintage itu sambil sesekali melirik Jisoo yang sedang membuat minuman untuknya. Cukup lama Jaehwan berdiri di depan pintu sambil menekan bell, Jaehwan bahkan mengira dia tak akan mendapat respon, namun setelah 10 menit akhirnya Jisoo membuka pintu dan mempersilahkannya untuk masuk.

"Silahkan di minum Presdir Lee." Ucap Jisoo sambil meletakkan secangkir teh di meja ruang tamu.

"Terima kasih." Jawab Jaehwan.

I WANT YOU, Kim Namjoon! BOOK 2Where stories live. Discover now